Rabu, 30 Januari 2019

Pesan Ibu, "Sudah dijadwal......?"

(Foto:indscriptcreative.com)

             Menghadapi esok dengan rencana yang disusun malam hari sebelumnya. Memiliki banyak manfaat, salah satunya menghindari kemungkinan terjadinya bentrok janji yang akan merepotkan diri sendiri serta membuat orang lain kecewa.

Menjadwalkan kegiatan esok hari, saat akan istirahat atau tidur, dengan menulis di selembar kertas sudah menjadi kebiasaan saya sejak dulu. Jika ditelusur ternyata semua itu tidak lain karena jasa ibu yang mengajarkan arti disiplin dan perencanaan.

Wujud didikannya tidak rumit. Untuk menjalakan pesannya tidak berat.  Disampaikan dengan nada datar cenderung mengingatkan. Tanpa nada marah.

“Dijadwal.....”, ucap ibu saat mengetahui saya sudah selesai belajar dan akan berangkat tidur. “Wis dijadwal.......?,” (“Sudah dijadwal.....?”) ujarnya dengan maksud mengingatkan saat melihat saya sudah menutup buku atau akan beranjak dari meja belajar.
(Foto:kaskus.co.id)
Jika saya hanya terdiam atau spontan memegang mulut sambil mengeluarkan kata “Ups.....” Atau tidak membalas apa yang dikatakan ibu. Ibu tahu kalau saya lupa. Segera saya menjadwal pelajaran apa saja besok yang akan diajarkan di kelas.

Kemudian memasukkan buku-buku, menyiapkan baju olahraga di dekat tas, supaya tidak lupa dibawa. Termasuk tugas-tugas lain yang diminta guru untuk membawa sesuatu dari rumah sebagai bahan, alat atau materi pelajaran esok di sekolah. Seperti gunting, kertas berwarna, benang dan lainnya.

 Jika saya menjawab, “Sudah.” Itu artinya memang saya sudah menjadwalkannya. Pesan ibu itu selalu disampaikan saat saya masih duduk di Sekolah Dasar atau SD. Kelas berapa saya lupa, tapi saat masih kelas satu dan dua, ibu membantu serta memberi contoh apa saja yang harus dibawa dan dimasukkan ke dalam tas sekolah.

(Foto:tokopedia.com)

Kebiasaan ibu denga mengingatkan untuk menjadwal pelajaran dengan menyiapkan buku atau bahan ajar untuk pelajaran keesokan hari terus dilakukannya sampai saya kelas 6 SD. Frekuensi pesannya semakin jarang sesuai tingkatan kelas yang saya jalani.

Pesan sederhana ibu yang tidak terlupakan
Walau usia saya semakin bertambah dan saya sudah duduk di sekolah menengah pertama atau lanjutan umum atau atas. Kebiasaan menjadwalkan pelajaran selalu saya lakukan tanpa lagi harus diingatkan ibu.

Pesan sederhana  itu tidak pernah saya lupa, walau saya jauh dari ibu. Saya melanjutkan studi di kota Yogya setelah diterima di perguruan tinggi yang banyak menjadi idaman dan keinginan remaja seusia saya.

Tinggal di tempat kost, merupakan hal  baru. Namun beruntung saya memiliki ibu yang melatih untuk mengerti arti pentingnya disiplin, menjadwalkan sekaligus merencanakan.  Soal kedisiplinan, boleh dikata ibu memang cerewet . Tetapi manfaatnya saya rasakan manakala saya hidup sendiri di perantauan.

(Foto:99.co.id)

Semuanya harus diatur sendiri. Ingin malas, ingin rajin, ingin disiplin, ingin tertib atau sebaliknya semua tergantung pada diri sendiri. Namun pesan sederhana dari ibu yang tidak pernah saya lupa adalah menjadwal.

Walau bentuknya bukan lagi menjadwal mata pelajaran. Tetapi menjadwal kegiatan esok hari yang saya susun pada malam hari di kamar kost berteman lemari kecil, tempat tidur dan meja belajar.

Jadwalnya sebagaimana umumnya mahasiswa. Dari kuliah, setelah itu harus bertemu teman di kampus untuk menyelesaikan tugas kelompok, ke perpustakaan atau jadwal main ke tempat teman. Atau ikut organisasi di kampus, rapat merencanakan sebuah kegiatan dan sebagainya.

(Foto:biutifa.com)

Jika masih sekolah dasar sampai sekolah lanjutan bentuknya dengan memasukkan buku-buku pelajaran ke tas. Dan tugas-tugas sekolah lainnya yang diletakkan di dekat tas, seperti baju olahraga, kertas gambar lengkap dengan peralatannya.

