Rabu, 16 Januari 2019

Liburan Bareng Asus tapi Bayangannya Ngedate Bareng yang Cantik, Ramping dan Kokoh

(Foto:laptopmag.com)

Satu hal yang saya takutkan dengan diri sendiri adalah menderita workaholic. Terlalu sibuk dengan pekerjaan. Menjadi  orang yang tidak berani mencoba dan menikmati hal baru. Menjadi orang yang anti perubahan. Lupa akan rasa liburan.

"Oh...., no. Amit-amit......"
Sibuk dengan pekerjaan, sibuk dengan rutinitas kerja membuat diri seperti robot.  Menjadi manusia yang monoton, kaku, cenderung mekanis. Itu-itu saja, tidak lagi menarik warna hidupnya.

Tidak lagi memiliki kepedulian dengan sekitar. Lebih parah lagi jika kurang memperhatikan kebutuhan sosial sebagai mahluk multi dimensional.

(Foto:aquariuslearning.co.id)

Tujuan libur akhir tahun ini ke Desa Brongkol, Jambu, Ambarawa, Jawa Tengah. Berharap dapat menghilangkan kekhawatiran serta ketakutan menjadi mahluk asosial.

Desanya terletak di kaki gunung Kelir jauh dari jalan utama. Yang menghubungkan Magelang Semarang. Untuk mencapainya butuh waktu sekitar 15 menit dari jalan utama dengan kondisi, naik turun.

Libur itu mengasah hati dan rasa
Pohon durian, kelengkeng, nangka, petai, kelapa yang berada di kanan kiri jalan, berjajar tidak rapi. Seolah menyambut kedatangan saya. Serasa jadi pejabat, deh.

Sesekali diantara celah-celah pohon besar dan tinggi itu, nampak pohon kopi dan cengkeh. Satu dua rumah mulai, terlihat manakala sudah mendekati  desa atau perkampungan.

Pohon tinggi berjajar (Foto:Ko In)

Dengan melihat hal baru dan berbeda menyadarkan diri untuk sejenak merenung. Apalagi saat di depan laptop Asus X455LA, yang selalu saya bawa termasuk saat berlibur.

Laptop ini sudah seperti teman ngobrol untuk berbagi cerita tentang banyak hal. Tidak heran tiba-tiba disuasana yang tenang. Hanya terdengar gesekan daun yang ditiup angin serta sesekali celoteh burung.

Laptop ini bertanya kepada diri saya, "Mengapa berpacu dengan matahari ?". Kemudian saya ketikan sesuatu.
"Jiwa dan pikiran butuh istirahat dari berbagai kesibukan dan tekanan pekerjaan. Lepas dari tuntutan. Lupakan sejenak tentang target. Tidak perlu berlomba dengan matahari karena dia yang memiliki hari."
Caranya, dengan menikmati perjalanan matahari, dari timur ke barat. Mulai pagi sampai sore, di desa yang jauh dari keramaian.
Kadang diselingi melihat pucuk pohon yang bergoyang ke kanan dan ke kiri karena tiupan lembut angin.

Jujur selama tinggal di kota, jarang memperhatikan lingkungan. Terang sinar matahari mengingatkan hari telah siang. Sementara teriknya sinar dan panasnya udara kerap mengganggu kenyamanan.

Meredupnya  langit di sore hari seperti jam dinding yang mengingatkan deadline makin dekat. Sementara pekerjaan masih menumpuk.

Sore di kota (Foto:Ko In)

(Sumber: stockadobe.com)

Perhatian dan kepedulian saya terhadap lingkungan mungkin sudah di level paling bawah. Boro-boro memperhatikan tiupan lembut angin di pipi, saat keluar dari rumah, yang menggoyang dedaunan pohon trembisi.  Yang berdiri tegak tidak jauh dari rumah. Kesal manakala sisiran rambut rusak, diusik oleh angin yang bertiup keras. Saat bersiap berangkat kerja. “Huh.......”

Apalagi di tengah perjalanan ada barang yang lupa dibawa. Seperti smartphone, dompet atau charger handphone atau laptop. Menjadikan hari seolah tidak bersahabat. Kacau dan berantakan.


