Foto: Ko In |
Membaca atau mendengar kata temulawak, selalu
mengantarkan saya pada masa kanak-kanak. Seperti melihat film dokumenter yang
saya perankan bersama sejumlah teman sepermainan, di bawah terik matahari.
Ada yang asik bermain bola, sementara saya menikmati
permainan kejar-kejaran dengan teman lainnya di lapangan yang tidak terlalu
luas. Masih ada rumput walau kemarau sudah cukup lama berlangsung dan kami bisa
berbagi kesenangan serta kegembiraan.
Terik panas matahari tetapi yang namanya
anak-anak seperti tidak peduli dengan sengatan matahari atau amarah ibu, yang
melihat kulit anaknya menjadi gosong, saat kami pulang ke rumah.
Foto: Ko In |
Hanya gembira dan senang yang
kami rasakan saat itu. Capek, kepanasan dan haus segera hilang manakala ada
penjual es minuman tradisional lewat. Menjual minuman kunir asem, jahe,
brotowali, beras kencur, temulawak dan lainnya yang saya lupa nama-namanya. Sebenarnya
itu semua adalah jamu tapi kami tidak menyebut jamu sebab jamu dalam pikiran
kami itu semua rasanya pahit.
Kami menyebutnya dengan penjual es temulawak. Padahal
yang sering kami beli waktu itu beras kencur atau kunir asem. Tapi suatu saat
saya penasaran dan ingin mencoba minuman rasa temulawak.
Baunya sangat khas, setiap kali membaui temulawak selalu
membawa ke masa kecil. Sebagaimana saat minum Herbadrink Sari Temulawak. Membawa masa saat menikmati es
sari temulawak di bawah pohon asam sambil berteduh dari panasnya matahari.
Foto: Ko In |
Seruputan pertama memberikan kesegaran yang berawal dari
mulut. Rasanya pahang atau pedar, asam tetapi tidak terlalu kecut. Bau
temulawaknya sangat khas memberikan sensasi tersendiri. Jika digambarkan
mungkin seperti orang yang malu-malu tapi mau.
Beberapa menit usai minum sari temulawak, biasanya muncul
rasa lapar. Godaan rasa antara tetap ingin bermain dengan rasa lapar saling
tarik menarik. Maka tidak heran jika minuman temulawak sering disebut juga
minuman penambah nafsu makan.
Sari
Temulawak Herbadrink setia ingatkan sarapan
Di Jogja tidak sedikit penjual jamu gendong yang keluar
masuk kampung, sering dicari ibu-ibu khususnya jika anak mereka mulai susah makan.
Jamu temulawak menjadi salah satu solusi untuk mengambilkan nafsu makan
anak-anak. Untuk menjaga stamina, sari temulawak kerap juga menjadi pilihan para
pekerja dan mahasiswa yang banyak melakukan aktivitas.
Foto: Ko In |
Jika sedang di Jogja jangan heran jika banyak penjual minuman segar
tradisional dengan sepeda atau gerobag yang mangkal di dekat kampus dan kantor.
Hadirnya Herbadrink Sari Temulawak dalam
kemasan sachet jawaban bagi saya yang ingin praktis dan menghemat waktu.
Sebagai mahasiswa berbagai aktivitas banyak menyita waktu, terkadang lupa diri untuk makan. Namun Sari Temulawak hangat
dari Herbadrink yang saya minum pagi hari bersama sedikit kue. Seolah seperti
sahabat akrab yang selalu setia mengingatkan untuk sarapan dan tepat waktu untuk memenuhi jadwal makan lewat rasa lapar.
Foto: Ko In |
Foto: Ko In |
Nafsu makan menggerakan langkah-langkah kaki saya untuk
segera keluar dari kamar kost, sekalian membawa tas punggung berisi berbagai
buku dan kepentingan kuliah lainnya. Yang dituju pertama kali bukan kampus
tetapi warung makan langganan untuk sarapan.
Sarapan penting karena dapat menurunkan risiko terkena
penyakit diabetes dan penyakit jantung. Selain menjaga fisik agar tetap
berstamina.
Sari
temulawak Herbadrink jaga tubuh dari serangan hepatitis
Manfaat lain minuman Sari Temulawak Herbadrink, berupa
ekstrak curcuma xanthorrizha yang mengandung kurkuminoid, minyak atsiri,
protein dan mineral dapat mencegah dan mengobati penyakit hati atau sakit
kuning atau biasa disebut hepatitis.
Penyakit ini kembali mengingatkan saya saat sebelum
kenal es temulawak. Waktu kecil saya pernah terkena penyakit kuning atau
hepatitis. Saat itu saya mendengar ada yang menyarankan untuk makan pisang emas
dengan kutu rambut, minum sirup dan yang aneh-aneh lainnya. Guna mempercepat penyembuhan
dari sakit kuning.