Jadwal = List kegiatan
Saat kuliah di Yogya, ada yang sedikit berbeda. Memasukkan buku catatan sudah wajib sekaligus literatur bahan kuliah. Bedanya, ada selembar kertas berisi jadwal saya akan melakukan kegiatan atau aktvitas apa saja besok di meja.

(Foto: YouTube)

 Esok saat berangkat ke kampus, tinggal ambil tas dan memasukkan catatan kecil yang sudah saya buat semalam, ke dalam saku baju atau celana. Walau sekarang sudah jamannya gadget atau smartphone, saya tetap menulisnya di selembar kertas kecil. Karena kertas kecil tersebut memudahkan untuk melihat schedule atau jadwal harian. Bebas dari rasa khawatir jika hp habis baterai atau tertinggal di suatu tempat.

Isinya kadang terdiri dari beberapa point. Sampai tujuh atau delapan poin. Tetapi terkadang hanya satu atau dua poin saja karena memang esok hari tidak banyak yang harus dikerjakan atau tidak ada janji dengan teman atau dosen. Dan juga karena sedang tidak ada tugas atau kuliah sedang libur.

(Foto:workberryatfrica.com)

Pesan ibu untuk selalu menjadwal kegiatan belajar esok hari, besar manfaatnya bagi saya. Pesan itu saya terapkan sesuai kebutuhan sampai saya bekerja dan menjadi pemimpin sebuah divisi di kantor.Saya merasa kasih sayang ibu tak terbantahkan waktu.

Apalagi saat hari ibu, saya selalu ingat pesan tersebut. Belum lagi jika mendengar lagu-lagu bertemakan ibu, seperti yang dibawakan Jasmine Elektrik. Yang di launch akhir tahun 2018 bertepatan Hari Ibu di Yogya dengan “1.000 KM Jasmine Elektrik Inaguration Night” sebagai penandanya.

(Foto:http://bit.ly/ImageJasmineElektrikCeritaIbu)

Tugas dan pekerjaan di kantor bentuknya bermacam-macam. Terkadang membuat pusing dan stress tersendiri manakala banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Belum lagi tuntutan dari pimpinan, konsumen serta rekan kerja dari divisi lain.

Namun dengan menjadwal kegiatan sehari sebelumnya, beban kerja dapat terdistribusikan dengan baik dan mengurangi stress akibat tuntutan pekerjaan. 

Sore hari manakala teman-teman sekantor sudah mulai beranjak pulang, saya biasa melist atau membuat daftar tugas atau pekerjaan yang belum selesai hari ini. Atau harus selesai esok hari dalam secarik kertas. Tujuannya supaya besok pagi, saat tiba di kantor dapat segera diselesaikan terlebih dahulu.

(Foto:bocahboy.blogspot.com)
(Foto: Ko In) 

Kemudian membuat list atau daftar rencana pekerjaan, atau janji dengan kolega bisnis besok, di kertas yang sama. Isinya sederhana, hanya terdiri dari satu dua kata di kertas yang sama. Esok jika daftar kerjaan sudah dilaksanakan tinggal mencoretnya. Sehingga terlihat mana yang sudah selesai dan tertunda.

Pesan yang tidak pernah tercoret/terdelet
Setelah tersusun antara apa yang harus dikerjakan dan apa yang akan dikerjakan, yang dipisahkan dengan sebuah garis. Catatan itu saya letakkan di meja kerja saya di kantor, baru kemudian  pulang.

Tentu setelah menindih kertas catatan tersebut dengan buku, tempat pensil atau pulpen. Supaya tidak hilang dan sulit mencarinya karena diterbangkan angin atau tidak sengaja office boy kantor menjatuhkannya, saat membersihkan ruangan kerja saya.

(Foto:mgeonline.com)

Jika daftar kerjaan sudah dilaksanakan maka tinggal mencoretnya. Sehingga terlihat mana yang sudah selesai dan tertunda. Yang tertunda tinggal menjadwal ulang, atau minta bantuan teman kerja untuk menyelesaikannya, tentu sesuai skala prioritas.

Yang jelas pesan sederhana ibu tidak pernah dicoret dalam ingatan dan tak terlupakan sampai kapan pun. Tidak terdelet dari dalam kepala dan hati "Dijadwal...". Selalu terpatri di hati dan memori. Sebagaimana  #JasmineElektrikCeritaIbu mengingat pesan ibu diwujudkan dalam sebuah lagu.

Minggu, 27 Januari 2019

Hidup itu Permainan dan Kita Pelaku Game, Ayo Pakai Zenfone Max M2

(Foto:www.asus.com)

Seseorang boleh menjadi pribadi yang berbeda manakala melakukan permainan. Tanpa merasa takut kehilangan identitas atau jati dirinya. Tidak perlu khawatir direndahkan manakala salah atau kalah.


