Tampilkan postingan dengan label #tambangtembaga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #tambangtembaga. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 Januari 2020

Lewat Kak Mici, Pesan Disampaikan

(foto:healthline)
Berkontribusi tidak cukup hanya aktif dan berperan dalam memberikan gagasan atau pemikiran untuk sebuah kemajuan, tetapi terlibat dalam perubahan secara nyata. Lewat sumbangsih kegiatan, dalam bentuk bantuan sarana prasarana ataupun finansial.

Berkontribusi dalam pembangunan tidak harus selalu diukur dengan sesuatu yang dapat ditangkap oleh mata, dirasakan hasilnya seketika. Seperti keberadaan sarana prasarana transpotasi, kesehatan, pendidikan dan ekonomi.

Itu tidak salah, tetapi jangan sekali-kali memandang remeh kontribusi  dalam meningkatkan sumberdaya manusia. Walau tidak dapat dirasakan langsung, sebab membutuhkan waktu serta proses untuk menikmati hasilnya.

Pendidikan sumberdaya manusia bertujuan menyiapkan masa depan yang lebih baik. Dunia ini dibangun oleh orang--orang yang memiliki mimpi dan kemampuan berpikir secara visioner. Mengatasi kekinian, menggunakan nalar secara komperhensif dalam menghadapi serta menyelesaikan persoalan.

Pemikirannya tidak terpaku pada masa sekarang dan berdimensi tunggal tetapi menyeluruh. Semua aspek yang mempengaruhi dan terpengaruh oleh keputusannya, dipertimbangkan secara masak dan matang.

(foto:the Jakarta post)
Bumi harus dijaga
PT. Freeport Indonesia, perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dengan cara mengekplorasi bumi. Memahami bumi harus dijaga. Kekayaan bumi sejatinya bukan sesuatu yang gratis, tinggal ambil, eksplorasi begitu saja.

Ada saatnya diberi ada masanya memberi. Alam membiarkan dirinya untuk dimanfaatkan manusia. Tetapi pada masanya alam menuntut pertanggungjawaban.

Untuk itulah Freeport Indonesia menyiapkan sumberdaya manusia masa depan yang menghargai alam, lingkungan dan sesamanya lewat pendidikan. Sebagai salah satu bentuk kontribusi nyata bagi Papua dan sumbangsih bagi negeri Indonesia.

Memilih bukan perkara mudah, sebagaimana menentukan pilihan memberi kesempatan kepada beberapa warga asli Papua untuk mengenyam pendidikan di luar negeri guna meningkatkan kualitas diri. Agar kontribusi PT. Freeport Indonesia memiliki efek domino bagi kemajuan Papua.

Salah satu pilihan jatuh pada Mici Eka Wontini Maniagasi guru bahasa Inggris di Jayapura. Berkesempatan menimba ilmu di Northern Virginia Community College, Virginia untuk mempelajari seluk beluk tentang pendidikan anak usia dini atau PAUD.
(Foto;PT.Freeport)
Menentukan apa dan siapa yang dipilih untuk ikut terlibat langsung dan nyata bagi kemajuan Papua, sesuatu yang tidak gampang. Kebermanfaatan kontribusi dari PT. Freeport Indonesia benar-benar dipikirkan supaya memiliki efek jangka panjang bagi Papua dan warganya.

Pendidikan dini sejatinya merupakan dasar atau landasan bagi pendidikan selanjutnya. Termasuk bagaimana anak sejak awal dibiasakan untuk menghormati dan menghargai orang lain sebagai sesama manusia yang memiliki harkat dan martabat yang sama.

Peraturan Pemerintah no 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan pasal 61 dan 62. PAUD berfungsi mengembangkan potensi anak secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan sesuai dengan tahap perkembangannya. Agar siap memasuki pendidikan selanjutnya.

Tujuan PAUD membentuk peserta didik  menjadi manusia yang berkepribadian luhur, berakhlak mulia. Tidak hanya cakap tetapi juga kritis, kreatif dan inovatif. Lewat pendidikan dini mereka dipersiapkan agar menjadi pribadi-pribadi yang percaya diri, sehingga kedepannya menjadi warga negara yang demokratis, bertanggungjawab dan mandiri.

Upaya mengembangkan potensi kecerdasan anak-anak sejak lahir sampai enam tahun, lebih mengutamakan terciptanya lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan.

Artinya, yang menggembirakan akan membawa kesan mendalam sehingga pesan-pesan yang diterima akan lebih mudah diingat dan lama tinggal dalam pikiran atau ingatan anak.

