(grafis: qureta.com) |
Ngeblog
atau menulis di blog itu merupakan aktivitas menjaga nalar supaya tetap
memiliki kemampuan berpikir jernih, melihat setiap persoalan secara menyeluruh
atau komprehensif. Tidak parsial atau sepotong-potong. Sehingga manakala
disodori informasi secara lisan, tulisan atau gambar bergerak dapat berpikir bening dalam menyikapi sebuah informasi.
Menjadi
blogger tidak ubahnya seperti menjadi penulis. Tidak sekedar “memindahkan” diary
ke blog pribadi atau blog kroyokan. Dimana isinya sekedar curhatan kekesalan hati
serta pikiran atau menceritakan pengalaman sehari-hari yang remeh atau receh.
Tetapi mesti juga mampu menjaga kualitas tulisan yang dapat dipertanggungjawabkan
secara publik.
Menulis sejatinya merupakan aktivitas intelektual. Bukan aktivitas mengumbar gagasan
tanpa disertai data serta fakta yang lengkap. Ngeblog bukan pula sarana melampiaskan kekesalan hati atau
kejengkelan terhadap seseorang. Tidak juga semata-mata alat untuk memuji-muji sebuah
produk atau seseorang sebagai bagian dari menaikkan brand image. Dikemas dalam sebuah
tulisan yang dipagari dengan istilah “review positif”, tanpa ada keberimbangan informasi.
Ngeblog
bagi saya itu tidak ubahnya sebagai upaya menjaga nalar agar isi kepala dapat berpikir
secara obyektif, jauh dari prasangka yang tidak berdasar pada ilmu, pengetahuan
dan fakta. Menulis di blog pribadi atau ngeblog di blog kroyokan memang menjadi
lebih menarik jika dibumbui dengan pengalaman pribadi sebagai salah satu kekuatan.
Agar tulisan itu enak dibaca atau memiliki daya tarik tersendiri.
(grafis: digital point'.com) |
Namun
bukan berarti, ngeblog itu kemudian membuang obyektivitas. Kaedah keberimbangan
dan kelengkapan sebuah Informasi dengan alasan “Ini blog” dikesampingkan. Semau
gue isinya, sangat subyektif bahkan tidak sedikit yang melupakan etika komunikasi.
Oleh
karena itu salah satu motivasi menjadi blogger dengan gaya tulisan yang lebih ringan
dan tidak terlalu serius. Sebagai upaya menjaga “kewarasan” berpikir sebab dengan
ngeblog memperoleh berbagai manfaat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan adalah
untuk membangun relasi atau mengembangkan jejaring sosial baik di dunia nyata atau
maya.
Pengalaman menguntungkan
Izinkan
saya menyampaikan beberapa pengalaman sebagai blogger, siapa tahu bermanfaat bagi
teman-teman.
Pertama,
menjadikan menulis lebih lancar. Sebagaimana sebuah pisau jika sering diasah makan
akan semakin tajam. Demikian pula dalam ngeblog. Blogger yang konsisten dan memiliki
komitmen dalam dunia tulis menulis. Pasti merasakan perubahan gaya tulisan atau
isi blognya dari waktu ke waktu.
Sementara
bagi mereka yang tidak memiliki konsistensi bisa dipastikan tidak mengalami perkembangan
dalam cara menyampaikan gagasan lewat gaya tulisannya. Apalagi jika ngeblog berdasarkan
pada dinamika trend. Sifatnya musiman, ada musim rajin nulis dan adakalanya vakum
tidak menghasilkan satu tulisan dalam kurun waktu tertentu. Apologi disusun untuk
membenarkan sikap dan sifat tidak memiliki konsistensi.
Kedua,
menambah teman. Tidak sedikit orang yang susah menyampaikan gagasan atau pikiran
lewat tulisan. Lewat kemampuan menulis di blog sebagai sarana untuk menambah kenalan,
link atau jejaring sosial di dunia nyata atau maya.
Ketiga,
menjadi blogger sebagai sarana untuk menambah penghasilan. Caranya dengan mengikuti
berbagai lomba blog atau lomba menulis. Atau memperoleh kepercayaan untuk mereview
sebuah produk atau kegiatan dengan imbalan uang ditambah fasilitas lain yang cukup
lumayan nilainya.
(foto: invisting.com) |
Keempat,
menjadi blogger artinya sebagai usaha meningkatkan citra diri atau personal branding.
Tulisan di blog merupakan ekspresi diri. Bagaimana sesungguhnya kemampuan diri dalam menyampaikan gagasan atau pikiran lewat tulisan.
Tidak
cukup itu saja. Lewat tulisan orang dapat menilai sejauh mana teman-teman memiliki
keluasan wawasan dan kedalaman berpikir. Maka dari itu kalau saya boleh menyarankan,
mulailah menulis dengan menjadi blogger. Lewat blog, kita diajar untuk
meningkatkan kemampuan menulis sebab menulis itu merupakan aktivitas intelektual.
Bukankah kita mahluk yang dibekali dengan akal dan budi supaya menjadi mahluk yang beradab.
Kelima,
memiliki blog dan menjadi blogger paling tidak menjaga daya tahan gagasan lewat
tulisan yang dapat dibaca berulang-ulang. Ada kepuasan tersendiri jika salah satu
tulisan di blog menjadi salah satu sumber referensi bagi orang lain saat berbicara
atau menulis. Itu artinya kita menjadi sebagian orang yang super bercerita
(foto:intisari online) |
Kata-kata yang terucap mudah dilupakan seperti deretan suara yang masuk dari telinga kiri keluar dari telinga kanan. Tanpa pernah mampir di kepala, apalagi menginap di hati. Namun kata-kata yang tertulis dapat dikunjungi kapanpun dan dimanapun, sesuai keinginan hati dan pikiran.
Motivasi
yang terjaga
Pengalaman
dan motivasi menjadi blogger boleh dikata sebelas dua belas. Saling memiliki keterkaitan.
Pertama,
ngeblog atau menjadi blogger ternyata dapat menghasilkan uang tambahan atau penghasilan
sebagaimana pengalaman yang pernah saya dapatkan. Hal ini lebih memotivasi dalam mengelola blog.
Kedua,
motivasi saya menjadi blogger sebagaimana saya sampaikan diawal tulisan untuk menjaga
kewarasan nalar atau akal. Sebab dengan menulis beberapa kemampuan akal saya dapat
terjaga.
- Dengan menulis di blog, saya dituntut untuk mampu melihat tema atau topik yang akan ditulis secara lebih luas dan komperehensif. Tidak hanya menceritakan pengalaman subyektif.
- Dengan ngeblog, kemampuan analisa terhadap obyek yang akan ditulis menjadi lebih tajam sehingga dalam menyampaikan tulisan tidak asal-asalan. Sehingga kemampuan melihat dari berbagai perspektif seperti terjaga.
- Dengan memiliki blog atau menjadi blogger, saya dapat memberi masukan atau kritikan yang konstruktif dan sistematis. Bukan berdasar atas sikap like and dislike atau suka dan tidak suka.
- Dengan menulis di blog, saya dapat menyampaikan pendapat termasuk koreksi dengan cara atau gaya yang santun dan beretika. Tidak mengumbar nafsu berbagi atau share lewat cara-cara yang tidak etis. Seperti gemar membagi kata-kata yang tidak pantas dan pas, kepada dan untuk siapa.
- Lewat blog atau menjadi blogger, saya membiasakan memberi usulan jalan keluar atau solusi terhadap persoalan yang saya kritisi. Karena menjadi blogger itu artinya menjadi penulis yang memiliki rasa tanggungjawab. Bukan orang yang pandai lempar batu sembunyi tangan. Jika demikian maka tidak ubahnya seperti orang yang gemar membagi informasi hoax.
(grafis :fathnan.id) |
Tidak
sedikit tulisan atau informasi hoax yang berkeliaran di dunia maya dan menjadikannya
sebagai alat atau sarana memperoleh tujuan dan mendapatkan apa yang diinginkan.
Memerangi hal itu, menjadikan motivasi saya terjaga untuk tetap
ngeblog atau sebagai blogger.