Manusia butuh bermain, kebutuhan yang tidak dapat ditawar. Dengan bermain, seseorang mendapatkan kegembiraan sekaligus membantu mengembalikan kesegaran jiwa dan pikiran. Bermain itu seperti kebutuhan fisik  makan, minum, liburan dan istirahat.

Karena dengan bermain, termasuk lewat mobile gaming seperti smartphone. Seseorang memperoleh:
  • Kesempatan melepas penat dari kesibukan sehari-hari, tekanan pekerjaan dan berbagai tuntutan hidup.
  • Pengalaman bagaimana fokus atau memusatkan perhatian pada sebuah masalah atau persoalan.
  • Belajar bagaimana mengendalikan diri atau menata emosi
  • Belajar menjadi lebih cekatan atau terampil menangani setiap masalah dan belajar menjadi lebih cepat dalam mengambil keputusan.
  • Jika terbiasa bermain game yang melibatkan lebih dari satu orang, gamer memperoleh kesempatan belajar bekerjasama dan menghargai orang lain.
(Foto:YouTube)

Dalam sebuah kesempatan di Jakarta, Jimmy Lin, ASUS SEA Region Director melihat hidup dengan sudut pandang yang ringan dan nampak enteng.

        “Hidup ini merupakan permainan dan kita semua adalah pelaku game.” (Jimmy Lin)

(Foto:videoklip.site)

Game atau permainan dibuat menarik, membangkitkan gairah dan menghadirkan sensasi. Jika salah satu pemain melakukan kecurangan dan melanggar aturan. Maka permainan akan rusak dan menjadi tidak menarik. Maka dalam setiap permainan selalu dibuat aturan.

(Foto: YouTube)

Demikian halnya di perangkat teknologi modern seperti smartphone. Dalam setiap permainan selalu ada rule yang tidak boleh dilanggar. Jika dilanggar akan ada punish berupa pengurangan poin sampai diberhentikan permainan secara otomatis. Bahkan pemblokiran akun.

(Foto:www.asus.com)

Gamer membutuhkan gadget  atau smartphone, yang dapat menyajikan aneka games mendekati aslinya. Perlu sajian efek suara serta gambar dengan resolusi tinggi supaya lebih  dramatis. Sehingga membuat gamer  betah memegang telpon pintarnya.

Gamer butuh handphone yang memberikan rasa nyaman saat lama dipegang, tidak panas, mengatasi keringat yang muncul dari tangan penggunanya. Ringan dalam arti berat jenis dan ringan dalam menjalankan program atau aplikasi game.

Daya tahan baterai yang lama, tuntutan yang tidak boleh ditawar. Jangan sampai baterai yang hanya mampu bertahan beberapa jam, merusak rasa exciting gamer saat asik bermain.

(Foto:www.asus.com)

Asus meluncurkan smartphone Zenfone Max M2, jawaban kebutuhan gamer yang perlu hp dengan daya tahan hidup lama, kecepatan yang memadai, ringan dan tidak mempengaruhi kinerja hp saat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari lainnya.

Baterai is nyawa
Zenfone Max M2 menawarkan teknologi dengan kecepatan tinggi, layarnya memanjakan mata.  Mengusung sumberdaya atau baterai yang tahan lama, sebagai “nyawa” handphone. Kebutuhan yang tidak dapat ditawar jika ingin memuaskan para penggila game.

(Foto:www.asus.com)

Zenfone Max M2 punya baterai besar yakni 4.000mAh, layar 19:9 resolusi HD+ dengan sistem operasi pure Android Oreo 8.0 yang sangat ringan untuk bermain game.

Ditambah prosesor  Qualcomm Snapdragon 632 yang irit penggunaan energi. tidak cepat membuat panas badan Zenfone Max M2. Tidak tahu kalau hatimu, yang panas karena kalah terus dalam setiap permainan.

Kecepatan itu kunci
Chipset  yang dipasang di Zenfone Max M2 merupakan upgrade Qualcomm Snapdragon 625. Posesor Qualcomm Snapdragon 632  membuat performa Zenfone Max M2 semakin kenceng. “Wuuussss.........” Mendukung kebutuhkan gamer untuk ngebut dengan aman. Dengan demikian meningkatkan performa permainan gamer, supaya tidak kalah melulu.

(Foto:pulsk.com)

Chipset itu mendapat tambahan dukungan kapasitas RAM 4 GB dan ruang penyimpanan 32/64 GB.  Dimana kapasitas memorinya dapat diperbesar dengan microSD hingga kapasitas mencapai 2 terabita. Dapat menampung banyak data serta file. Nah, dengan senjata yang ampuh serta amunisi yang lengkap apakah gamer masih mau kalah?

