(Foto: gtofreel) |
Berbicara menarik di depan publik itu susah-susah mudah. Perjumpaan dengan orang lain, salah satu cara membangkitkan rasa percaya diri dan sarana membiasakan diri agar bicara menarik.
Namun, pandemi Covid-19 membuat sebagian orang gagap bergaul. Kehilangan cara bagaimana harus memulai bicara, setelah cukup lama tidak saling jumpa.
Bagi beberapa orang, ada atau tidak ada pandemi Covid-19, cukup sulit untuk bicara di depan publik atau orang banyak. Apalagi saat ini, orang merasa lebih mudah "berbicara" lewat perangkat komunikasi, seperti handphone. Lancar menuliskan kata-kata termasuk menyampaikan pendapat atau gagasan. Tetapi tidak jarang terjadi miskomunikasi, penyebab salah satunya apa yang ditulis kurang mewakili dengan apa yang ingin diutarakan atau disampaikan.
Komunikasi sehat intinya perjumpaan atau saling tatap muka. Mengerti dan menguasai topik perbincangan atau percakapan, sehingga obrolan terasa hidup. Memperkaya pengetahuan dan mendorong mereka yang terlibat dalam perbincangan, mendapat ide atau gagasan, informasi sekaligus terinspirasi.
Bagaimana bicara di depan publik atau di depan banyak orang menarik ? Sebagaimana saat kita berbicara dengan dua atau tiga orang teman saja.
Bicara menarik (bisnis.com) |
Persiapkan diri
Segala sesuatu mesti dipersiapkan. Walau cuma berbicara, persiapan tetap diperlukan. Apalagi berbicara di depan banyak orang, menjadi pusat perhatian dan harus mampu mempertahankan perhatian orang-orang untuk terus mendengar kita saat bicara. Tidak beralih perhatian.
Pertama, menguasai materi atau memiliki banyak informasi, terkait tema atau topik yang akan disampaikan. Ini wajib dan tidak dapat ditawar. Namun patut diingat, menguasai materi saja belum tentu dapat menjadi pembicara yang menarik.
Cara kedua menjadi pembicara menarik. Harus memiliki kemampuan berbicara lantang dengan artikulasi pengucapan kata-kata yang jelas. Walau sudah dibantu oleh mike atau alat pengeras suara. Berbicara di depan orang banyak, tidak harus selalu keras. Apalagi dengan cara berteriak. Sebab akan membuat orang tidak jenak atau nyaman saat mendengar.
Bicara lantang (ronapresentasi.com) |
Oleh karena itu perlu sering latihan olah nafas dan suara. Ini tips atau cara ketiga. Berlatih menarik nafas dalam-dalam, menahannya berapa detik kemudian melepaskan atau menghembuskan secara pelan-pelan. Diselingi senam mulut sambil mengucapkan lima huruf hidup. "Aaaa.... Eeee.... Iiii.... Uuuu....Oooo....". Biasakan saat mengucapkan kata atau huruf tersebut mulut terbuka lebar.
Keempat, mampu memainkan tempo saat mengucapkan kata-kata. Tujuannya, agar orang yang mendengar tidak bosan. Tetap tertarik dengan setiap kata yang kita sampaikan.
Kelima, bawa catatan kecil berisi kata atau kalimat inti apa yang akan diucapkan. Tidak ada salahnya membawa contekan. Sebab di depan banyak orang, adakalanya kita lupa atau kehabisan kata-kata. Saat itulah catatan menjadi penting. Satu kata atau kalimat yang terdiri dari tiga sampai lima kata, kerap mengembalikan ingatan, apa yang akan diutarakan.
Catatan ini boleh di atas kertas atau handphone. Tinggal senyamannya dan tergantung kebiasaan. Selain untuk mengingatkan, catatan kecil tersebut berfungsi mencatat kata-kata menarik yang muncul saat berbicara di depan forum atau di atas mimbar. Pada gilirannya, kata kunci tersebut dapat menjadi materi tambahan yang harus disampaikan ke audiens. Kata-kata kunci itu bisa datang dari pikiran sendiri atau dari peserta atau audiens yang ada di hadapan kita.
Kertas contekan (ayosekip.blogspot.com) |
Tips keenam, jangan lupa murah senyum. Senyum membuat orang yang melihat senang, sekaligus merasakan ada aura persahabatan. Menjadi gampang diterima oleh siapa saja, sehingga memudahkan berinteraksi.
Ketujuh, memelihara pikiran positif dalam setiap keadaan dan suasana saat berbicara di depan orang banyak. Pikiran yang positif dan baik, akan membawa pengaruh yang baik pula pada orang yang berada di sekitar kita.
Hal ini membantu dalam membangun kesamaan frekuensi komunikasi, menghilangkan prasangka atau pikiran buruk yang dapat merusak suasana.
Delapan, siapkan pertanyaan sederhana. Terdengar sepele bentuk pertanyaannya namun tidak mudah ditebak apa isi jawabannya. Dengan mengambil contoh kasus atau peristiwa ehari-hari yang sedang jadi perhatian publik.