Walau pada akhirnya saya sembuh dari sakit hepatitis
setelah mendapat perawatan intensif dari dokter. Saya masih ingat awal mula
akan terkena sakit kuning. Badan terasa lemas. Air seni berwarna kemerahan
seperti teh kemudian biji mata yang biasanya kelihatan putih berubah jadi
kuning demikian pula dengan ujung kuku jari tangan.
Jaga
hati dengan temulawak
Masih lekat dalam ingatan hampir setiap hari mendapat
suntikan di tangan. Mungkin jika saya mendengar nasehat nenek waktu itu untuk
rutin minum jamu temulawak barangkali sakit kuning tidak akan berkenalan dengan
tubuh saya. Sehingga hati tetap terjaga. Tetap sehat. Temulawak menjaga hati.
Foto: Ko In |
Mereka yang jomblo atau yang sudah memiliki pasangan tidak
ada salahnya rutin minum temulawak. Hati perlu dijaga sebab bakteri, kuman dan virus banyak bertebaran. Semua ingin sehat dan gembira supaya dapat memancarkan keceriaan di wajah yang membuat orang senang bergaul
dengan kita.
Ibu kerap berpesan dan mengingatkan untuk rutin sarapan. Sementara nenek berpesan untuk sering minum temulawak. Namun
adakalanya rasa malas lebih dominan dan sengaja untuk tidak sarapan dengan berbagai alasan.
Hadirnya Sari Temulawak Herbadrink dalam bentuk kemasan sachet memudahkan dalam penyajiannya dan tidak merepotkan saat membuatnya.
Sari Temulawak Herbadrink mengingatkan pada pepatah sekali dayung dua tiga pulau terlalui. Pesan ibu dan nenek semuanya terpenuhi berkat Sari Temulawak Herbadrink. Saya tidak lupa untuk sarapan dan tepat waktu saat makan karena Sari Temulawak. Apalagi Herbadrink mudah dibeli di mini market atau super market dekat
kampus.
Foto: Ko In |
Sari Temulawak Herbadrink solusi tepat di saat panas
Tidak ada alasan lain bagi saya untuk tidak membuat
minuman Sari Temulawak Herbadrink manakala sibuk dan malas untuk sarapan atau
makan. Tinggal ambil sachet Herbadrink rasa temulawak, tuangkan dalam gelas dan
di campur dengan air hangat.
Foto: Ko In |
Tidak lama kemudian nafsu makan akan muncul dengan
sendirinya sehingga membuat perut terasa lapar. Kini saya selalu sedia Sari
Temulawak Herbadrink di dalam tas. Alasannya cukup praktis. Saat cuaca terik
dan sangat panas biasanya malas untuk makan. Keinginan hanya satu, minum dan
minum.
Padahal tubuh ini perlu energi yang tidak dapat
tergantikan hanya dengan air. Harus makan makanan bergizi. Persoalannya suhu
panas membuat orang malas untuk makan. Sari Temulawak Herbadrink solusi untuk mendorong munculnya nafsu makan, setelah meminumnya. Segar walau tanpa es. Produksi
PT Konimex ini dapat dicampur dengan es, sehingga rasanya semakin menyegarkan.
Foto: Ko In |
Usai minum Sari Temulawak Herbadrink, biasanya keinginan untuk makan
muncul. Dengan makan menjaga kondisi badan serta stamina dalam menjalani
kesibukan serta aktivitas sehari-hari yang cukup padat di tengah hari yang panas. Stamina tubuh yang terjaga
akan membuat badan sehat.
Tidak heran jika Presiden Joko Widodo walau tubuhnya
kecil selalu nampak sehat, ternyata rutin minum sari temulawak. Tidak
tanggung-tanggung kebiasaan minum sari temulawak dicampur jahe setiap pagi, sudah
dilakukan selama 17 tahun (cnnindonesia.com, 25/5/2015). Ternyata temulawak sahabat
setia Presiden Joko Widodo juga.
Maka saya semakin yakin kalau Herbadrink Sari Temulawak
bermanfaat sebab temulawak dapat:
- Meningkatkan nafsu makan
- Menjaga stamina
- Mencegah dan menurunkan risiko terkena penyakit. Seperti hepatitis, diare, kencing batu.
- Menurunkan kolesterol dan obat anti inflamasi.
Foto: Ko In |
Herbadrink diproduksi oleh PT Konimex yang berada di
Sukoharjo, Jawa Tengah. Sari Jahe, Sari Temulawak dan lidah buaya adalah sebagian
dari produksinya. Masih banyak produk lain yang sejenis yang mengandalkan
bahan-bahan alami asli Indonesia. Ini sekaligus mengingatkan saya untuk cinta produk
Indonesia, yang tidak kalah manjur dengan produk impor.
Konco mesra sehat juga ya pak yang ini.
BalasHapus. wuahhj pantes stamina ngegas trs
Mimik temulawak. Biar kyk pak presiden 🎇🎇
BalasHapus