Jumlah gamer di Indonesia saat ini diperkirakan sudah sampai di angka 34 juta orang. Dan sekitar 20 juta diantaranya gamer online.

(Foto;dailysocial.id)


Penelitian yang dilakukan Sponsor Pay menunjukkan bahwa  57 persen pemakai smartphone, menggunakan  hpnya setiap hari untuk bermain game.  Tepat jika pabrikan Asus yang berbasis di Taiwan menawarkan Zenfone Max M2 untuk  memenuhi puluhan juta keinginan orang dalam bermain.

Layar Lebar, Nyaman
Untuk memberikan rasa nyaman saat bermain, Zenfone Max M2  menggelar layar yang lebih lebar dengan ukuran 6,3 inci HD+ IPS aspek rasio 19:9 dan 88 persennya screen to body ratio yang semakin memanjakan mata gamer.

Sehingga detail tampilan permainan menjadi lebih jelas, mendukung untuk menangkap dan membedakan setiap obyek yang ada di permainan. Memberikan sensasi tersendiri sehingga menghibur pikiran agar kembali sehat. Perasaan serta emosi menjadi lebih terkontrol karena disalurkan dalam permainan. Sekaligus belajar bagaimana cara mengendalikan diri, lewat  game yang ada.

(Foto:asus.com)

Layarnya terlindungi oleh Corning Gorilla Glass, yang membuat nyaman pemakainya saat  bermain dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Bermain-main dengan kamera
Zenfone Max M2 tidak hanya menawarkan kegembiraan saat memainkan game  Asphalt 9 , Mobile Legend, Hago, Lords Mobile, Clash Royale, Brawl Stars atau yang lainnya. Tetapi juga memberi kesempatan untuk bermain-main di depan kamera.

Tambahan kamera ganda dengan sensor 13 plus 2 megapiksel  dengan lampu flash, semakin melengkapi kebutuhan manusia yang pada dasarnya adalah mahluk yang suka bermain. Suka jeprat -jepret , ditempat gelap bukan masalah karena dilengkapi lampu flash. Sehingga tetap kelihatan cantik dan tetap putih. Tidak kelihatan seperti bayangan hitam yang menyeramkan.

(Foto:prasadtechintelugu.com)

Sementara kamera depan sensor 8 megapiksel ditambah softlight LED. Membuat orang tambah gembira merekam berbagai peristiwa dalam bentuk gambar gerak atau diam. Dimana suatu saat dapat ditonton kembali untuk menghibur hati yang sedang gundah dan galau.
Maka tidak heran jika rasa ini menjadi gembira manakala bermain-main dengan Zenfone Max M2.

Spesifikasi                                                ZenFone Max M2

Layar                                                          6,3 inci Fill HD+ IPS LCD
                                                        720x1520 piksel, aspek raso19;9

CPU/ Prosesor                                        Snapdragon 632 octa-core
                                                                  GPU Adreno 507

RAM/ROM                                                         3GB/4GB

Media Penyimpanan                                    32GB/64GB


Kamera belakang (1)               13MP, bukaan lensa f /1.8, LED Flash
                belakang (2)                                       2 MP depth sensor
                  depan                       8 MP, bukaan lensa f/2.0, LED Flash

Wireless                                                      LTE, Wi-Fi 802.11 b/g/n
                                                                     2.4HGHz with Wi-Fi Direct
                                                                     Bluetooth 5.0

Konector                                              micro-USB, jack audio 3,5mm

Sensor                                                            Fingerprint
                                                                     Faceregocnation

Sistem oprasi                                              Android Oreo 8.1

GPS                                                              GPS, AGPS, Glonass, BDS

Baterai                                                                    4.000 mAh

Dimensi                                                           158 x 76 x 7,7 mm

Berat                                                                           160 gram

Warna                                Meteor Silver, Midnight Black, Space Blue

Rabu, 16 Januari 2019

Liburan Bareng Asus tapi Bayangannya Ngedate Bareng yang Cantik, Ramping dan Kokoh

(Foto:laptopmag.com)

Satu hal yang saya takutkan dengan diri sendiri adalah menderita workaholic. Terlalu sibuk dengan pekerjaan. Menjadi  orang yang tidak berani mencoba dan menikmati hal baru. Menjadi orang yang anti perubahan. Lupa akan rasa liburan.

"Oh...., no. Amit-amit......"
Sibuk dengan pekerjaan, sibuk dengan rutinitas kerja membuat diri seperti robot.  Menjadi manusia yang monoton, kaku, cenderung mekanis. Itu-itu saja, tidak lagi menarik warna hidupnya.

Tidak lagi memiliki kepedulian dengan sekitar. Lebih parah lagi jika kurang memperhatikan kebutuhan sosial sebagai mahluk multi dimensional.

(Foto:aquariuslearning.co.id)

Tujuan libur akhir tahun ini ke Desa Brongkol, Jambu, Ambarawa, Jawa Tengah. Berharap dapat menghilangkan kekhawatiran serta ketakutan menjadi mahluk asosial.

Desanya terletak di kaki gunung Kelir jauh dari jalan utama. Yang menghubungkan Magelang Semarang. Untuk mencapainya butuh waktu sekitar 15 menit dari jalan utama dengan kondisi, naik turun.

Libur itu mengasah hati dan rasa
Pohon durian, kelengkeng, nangka, petai, kelapa yang berada di kanan kiri jalan, berjajar tidak rapi. Seolah menyambut kedatangan saya. Serasa jadi pejabat, deh.

Sesekali diantara celah-celah pohon besar dan tinggi itu, nampak pohon kopi dan cengkeh. Satu dua rumah mulai, terlihat manakala sudah mendekati  desa atau perkampungan.

Pohon tinggi berjajar (Foto:Ko In)

Dengan melihat hal baru dan berbeda menyadarkan diri untuk sejenak merenung. Apalagi saat di depan laptop Asus X455LA, yang selalu saya bawa termasuk saat berlibur.

Laptop ini sudah seperti teman ngobrol untuk berbagi cerita tentang banyak hal. Tidak heran tiba-tiba disuasana yang tenang. Hanya terdengar gesekan daun yang ditiup angin serta sesekali celoteh burung.

Laptop ini bertanya kepada diri saya, "Mengapa berpacu dengan matahari ?". Kemudian saya ketikan sesuatu.
"Jiwa dan pikiran butuh istirahat dari berbagai kesibukan dan tekanan pekerjaan. Lepas dari tuntutan. Lupakan sejenak tentang target. Tidak perlu berlomba dengan matahari karena dia yang memiliki hari."
Caranya, dengan menikmati perjalanan matahari, dari timur ke barat. Mulai pagi sampai sore, di desa yang jauh dari keramaian.
Kadang diselingi melihat pucuk pohon yang bergoyang ke kanan dan ke kiri karena tiupan lembut angin.

Jujur selama tinggal di kota, jarang memperhatikan lingkungan. Terang sinar matahari mengingatkan hari telah siang. Sementara teriknya sinar dan panasnya udara kerap mengganggu kenyamanan.

Meredupnya  langit di sore hari seperti jam dinding yang mengingatkan deadline makin dekat. Sementara pekerjaan masih menumpuk.

Sore di kota (Foto:Ko In)

(Sumber: stockadobe.com)

Perhatian dan kepedulian saya terhadap lingkungan mungkin sudah di level paling bawah. Boro-boro memperhatikan tiupan lembut angin di pipi, saat keluar dari rumah, yang menggoyang dedaunan pohon trembisi.  Yang berdiri tegak tidak jauh dari rumah. Kesal manakala sisiran rambut rusak, diusik oleh angin yang bertiup keras. Saat bersiap berangkat kerja. “Huh.......”

Apalagi di tengah perjalanan ada barang yang lupa dibawa. Seperti smartphone, dompet atau charger handphone atau laptop. Menjadikan hari seolah tidak bersahabat. Kacau dan berantakan.


Laptop kokoh, menarik dan cantik

Libur akhir tahun ini, laptop Asus X455LA tidak lupa masuk tas bersama beberapa baju dan perlengkapan pribadi. Melindungi laptop dengan baju, mungkin cara kuno.

Bagi saya itu cukup efektif memupus rasa khawatir jika dijalan tas jatuh, mengalami goncangan hebat atau mendapat benturan.

Walau beberapa kali benturan telah diterima Asus X455LA. Akibat dari kecerobohan atau ketidak sengajaan saya. Beruntung dia tidak mengalami "gegar otak" ringan atau berat, yang dapat mengganggu kinerjanya.

Andai laptop Asus X455LA saya diganti dengan Asus ZenBook S UX391UA yang  tipis tapi kokoh bodinya. Rasa khawatir pasti dapat dibuang jauh-jauh.

Apalagi dengan sertifikasi milter. Tahan dalam kondisi terburuk apapun. Perlindungannya seperti orang memakai topi baja. Tahan benturan. Wuiiiii......

(Foto:cnnindonesia.com)

Tahan dengan berbagai keadaan yang ekstrim. Tetapi tetap memperhatikan penampilan, efektivitas serta efisien saat dibawa.

Sebagaimana seorang tentara yang membawa berbagai macam barang. Dari peralatan tempur, alat survival, ransum makanan dan perlengkapan pribadi  lainya. Mudah dibawa dan ringan .

Efisien  kata yang tepat untuk menggambarkan Asus ZenBook S UX391UA. Karena sesuai untuk kondisi di lapangan atau outdoor. Tipis dan ringan tetapi kokoh, hemat ruang di tas. Sehingga tidak membuat cepat lelah bagi yang membawanya.

(Foto:channel.asus.com)

Desainnya mendukung penampilan diri  dalam suasana formal kerja. Membuat semakin elegan dengan dua warna pilihan.

Deep dive blue  mendukung citra penampilan para eksekutif yang dekat dengan warna  abu-abu gelap atau biru dalam berbusana.  Desain dan warna laptop Asus ZenBook S UX391UA yang cantik menambah kepercayaan, saat bertemu kolega bisnis di kantor atau di acara formal lainnya. Baik outdoor atau indoor.

(Foto:channel.asus.com)

Warna lainnya rose gold memberikan gaya yang mewah, yang tidak berlebihan. Tambahan lampu latar keyboard berwarna emas memikat  siapa saja yang melihat.

Menunjang penampilan para eksekutif dan sekretaris yang selalu menarik dan cantik, sehingga mendukung kelancaran bisnis atau pekerjaan. Nggak sungkan ngedate bareng bersamanya, dimana saja dan kapan saja.

Laptop Asus UX391UA, nama brand yang diambil dari empat kata belakang Pegasus, memiliki ukuran 13.3 inch serta layar UHD immersive 4 K, dengan 331 piksel membuat semua yang ada di layar Nano Edge menjadi nampak lebih tajam.

Asus ZenBook S UX391UA membantu eksekutif saat mempresentasikan rencana serta langkah strategis bisnisnya, dalam bentuk foto atau video.

(Foto:channel.asus.com)

Astaga, baterai ketinggalan
Perjalanan Jogja Ambarawa membutuhkan waktu sekitar dua jam, ditempuh dengan sepedamotor.Tujuannya sederhana, supaya mudah berhenti di tempat yang disuka. Untuk istirahat sambil menyalurkan hobi  jeprat-jepret saya.

Astaga......!!!” gumam saya sambil menghela nafas panjang. Laptop tidak lupa. Demikian juga dengan kamera. Tetapi baterai kamera lupa tidak di bawa. Masih di charge saat meninggalkan rumah.

Berkali-kali saya memegang kepala sambil menepuk paha dan menghela nafas kesal. Kesal dengan kebodohan sendiri. Kembali saya berandai. Andai baterai kamera saya cepat saat di charge seperti milik Asus ZenBook S UX391UA. Barangkali baterai kamera tidak ketinggalan.

(Foto:teknokompas.com)


Menurut cerita seorang teman yang sudah memakai Asus Zenbook S UX391UA, laptop ini mampu bertahan lebih dari 8 jam. Dia kagum dengan  pengisian dayanya.  Status baterai yang tinggal 20 persen, waktu yang dibutuhkan untuk  pengisian sampai 100 persen, tidak sampai dua jam.

(Foto:channel.asus.com)

Pabrikan Asus yang berpusat di Taiwan mengklaim Asus ZenBook S UX391UA memiliki kemampuan mengisi baterai dengan cepat. Dalam waktu 45 menit, baterai dapat terisi 60 persen.

Menyesali kebodohan karena lupa membawa baterai kamera, jelas tidak menyelesaikan masalah. Beruntung saya tidak lupa membawa kamera pocket, walau hasil jepretannya kurang maksimal.

"Peace...,pak Masinis”.Mudah dgn Asus Zen Book  S
Demikian pula saat tidak berhasil melihat dan mengabadikan kereta api bergigi lewat. Melihat jalur rel kereta api yang berbeda dengan jalur kereta umumnya. Ada kesenangan tersendiri. Rel keretanya ada tiga.

Tiba-tiba teringat sepeda roda tiga saya, masa sebelum saya dapat menaiki sepeda. Apakah masinisnya tidak bisa naik kereta api sehingga rodanya harus tiga, seperti relnya?
Peace..., pak masinis”.

(Foto: rel kereta api,untuk tiga roda)

Teringat saat melakukan perjalanan liburan tahun lalu Yogya Jakarta dengan kereta api, mejanya sangat kecil dan dipakai bersama dengan penumpang di sebelah atau di depannya. Meletakkan laptop Asus X455LA kesayangan di meja, jelas kurang menghargai kepentingan penumpang lain.

Membuka laptop menikmati film atau mengetik sambil mendengar musik lewat earphone. Cara ampuh  menghabiksan waktu selama perjalanan liburan. Tetapi siapa yang tahan dengan panasnya laptop jika terus menerus dipangku, yang membuat paha panas sehingga menjadi kurang nyaman duduk.

Asus ZenBook S UX391UA memberikan solusi kreatif menghadapi situasi seperti itu. Engsel ErgoLift memungkinkan sirkulasi udara lancar. Meningkatkan kinerja pendinginan dan kejelasan audio, sebab posisi duduk laptop menjadi miring 5,5 derajat. Sekaligus memberi kenyamanan  telapak tangan dan jari-jari saat mengetik.

(Foto:channel.asus.com)

Apalagi sudut bukaan layar Asus ZenBook S UX391UA lebih lebar 145 derajat dibanding laptop lain. Memungkinkan teman duduk seperjalanan di sebelah kita, dapat ikut menyaksikan video atau film yang kita lihat. Sehingga perjalanan liburan tambah seru rasanya.

Atau saat presentasi di kantor, memudahkan bos, direktur atau rekan satu tim untuk melihat hasil laporan bisnis dengan lebih mudah dan jelas karena sudut kemiringan  Asus ZenBook S UX391UA yang lebar.

Soal perfoma, produk Asus yang satu ini dilengkapi dengan prosesor Intel Core i7 terbaru dan RAM  sebesar 16 GB. Sangat membantu berbagai aktivitas termasuk  cepat dalam penyimpanan data. Demikian halnya saat liburan, bukan berarti libur berkreasi atau beraktivitas.

(Foto:channel.asus.com)

Konektivitas Asus ZenBook S UX391UA memberikan kecepatan yang tinggi. Memudahkan melakukan workstation visual kegiatan produktif atau hiburan dengan bermain game,  di dua dari tiga port USB-C.

Bagi workaholic seperti saya, libur seperti tidak libur karena terus ngedate dengan Asus ZenBook S UX391UA. Eh, Asus X455LA. Tetapi liburan di tempat yang jauh dari rumah serta kantor tetap akan berbeda rasanya. Karena sambil berlibur dapat mengeluarkan gagasan kreatif. Sekaligus mengasah rasa dan jiwa, agar tetap peka dengan keagungan Yang Esa.

Sabtu, 05 Januari 2019

Bersama Auf Lauf Casserole di Lasem Sky Garden, Ngampilan Yogya

Auflauf (foto:Ko In)

Menikmati hidup memang tidak boleh mati gaya. Tapi jangan sampai karena mementingkan gaya malah benar-benar mati atau meninggal gara-gara menjalani gaya hidup yang salah. Gaya hidup yang kurang sehat karena mengonsumsi makan-makanan berlemak dan kurang serat. 
Pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi ibu-ibu jika anggota keluarganya sulit untuk makan buah dan sayuran. Berbagai jurus memasak dilakukan agar masakan dengan bahan sayuran habis dimakan. 
Atau menyontek berbagai aneka resep makanan supaya, masakan berbahan sayur  indah dilihat, sedap aromanya dan enak jika dimakan.
Lasem Sky Garden (foto: Ko In)
Lasem Sky Garden (foto: Ko In)
Mengenalkan tanaman dan sayuran (foto:Ko In)
Mengenalkan tanaman dan sayuran (foto:Ko In)
Ada saja cara Pras, pemilik Lasem  Sky Garden, yang berlokasi di Ngampilan Yogyakarta. Tidak jauh dari pusatnya bakpia Yogya. Cara Pras membuat orang suka makan sayuran diawali plating yang menarik, aroma yang sedap, sampai rasa yang membuat sayang menyisakan sedikit pun makanan.
Auf Lauf casserole, salah satunya. Hidangan utama atau hidangan besar yang dimasak dengan cara dipanggang dalam oven. Tersaji dalam wadah yang tahan panas. Bisa panci, mangkuk terbuat dari gelas yang tahan panas. Berisi sayuran, pasta, tepung dan daging atau ayam.
Siapa sangka tampilan menggoda auf lauf casserole Lasem berisi kentang, wortel, buncis, kembang kol. Saat dibuka isinya dengan garpu atau sendok aroma pasta dan keju dominan mengeliling sekitar meja makan.
auf lauf casserole isi sayur (foto:Ko In)
auf lauf casserole isi sayur (foto:Ko In)
Dan saat lidah merasakan auf lauf ini. Ada rasa yang tidak asing. Sempat menebak-nebak sebab cukup familiar. Setelah sejenak berpikir dan merasakan ada daging diantara kentang, krim serta buncis. "Kaldu...". Membuat tangan ini seolah sulit berhenti untuk menyendok auf lauf casserole berkali-kali.
Prasetyastuti pemilik Lasem Sky Garden, menjelaskan lewat menu auf lauf casserole adalah cara agar orang gemar makan sayur. Blogger yang tergabung dalam Kompasianers Jogja tidak menyadari jika akhirnya mereka menyantap sayur. Padahal beberapa Kjog dikenal sangat sulit untuk makan sayur. 
Ada saja cara Pras, mengenalkan menu sehatnya yang semuanya tanpa michin atau Msg. Penampilan salah satunya menjadi daya tarik agar pengunjung berani mencoba aneka makanan sehat yang berbahan sayuran seperti  Sambal Dabu salad.
sambal dabu salad (foto: Ko In)
sambal dabu salad (foto: Ko In)
Ada daun ginseng, daun kobis ungu, bawang bombay, tomat dan cabe merah. Rasanya sayang jika dibiarkan makan sehat begitu saja. Enak jika jadi cemilan sambil ngobrol dengan orang terdekat membicarakan banyak hal. Sambil memandang ramainya jalan Letjen Suprato Yogya. Atau sambil melihat beberapa burung, terbang pulang ke sarangnya. 
Lasem Sky Garden buka dari jam 16.00 sampai 23.00 wib. Satu dua burung terbang ke barat. Menikmati pergantian siang ke malam di Ngampilan dengan  auf lauf casserole. Sampai tak terasa jalan di bawah, di Jl. Letjen Suprapto Yogya semakin ramai dan padat. Apalagi menjelang pergantian tahun .
Menikmati Jogja di Lasem (foto:Ko In)
Menikmati Jogja di Lasem (foto:Ko In)
Ada saja pemilik nama Prasetyastuti Puspowardoyo,  memanfaatkan lahan sempit untuk dijadikan tempat usaha. Luasnya kira-kira panjang dan lebarnya jika dua bus pariwisata dijejerkan. Sebab saat saya menikmati sore di daerah Ngampilan Yogya dari lantai 2 Lasem Skya Garden. Tepat di bawahnya terparkir dua bus pariwisata. 
Ada saja Pras memberi nama tempat usahanya dengan nama Lasem. Awalnya saya berpikir masih ada keterkaitan dengan nama kota Lasem di Jawa Tengah. Ternyata.... Lasem itu singkatan dari Lahan Sempit.
Ada, ada saja orang Yogya. Kreatifitas dan suasana kegembiraan selalu mewarnai sebagian warganya. 
Lasem, Lahan Sempit (foto:Ko In)
Lasem, Lahan Sempit (foto:Ko In)
Ada saja cara Pras membuat orang suka makan sayur. Ada saja cara Pras membuat penasaran nama tempat usahanya yang buka setiap hari dari pukul 16.00 sampai 23.00. Ada saja cara Pras, menyajikan hal  lama menjadi nampak baru dengan kombuchanya.
Minuman kombucha sejatinya minuman fermentasi dari jamur teh yang sudah ada sejak lama , sekitar satu abad lalu dan berasal dari Asia Timur. Teh kombucha, minuman tradisional hasil fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan mikroba kombucha sebagai straternya.
 Minuman ini memiliki beberapa manfaat untuk menjaga kesehatan. Namun disarankan untuk tidak terlalu banyak meminumnya karena rasanya  cukup asam.  
Kombucha (foto: Ko In)
Kombucha (foto: Ko In)
Di tangan trampil Pras, kombucha dibuat dengan berbagai aneka rasa pilihan. Ada rasa kunyit, buah naga, kopi dan apel telang. Maka jangan terkejut jika kombucha sejatinya minuman teh tetapi warna wari. Ada kuning, merah dan orange. Sekali lagi ada-ada saja cara Pras yang memiliki nama cukuip panjang tersebut. 
Tempat nongkrong dan makan ini menonjolkan open sky. Pegunjung akan krasan duduk berlama-lama di Lasem sambil melihat kepadatan jalan kota. Ngobrol dan sambil membuat janji di Lasem Sky Garden, untuk menikmati aneka menu makanan sehat. 
Nongkrong, makan sambil melihat keramaian kota (foto: Ko In)
Nongkrong, makan sambil melihat keramaian kota (foto: Ko In)
Selain menu vegetables, Lasem Sky Garden menawarkan pula menu Indonesia dan western untuk main course nya. Ada nasi goreng, cap cay nasi campur  dan aneka lasagna serta pasta .
Tak terasa auf lauf saya habis tanpa sisa. Sementara dari tadi saya astyk ngobrol dengan seorang sahabat sambil tangan ini tidak berhenti mengambil daun slada, irisan bawang bomay dan daun kobis ungu. 
"kres...., kres......, kres......., kres......."
Salad buah (foto: Ko In)
Salad buah (foto: Ko In)
Dan akhirnya, mulut ini tidak tahan untuk tidak memesan salad buah. Sebagai makanan penutup bersama Kompasianers Jogja  di penghujung akhir tahun 2018.
Auflauf ini enak juga di www.kompasiana.com/koin1903

Itsmy blog

 It's my mine