Kamis, 07 Desember 2017

Memilih "Sekolah" untuk Perhiasan Berharga Kita

Memilih "Sekolah" untuk Perhiasan Berharga Kita
Foto :www.tribunnews.com
Masih teringat pesan orangtua saat kita masih kecil, saat kita malas untuk pergi ke sekolah. Nasehatnya sederhana. "Ayo sekolah biar pinter!" Pengalaman membuktikan, sungguh kita menjadi pinter atau pandai dalam mengakali berbagai kesulitan hidup.
Salah satu kesulitan tersebut terkait dengan persoalan keuangan atau perekonomian keluarga. Bahkan sebagian dari kita, saat menjadi mahasiswa menjadi cerdik mengatasi keterlambatan kiriman uang dari orang tua. Salah satunya dengan "menyekolahkan" barang berharga yang dimiliki saat itu.
Mesin ketik manual pada masanya sangat berharga. Kini masa berganti dan laptop menjadi barang favorit mahasiswa untuk "disekolahkan".  Tidak ketinggalan perangkat komunikasi modern.
www.businessinsider.com
www.businessinsider.com
Seperti gadget atau telpon pintar menjadi pilihan utama untuk digadaikan mahasiswa yang sedang mengalami kesulitan keuangan. "Sekolah" di pegadaian konvensional.
Manakala seseorang mengunjungi tempat pegadaian sudah hampir dapat dipastikan mereka tengah mengalami kesulitan keuangan.  Dengan berbekal perhiasan dan logam mulia seperti emas. Berharap memperoleh dana segar.
Namun seiring dengan berkembangnya jasa pelayanan keuangan. Sulit untuk menengarai apakah seseorang sedang mengalami kesulitan keuangan atau sebaliknya manakala mendatangi bank. Apakah menabung atau mengambil uang. Termasuk saat mendatangi bank syariah menyediakan produk pegadaian syariah.
Brosur produk keuangan syariah (Foto:Ko In)
Brosur produk keuangan syariah (Foto:Ko In)
Masyarakat kini memiliki beberapa pilihan untuk melakukan transaksi  keuangan guna memperoleh dana segar dengan cepat. Tidak harus ke pegadaian konvensional untuk menggadaikan perhiasan emasnya.
Lembaga keuangan seperti bank syariah, membuka diri menerima jasa gadai emas dalam bentuk batangan selain perhiasan emas.  Jasa gadai emas bank syariah merupakan salah satu produk yang memiliki beberapa kelebihan atau keuntungan dibandingkan dengan lembaga pegadaian konvensional. 
Gadai Emas di Kantor Pos oleh Bank Syariah (Foto;Ko In)
Gadai Emas di Kantor Pos oleh Bank Syariah (Foto;Ko In)
Sehingga tidak terlihat secara kasat mata, apakah kita sedang membutuhkan uang atau tidak.
Bahkan ada bank syariah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat atau calon nasabahnya dengan sistem jemput bola. Sebuah bank syariah membuka counter atau semacam lapak di salah satu sudut kantor pos. Ide yang cukup kreatif. Lembaga keuangan yang berusaha mendekati masyarakat. Bukan sebaliknya.
Kelebihan kedua dengan hadirnya gadai emas di bank syariah, skema keuangannya terletak pada sistem pinjaman dan sewa. Jika di pegadaian konvensional terdapat biaya administrasi dan bunga maka di pegadaian syariah atau pegadaian yang dikelola bank syariah tidak ada bunga.  
Tetapi nasabah pegadaian bank syariah dikenakan biaya administrasi dan biaya sewa, sesuai dengan prinsip syariah yang merupakan implementasi dari prinsip ekonomi Islam. 
Tanda Nasabah Bank Syariah (Foto:Ko In)
Tanda Nasabah Bank Syariah (Foto:Ko In)
Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi  Indonesia prinsip ekonomi Islam memiliki beberapa karakter diantaranya; pelarangan riba dalam berbagai bentuk. Tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang. Uang sebagai alat tukar bukan komoditas. 
Karakter lainnya, tidak diperbolehkan melakukan kegiatan spekulatif. Tidak diperbolehkan menggunakan dua harga untuk satu barang dan tidak diperbolehkan melakukan dua transaksi dalam satu akad.
Akad dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya perjanjian, kontrak  atau perjanjian kontrak kredit.  Gadai syariah menggunakan akad Qardh.
Dalam beberapa literatur tentang lembaga keuangan syariah, yang dimaksud dengan Qardh adalah penyediaan dana atau tagihan antara bank syariah dengan pihak peminjam yang mewajibkan peminjam untuk melakukan pembayaran secara cicilan dalam jangka waktu tertentu atau sekaligus.
Syariah aman (Foto: Ko In)
Syariah aman (Foto: Ko In)
Adapun penerapan transaksi ekonominya disebut Rahn yang maknanya gadai. Bank syariah meminjamkan uang (akad Qardh) kepada nasabahnya dengan jaminan barang yang dititipkan ke bank. Seperti perhiasan atau logam mulia. Pihak bank syariah kemudian menarik biaya penitipan jaminan.  
Dalam menitipkan atau menggadaikan barang, harus memenuhi beberapa kriteria. Pertama barang yang digadaikan merupakan barang milik nasabah sendiri.  Barang yang digadaikan harus jelas ukurannya, sifat dan nilainya ditentukan berdasakan pada nilai riil pasar. Barang gadai dapat dikuasai oleh bank  syariah tetapi tidak boleh dimanfaatkan oleh bank.
Dengan kata lain saat ini semakin mudah orang untuk melakukan transaksi keuangan yang sesuai dengan kaidah ekonomi Islam. Bank syariah salah satu pelaku usaha keuangan berdasar pada manajemen syariah.
Manajemen yang melihat ke depan tiap masalah atau persoalan agar memiliki implikasi yang baik dan terpuji. Prinsip manajemen syariah tersebut meliputi keadilan, amanah dan pertanggungjawaban serta komunikatif. Hakekat manajemen tersebut terkandung dalam Al Quran .
Menilik lebih dalam manfaat gadai emas di bank syariah yang memiliki beberapa kelebihan dan menguntungkan. Tidak ada salahnya pegadaian syariah atau bank syariah gadai emas layak menjadi pertimbangan utama jika memerlukan dana tunai.
Bagi teman-teman mahasiswa ada baiknya mulai meninggalkan sikap konsumtif yang gemar gonta-ganti gadget keluaran terbaru dengan perhiasan berharga atau logam mulia. 
Aku Cinta Keuangan Syariah (Foto: Ko In)
Aku Cinta Keuangan Syariah (Foto: Ko In)
Jika suatu saat kiriman uang dari orangtua ada masalah, terlambat karena beberapa faktor dan alasan.  Teman-teman mahasiswa dapat menggadaikan perhiasan emasnya di pegadaian syariah atau gadai emas di bank syariah. 
Nilai taksir perhiasan emasnya  pasti lebih tinggi dibandingkan dengan nilai taksir gadget keluaran terbaru. Dan hampir dipastikan gadget keluaran terbaru tidak laku menjadi barang jaminan di bank syariah.
Kecuali jika "sekolah" di pegadaian konvensional, kemungkinan masih  dapat diterima menjadi "muridnya". Untuk itu tidak ada salahnya memilih sekolah yang bermutu untuk "menyekolahkan" perhiasan berharga dan bernilai yang kita miliki.
**** Tulisan ini "sekolah" juga di www.kompasiana.com/koin1903 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Itsmy blog

 It's my mine