(foto:aminef.or.id) 
Mengirimkan Mici Eka Wontini Maniagasi untuk memperdalam ilmu tentang pendidikan anak usia dini atau PAUD, seperti menyiapkan kemandirian masyarakat Papua agar menjadi warga negara yang kritis, kreatif, demokratis dan bertanggung jawab dalam 15 sampai 20 tahun ke depan.

Kontribusi PT. Freeport Indonesia terkait masalah pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, salah satunya lewat Mici Eka Wontini. Merupakan bukti bahwa berkontribusi itu tidak hanya sebatas pada ide atau gagasan. Tetapi juga terlibat dalam mewujudkan gagasan-gagasan baik tersebut.

Mimpi Kak Mici
Freeport Indonesia menjadikan Mici seperti garam atau ragi bagi warga Papua, khususnya di sekitar Jayapura. Namun bukan berarti hasil pendidikan yang didapat Mici, hanya untuk warga sekitar Jayapura. Ilmu dan pengetahuan yang diperoleh Mici disebarkan ke daerah-daerah lain lewat pendidik atau pengajar lain, yang memperoleh transfer ilmu dari Mici. Dengan demikian kebermanfaatan ilmu pengetahuan yang dipelajari Mici dapat dirasakan bagi banyak orang.

Sebagaimana diungkapkan, nanti dirinya ingin membuka workshop kecil untuk ibu-ibu muda tentang cara mengurus anak dan memberikan pengetahuan mengapa pendidikan itu penting dan harus dimulai sejak usia dini.

Apa yang ingin dilakukan Mici memang nampak sederhana. Namun dari hal sederhana itu, letak dasar pondasi pembangunan untuk Papua. Dimana keberhasilan pembangunan diawali dari keluarga.

Kontribusi Freeport untuk masyarakat  terbilang banyak jumlahnya. Di sektor pendidikan selain mengirim pemuda Papua untuk belajar berbagai macam ilmu ke luar negeri dan beberapa perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.  Freeport Indonesi juga memberikan aneka macam pelatihan agar warga Papua lebih berdaya secara ekonomi dan terlibat langsung dalam pelestarian alam.

Belajar ilmu, pengetahuan dan aneka budaya (foto:ko in)
Ribuan pemuda mendapatkan pengetahuan terkait kesadaran lingkungan sehingga diharapkan mereka menjadi duta-duta lingkungan. PT. Freeport Indonesia menjalin kerjasama dengan berbagai instusi untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan berbagai kegiatan. Seperti penerbitan buku tentang lingkungan dan keanekaragaman hayati serta melepaskan satwa ke habitat alaminya.

Untuk memberdayakan warga, Freeport Indonesia memberi perhatian kepada nelayan di berbagai desa di Papua dengan melakukan pelatihan, memberi bantuan bibit, pendampingan cara bercocok tanam. Termasuk bantuan ketrampilan mengelola peternakan ayam agar dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan terbuka kemungkinan serta kesempatan meningkatkan perekonomian keluarga warga Papua.

Kontribusi Freeport tidak kecil dan  skalanya tidak lokal. Tidak cukup menceritakan sumbangan Freeport untuk warga Papua dalam waktu semalam atau dalam satu tulisan. Belum perannya dalam pembangunan sejumlah infrastruktur, sarana prasarana kesehatan seperti rumah sakit lengkap dengan peralatan medis dan ambulans.

(foto:PT.Freeport Indonesia)
Sarana prasarana pendidikan, seperti pendirian Institut Pertambangan Nemangkawi dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga profesional di pertambangan yang dikelola Freeport Indonesia. Namun semua itu tidak akan ada artinya jika tidak terbentuk sumberdaya manusia yang cakap, kreatif, inovatif dan rendah hati.

(foto:richarderari.wordpress.com)

Sikap rendah hati dapat tertanam dan akan menjadi karakter kepribadian seseorang sepanjang hidupnya jika diajarkan sejak masih anak-anak. Masih di usia dini sampai usia enam tahun. Pesan orang bijak yang pernah disampaikan ratusan tahun lalu mengatakan, "Makin besar engkau, makin patut engkau rendahkan dirimu."

Mici Eka Wontini Maniagasi sebelum berangkat memperdalam ilmu PAUD, memiliki mimpi yang sederhana. Jika sudah menyelesaikan studinya, Mici ingin membuka workshop kecil untuk ibu-ibu muda tentang cara mengurus anak dan memberikan pengetahuan serta penjelasan tentang pendidikan anak sejak usia dini itu sangat penting.

Penting juga mengajarkan sikap rendah hati. Iya khan, kak Mici ?
















Itsmy blog

 It's my mine