Laptop kokoh, menarik dan cantik

Libur akhir tahun ini, laptop Asus X455LA tidak lupa masuk tas bersama beberapa baju dan perlengkapan pribadi. Melindungi laptop dengan baju, mungkin cara kuno.

Bagi saya itu cukup efektif memupus rasa khawatir jika dijalan tas jatuh, mengalami goncangan hebat atau mendapat benturan.

Walau beberapa kali benturan telah diterima Asus X455LA. Akibat dari kecerobohan atau ketidak sengajaan saya. Beruntung dia tidak mengalami "gegar otak" ringan atau berat, yang dapat mengganggu kinerjanya.

Andai laptop Asus X455LA saya diganti dengan Asus ZenBook S UX391UA yang  tipis tapi kokoh bodinya. Rasa khawatir pasti dapat dibuang jauh-jauh.

Apalagi dengan sertifikasi milter. Tahan dalam kondisi terburuk apapun. Perlindungannya seperti orang memakai topi baja. Tahan benturan. Wuiiiii......

(Foto:cnnindonesia.com)

Tahan dengan berbagai keadaan yang ekstrim. Tetapi tetap memperhatikan penampilan, efektivitas serta efisien saat dibawa.

Sebagaimana seorang tentara yang membawa berbagai macam barang. Dari peralatan tempur, alat survival, ransum makanan dan perlengkapan pribadi  lainya. Mudah dibawa dan ringan .

Efisien  kata yang tepat untuk menggambarkan Asus ZenBook S UX391UA. Karena sesuai untuk kondisi di lapangan atau outdoor. Tipis dan ringan tetapi kokoh, hemat ruang di tas. Sehingga tidak membuat cepat lelah bagi yang membawanya.

(Foto:channel.asus.com)

Desainnya mendukung penampilan diri  dalam suasana formal kerja. Membuat semakin elegan dengan dua warna pilihan.

Deep dive blue  mendukung citra penampilan para eksekutif yang dekat dengan warna  abu-abu gelap atau biru dalam berbusana.  Desain dan warna laptop Asus ZenBook S UX391UA yang cantik menambah kepercayaan, saat bertemu kolega bisnis di kantor atau di acara formal lainnya. Baik outdoor atau indoor.

(Foto:channel.asus.com)

Warna lainnya rose gold memberikan gaya yang mewah, yang tidak berlebihan. Tambahan lampu latar keyboard berwarna emas memikat  siapa saja yang melihat.

Menunjang penampilan para eksekutif dan sekretaris yang selalu menarik dan cantik, sehingga mendukung kelancaran bisnis atau pekerjaan. Nggak sungkan ngedate bareng bersamanya, dimana saja dan kapan saja.

Laptop Asus UX391UA, nama brand yang diambil dari empat kata belakang Pegasus, memiliki ukuran 13.3 inch serta layar UHD immersive 4 K, dengan 331 piksel membuat semua yang ada di layar Nano Edge menjadi nampak lebih tajam.

Asus ZenBook S UX391UA membantu eksekutif saat mempresentasikan rencana serta langkah strategis bisnisnya, dalam bentuk foto atau video.

(Foto:channel.asus.com)

Astaga, baterai ketinggalan
Perjalanan Jogja Ambarawa membutuhkan waktu sekitar dua jam, ditempuh dengan sepedamotor.Tujuannya sederhana, supaya mudah berhenti di tempat yang disuka. Untuk istirahat sambil menyalurkan hobi  jeprat-jepret saya.

Astaga......!!!” gumam saya sambil menghela nafas panjang. Laptop tidak lupa. Demikian juga dengan kamera. Tetapi baterai kamera lupa tidak di bawa. Masih di charge saat meninggalkan rumah.

Berkali-kali saya memegang kepala sambil menepuk paha dan menghela nafas kesal. Kesal dengan kebodohan sendiri. Kembali saya berandai. Andai baterai kamera saya cepat saat di charge seperti milik Asus ZenBook S UX391UA. Barangkali baterai kamera tidak ketinggalan.

(Foto:teknokompas.com)


Menurut cerita seorang teman yang sudah memakai Asus Zenbook S UX391UA, laptop ini mampu bertahan lebih dari 8 jam. Dia kagum dengan  pengisian dayanya.  Status baterai yang tinggal 20 persen, waktu yang dibutuhkan untuk  pengisian sampai 100 persen, tidak sampai dua jam.

(Foto:channel.asus.com)

Pabrikan Asus yang berpusat di Taiwan mengklaim Asus ZenBook S UX391UA memiliki kemampuan mengisi baterai dengan cepat. Dalam waktu 45 menit, baterai dapat terisi 60 persen.

Menyesali kebodohan karena lupa membawa baterai kamera, jelas tidak menyelesaikan masalah. Beruntung saya tidak lupa membawa kamera pocket, walau hasil jepretannya kurang maksimal.

"Peace...,pak Masinis”.Mudah dgn Asus Zen Book  S
Demikian pula saat tidak berhasil melihat dan mengabadikan kereta api bergigi lewat. Melihat jalur rel kereta api yang berbeda dengan jalur kereta umumnya. Ada kesenangan tersendiri. Rel keretanya ada tiga.

Tiba-tiba teringat sepeda roda tiga saya, masa sebelum saya dapat menaiki sepeda. Apakah masinisnya tidak bisa naik kereta api sehingga rodanya harus tiga, seperti relnya?
Peace..., pak masinis”.

(Foto: rel kereta api,untuk tiga roda)

Teringat saat melakukan perjalanan liburan tahun lalu Yogya Jakarta dengan kereta api, mejanya sangat kecil dan dipakai bersama dengan penumpang di sebelah atau di depannya. Meletakkan laptop Asus X455LA kesayangan di meja, jelas kurang menghargai kepentingan penumpang lain.

Membuka laptop menikmati film atau mengetik sambil mendengar musik lewat earphone. Cara ampuh  menghabiksan waktu selama perjalanan liburan. Tetapi siapa yang tahan dengan panasnya laptop jika terus menerus dipangku, yang membuat paha panas sehingga menjadi kurang nyaman duduk.

Asus ZenBook S UX391UA memberikan solusi kreatif menghadapi situasi seperti itu. Engsel ErgoLift memungkinkan sirkulasi udara lancar. Meningkatkan kinerja pendinginan dan kejelasan audio, sebab posisi duduk laptop menjadi miring 5,5 derajat. Sekaligus memberi kenyamanan  telapak tangan dan jari-jari saat mengetik.

(Foto:channel.asus.com)

Apalagi sudut bukaan layar Asus ZenBook S UX391UA lebih lebar 145 derajat dibanding laptop lain. Memungkinkan teman duduk seperjalanan di sebelah kita, dapat ikut menyaksikan video atau film yang kita lihat. Sehingga perjalanan liburan tambah seru rasanya.

Atau saat presentasi di kantor, memudahkan bos, direktur atau rekan satu tim untuk melihat hasil laporan bisnis dengan lebih mudah dan jelas karena sudut kemiringan  Asus ZenBook S UX391UA yang lebar.

Soal perfoma, produk Asus yang satu ini dilengkapi dengan prosesor Intel Core i7 terbaru dan RAM  sebesar 16 GB. Sangat membantu berbagai aktivitas termasuk  cepat dalam penyimpanan data. Demikian halnya saat liburan, bukan berarti libur berkreasi atau beraktivitas.

(Foto:channel.asus.com)

Konektivitas Asus ZenBook S UX391UA memberikan kecepatan yang tinggi. Memudahkan melakukan workstation visual kegiatan produktif atau hiburan dengan bermain game,  di dua dari tiga port USB-C.

Bagi workaholic seperti saya, libur seperti tidak libur karena terus ngedate dengan Asus ZenBook S UX391UA. Eh, Asus X455LA. Tetapi liburan di tempat yang jauh dari rumah serta kantor tetap akan berbeda rasanya. Karena sambil berlibur dapat mengeluarkan gagasan kreatif. Sekaligus mengasah rasa dan jiwa, agar tetap peka dengan keagungan Yang Esa.

4 komentar:

Itsmy blog

 It's my mine