Jumat, 29 Oktober 2021

Boba Melantai

(Foto: istockphoto cnnindonesia)


Boba dibuat dari tepung kanji adalah tepung yang terbuat dari singkong atau biasa disebut juga tepung tapioka. Tepung ini banyak di negara tropis khususnya Asia Tenggara salah satunya Indonesia.

Namun tak banyak orang mengetahui bahwa Boba yang mendunia terbuat dari tepung kanji atau tapioka tetapi lebih mengenal maizena atau tepung ubi

Namun, karena minuman bubble tea atau boba mendunia, tepung kanji atau tapioka bahan utama pembuatnya pun jadi makin terkenal. Sekarang orang-orang di berbagai negara sudah lebih mengenalnya sebagai boba atau tapioca pearl yang terbuat dari tapioca starch.

Jadi jangan kaget Boba masih satu turunan dengan cenil.

Siapa tidak tahu panganan tradisional cenil ? Makanan terbuat dari tepung tapioka atau kanji berasal dari singkong alias ketela pohon. Bahan yang sama untuk membuat Boba.

Penggemar Boba langsung turun brand imagemu ? Cenil memang sulit ditemui di mall-mall. Tidak seperti Boba mudah ditemukan di kedai modern. Cenil juga mudah ditemukan dipinggir jalan.

Cenil (foto: ko in)

Tapi Boba tidak mudah ditemukan di pasar tradisional. Sementara Cenil, putu, gethuk, Gatot, klepon, cemplon mudah ditemukan di pinggir jalan seperti Boba. Bahkan tidak sedikit yang menjual cenil keliling kampung dengan menggunakan sepeda. 

Adakah penjual Boba keliling kampung dengan pakai sepeda. Masih ingin membeli jika ada ?

Awal bulan November akan ada IPO dari emiten dengan kode BOBA. Sudah pantau ? Ingin beli atau tidak penawaran IPOnya ?

Mimin cuma berpesan hati-hati dan peljari dengan seksama setiap perusahaan yang akan listing di BEI (Bursa Efek Indonesia). Prinsip kehati-hatian adalah salah satu ciri investor. 

Mumpung akhir pekan dan akhir bulan tidak ada salahnya mengevaluasi trading kita beberapa hari lalu. Sambil menikmati Boba, eh dawet . 

Kamis, 14 Oktober 2021

Saham Bolak-Balik

Foto screenshoot rti

Sebagian harga saham itu perilakunya seperti aktivitas pekerja kantoran. Pagi berangkat dan sore pulang. Naik sampai di angka tertentu, kemudian turun dengan cepat atau pelan-pelan kembali ke harga saat sebelum mengalami kenaikan. 

Namun ada pula yang naik dan tidak pernah kembali ke harga semula. Umumnya terjadi pada saham-saham yang memiliki kinerja bagus dan selalu membukukan laba. Sementara ada yang bernasib kurang baik, harus turun gunung menerabas semua hambatan. Setelah sampai di harga terendah, duduk manis. Ogah lagi bergerak. 

Bergembiralah mereka dapat menemukan saham kapan saatnya naik dan saat memberi sinyal turun. Kedua hal ini kerap menjadi buruan para investor dan trader. 

Seperti bus yang rutin pulang pergi dari terminal menuju terminal lain di kota tujuan. Kemudian balik lagi ke terminal di kota pemberangkatan. Kira-kira demikian sebagian perilaku saham. Tetapi ada yang bolak-balik dengan cepat dan ada pula yang berlangsung tahunan. Seperti beberapa jenis hewan yang setiap periode waktu tertentu melakukan migrasi besar-besaran. 

Menangkap fenomena pergeseran atau pergerakan harga saham tersebut yang tidak mudah. Mesti jeli mengamati serta mempelajari perilaku pergerakan saham. Apakah secara teknikal atau fundamental. Atau punya cara lain ? 

Pelaku trading dan investor pasti punya pengalaman dan pernah ikut naik "bus" yang suka bolak-balik atau gemar pulang-pergi. Atau malah terbentur kanan-kiri karena sering di bolak-balik seperti gorengan supaya saat matang tidak gosong ?

Maka jangan kaget ada istilah saham gorengan. 

Itsmy blog

 It's my mine