Sembilan, lakukan manajemen waktu saat bicara. Pada menit awal isi dengan memberi salam dan pengenalan diri. Jika perlu mengenal beberapa orang audiens kita. Secara perwakilan, satu persatu atau acak sesuai kondisi di lapangan dengan memperhatikan jumlah serta tempat. Ini berfungsi untuk mencairkan suasana atau ice breaking.
Setiap pembicara yang berpengalaman memiliki kerangka atau daftar topik yang akan disampaikan atau dikemukakan kepada audiensnya.
Tiga bagian utama seperti sudah hafal diluar kepala. Pembukaan, isi dan penutup. Kertas contekan diperlukan untuk lebih mempertegas menit keberapa topik tertentu disampaikan. Di pertengahan atau diakhir bagian. Atau seberapa banyak dan dalam kondisi seperti apa improvisasi harus dilakukan, demi menghidupkan suasana dengan memperhatikan alokasi waktu.
Persiapan di "medan perang"
Menjadi pembicara yang menarik tidak hanya mempersiapkan diri dengan materi atau bahan yang akan disampaikan. Tetapi perlu memperhatikan dan mengetahui medan atau kondisi lapangan, tempat dimana kita akan berbicara. Syukur-syukur kalau kita sudah mengetahui siapa dan darimana orang-orang yang akan mendengar omongan kita.
Ruang meeting (xwork.co) |
Tidak ada salahnya, kita perlu melihat kesiapan teknis lapangan, tempat dimana kita akan bicara. Untuk itu perlu beberapa hal yang harus diperhatikan.
Usahakan datang lebih awal di lokasi, sebelum audiens atau peserta datang. Tujuannya, agar mengetahui kondisi lapangan atau "medan perang"yang harus kita hadapi. Ingat, kita harus mampu menguasai atau mengenal tempat dimana kita akan bicara. Selain mengontrol dan mengatur audiens supaya tetap terpusat perhatiannya pada kita.
Dengan datang lebih awal, kita mengetahui tempat duduk di bagian mana yang membuat audiens tidak nyaman, tidak jelas mendengar saat kita bicara. Atau saat mereka tidak mendapat perhatian dari kita, manakala kita berdiri di depan atau di tengah-tengah mereka.
Menarik (liputan6.com) |
Datang lebih awal membuat kita mengerti kondisi ruangan atau lingkungan yang akan jadi tempat kita bicara. Apakah tempatnya luas, terbatas, ventilasi udara mendukung. Ada atau tidak pendingin ruangan. Bagaimana dan disebelah mana posisi atau letak kursi peserta.
Apakah setting tempat duduk audiens memungkinkan kita mobile atau harus duduk terus selama acara berlangsung. Atau hanya bisa berdiri di satu titik karena tidak memungkinkan untuk dekat dengan audiens.
Hadir lebih dahulu di lokasi, secara psikologis membantu meningkatkan rasa percaya diri. Dapat lihat satu persatu peserta berdatangan, secara tidak langsung menghilangkan ketegangan bagi diri sendiri sebagai pembicara.
Disamping itu, menyambut kedatangan tamu memberi kesan ramah dan menarik kepada setiap peserta yang datang, walau hanya lewat anggukan kepala, sapaan atau salam.
Sapaan, secara tidak langsung menunjukkan kesiapan. Apalagi disertai pasang muka manis kepada siapa saja yang datang. Hal itu sudah menjadi penilaian tersendiri dimata peserta yang hadir.
Ramah (idntimes.com) |
Akan terasa berbeda jika kita sebagai pembicara datang saat peserta atau audiens sudah siap di tempat duduknya masing-masing dan terlihat menanti dengan raut muka sudah tidak sabar. Ingin rasanya beranjak dari tempat duduknya.
Butuh energi dan perhatian lebih untuk mengangkat rasa ketertarikan audiens, supaya memperhatikan kita. Kecuali jika anda publik figur yang cukup dikenal dan memiliki rupa dan "cashing" menarik.
Namun jangan khawatir, walau kita tidak memiliki penampilan yang menarik. Kita tetap bisa membuat orang lain tertarik pada saat kita bicara. Intinya terletak pada kemampuan menjaga antusiasme lewat materi yang kita sampaikan, dari awal sampai akhir acara tersebut. Menjauhkan mereka dari rasa bosan.
Jika acara berakhir, jangan lupa menyampaikan permohonan maaf selama menjadi pembicara karena ada hal yang kurang berkenan. Jaga keramahan pada setiap orang tidak hanya di depan peserta, publik atau audiens tetapi juga kepada siapa saja yang dijumpai di lokasi acara. Jangan lupa ucapan terima kasih.
Maaf dan terima kasih (talikanews.com) |
Tips terakhir dari saya, jika sudah mengetahui cara atau tips-tipsnya. Lakukan atau praktikan, jangan berhenti sekedar menjadi pengetahuan di angan-angan atau di kepala. Semoga tips atau Cara Bicara Menarik di Depan Publik bermanfaat. Dan dapat meningkatkan performa diri, sehingga membuka peluang pasar dan usaha anda.
Mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan. Terima kasih.