Cukup dengan balasan senyum, dirimu mengerti apa jawabku. Senyum dan lambaian tanganmu mengantar kakimu menjawab pengumuman, agar penumpang tujuan Frankfurt segera menaiki pesawat.
Kupandangi punggungmu, tiba-tiba terlintas kata Inggris. Negeri yang telah melahirkan penulis-penulis cerita handal. Dirimu mengerti kegemaranku akan karya-karya penulis Inggris.
Inggris tempat lahir para penulis hebat dunia
Siapa tidak kenal Shakespeare dengan karya drama Romeo and Juliet. Drama percintaan yang mendunia. Robinson Crusoe lahir dari tangan handal Daniel Defoe. Novel yang mengisahkan hidup sendiri di pulau kosong selama 24 tahun bahkan ada yang menyebut 36 tahun karena kapalnya karam.
Orang Inggris terkenal dalam berpertualang menjelajahi samudra serta benua. Don Juan karya Lord Byron seolah membuka sisi romantis sebagian orang, yang tidak mudah melepaskan diri dari jeratan cinta atau asmara.
Istri Lord Byron, Mary Shelley asyik berpetuala dengan ilmu pengetahuan, menciptakan Frankestein. Cerita tentang seorang doketr yang tergila-gila menciptakan manusia tiruan yang terbuat dari bagian-bagian mayat manusia yang diambil dari kuburan.
Kawan dekat mereka , John William Polidori, menghasilkan karya fiksi fantasi berjudul The Vampyre. Mahluk yang suka menghisap inti sari kehidupan manusia. Di Inggris, Polidori diakui sebagai bapak genre vampir.
Ian Fleming dengan petulangan James Bond si agen 007. Ada juga Sherlock Holmes, tokoh detektif ciptaan Sir Arthur Conan Doyle lewat cerita-cerita pendek. Demikian pula sosok Hercule Poirot atau Miss Marple rekaan Agatta Christie. Nama JK Rowling tidak asing dengan Harry Potter. Menjadikan Inggris seperti berada di seberang jalan.
Tiba-tiba dirimu menoleh, ke arahku sambil melepaskan senyum, yang mendarat tepat di mataku yang membuat hati terus terikat denganmu. Menyadarkanku tentang rencana kita bertemu di Nottingham, Inggris. Sekaligus mengingatkanku senyummu seperti panah Robin Hood karya Paul Cresswick.
“ Ah..., ini penulis keberapa yang dimiliki Inggris.”
Ada apa dengan Nottingham?
Di Nottingham banyak tempat yang eksotis yang patut dikunjungi. Demikian pula dengan legendanya Robin Hood, seolah nyata sehingga ingin sekali kami berdua mengunjungi hutan Sherwood.
Dalam karya Paul Cresswick berjudul Robin Hood, Kisah Legendaris Penguasa Sherwood. Hutan ini menjadi tempat tinggal Robin Hood dan pengikutnya. Salah satu hutan tertua yang masih bertahan di Inggris sekaligus menjadi saksi cinta antara Robin Hood dengan Lady Marrion.
Hutan yang terletak di Nottinghamshire dapat dikunjungi di bulan April sampai Oktober, buka dari pukul 10.00 sampai 17.00. Sementara bulan November sampai Maret buka pukul 10.30 sampai pukul 16.30. Ada baiknya datang ke hutan ini saat musim panas. Saat berlangsungnya festival Robin Hood dimana para turis akan mengenakan pakaian karakter Robin Hood dan teman-temannya.
Untuk itu kami berjanji ketemu di Nottingham.
Mengunjungi hutan Sherwood tidak lengkap jika tidak melihat dengan mata kepala sendiri pohon Oak yang umurnya konon antara 800 sampai 1000 tahun. Masyarakat sekitar hutan Sherwood meyakini pohon Oak itu merupakan rumah Robin Hood
Pohon setua itu tentu telah menjadi saksi cerita hidup banyak orang dan kami ingin pohon Oak menjadi saksi juga untuk cinta kami. Ehm.....
Di bawah kota Nottingham banyak gua yang memiliki cerita tersendiri pada tiap jamannya. Gua-gua baru masih sering ditemukan. Ini yang membuat kota Nottingham berbeda dengan kota-kota lainnya di Inggris. Terhitung sekitar 800 buahgua ada di kota ini.
Saat Eropa dilanda Wabah Hitam atau Black Death yang menelan 25 juta jiwa. Di Inggris sendiri jatuh korban sekitar 100 ribu orang meninggal. Penduduk kota Nottingham yang meninggal akibat wabah tersebut relatif sedikit.
Hal ini tidak lain karena gua-gua yang ada saat itu menjadi tempat saluran pembauangan limbah industri tekstil, yang menjadi primadona waktu itu. Sehingga tikus enggan bersarang di gua-gua.
Eksotisme gua bawah tanah, di atasnya berdiri rumah penduduk, toko dan jalan semakin terasa manakala berubah fungsi menjadi restoran atau cafe. Bayangkan ada gua yang usianya sekitar 200 tahun terletak di bawah tempat babershop atau potong rambut.
Gua adalah simbol rongga atau ada yang kosong. Adakalanya perlu dibiarkan sebagai sirkulasi tetapi ada juga yang perlu diisi. Supaya lebih kuat pondasi bangunan di atasnya. Namun tidak demikian dengan kota Nottingham walau banyak rongga di bawahnya, kota ini tetap kokoh.
Seperti cinta sepasang kekasih yang kokoh walau masing-masing ada kekosongan atau kekurangan tetapi mereka saling mengisi.
“Have nice trip, Honey. And take care...” doaku sambil terus melihat punggungmu yang mulai berbaur dengan banyak orang.
Warna-warni bunga di Arberotum Nottingham menjadi pilihanmu yang ingin menikmati keindahan tanaman yang ditata secara apik bahkan diawasi oleh tenaga ahli khusus untuk menjaga kelestarian tanaman yang terletak di Waverley Street, Nottingham.
Taman yang dibuka resmi pada tahun 1852 yang mengoleksi lebih dari 800 pohon dari 65 spesies, beberapa diantaranya berasal dari koleksi asli tanaman pada abad ke -19. Pembangunan taman ini tidak lepas dari keinginan pemerintah kota Nottingham yang menginginkan jaringan hijau di sekitar kotanya.
Taman itu dapat berfungsi untuk relaksasi, kontemplasi, pembelajaran, olahraga dengan udara yang bersih . Maka tidak heran jika Arbetorum Nottingham memiliki koleksi yang langka serta kaya akan berbegai jenis tanaman.
Menikmati keindahan bunga dan dan daun yang berwarna-warni mengingatkan dirimu dan warna kesukaanmu. You make may world so colorful , Hon.
Melihat bangunan tua Nottingham Castle mengingatkan pada salah satu bidang catur. Orang sering menyebutnya benteng. Sisa bangunan Kastil Nottingham ini nampak gendut. Tidak terbayangkan bagaimana bagunan utuhnya yang pasti lebar dan luas karena yang tersisa tinggal gerbang yang telah direnovasi.
Tidak jauh dari gerbang tersebut nampak jembatan dan menara yang sebenarnya menjadi satu bagian dari gerbang Kastil Nottingham. Kastil yang dibangun pada abad ke -17 menjadi saksi bisu sejarah manis dan pahitnya raja-raja yang berkuasa di Nottingham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar