Senin, 12 Maret 2018

"Ngedate" di Nottingham, England


Kita ketemu di Nottingham, Inggris....” Keluar dari mulut kecilmu, saat mengantarmu di bandara Soekarno Hatta.  Dua puluh hari dirimu berada di Frankfurt, Jerman untuk menyelesaikan beberapa urusan kantor.

Cukup dengan balasan senyum, dirimu mengerti apa jawabku. Senyum dan lambaian tanganmu mengantar kakimu menjawab pengumuman, agar penumpang tujuan Frankfurt segera menaiki pesawat.

Kupandangi punggungmu, tiba-tiba terlintas kata Inggris. Negeri yang telah melahirkan penulis-penulis cerita handal. Dirimu mengerti kegemaranku akan karya-karya penulis Inggris.

Inggris tempat lahir para penulis hebat dunia
Siapa tidak kenal Shakespeare dengan karya drama Romeo and Juliet. Drama percintaan yang mendunia.  Robinson Crusoe lahir dari tangan handal Daniel Defoe. Novel yang mengisahkan hidup sendiri di pulau kosong selama 24 tahun bahkan ada yang menyebut 36 tahun karena kapalnya karam.

Orang Inggris terkenal dalam berpertualang menjelajahi samudra serta benua. Don Juan karya  Lord Byron seolah membuka sisi romantis  sebagian  orang, yang  tidak mudah melepaskan diri dari jeratan cinta atau asmara.

Istri Lord Byron, Mary Shelley asyik berpetuala dengan ilmu pengetahuan, menciptakan Frankestein. Cerita tentang seorang doketr yang tergila-gila menciptakan manusia tiruan yang terbuat dari bagian-bagian mayat manusia yang diambil dari kuburan.

Kawan dekat mereka , John William Polidori, menghasilkan karya fiksi fantasi berjudul  The Vampyre. Mahluk yang suka menghisap inti sari kehidupan manusia. Di Inggris, Polidori diakui sebagai bapak genre vampir.

Ian Fleming dengan petulangan  James Bond si agen 007. Ada juga Sherlock  Holmes, tokoh detektif ciptaan Sir Arthur Conan Doyle lewat cerita-cerita pendek. Demikian pula sosok Hercule Poirot atau Miss Marple rekaan Agatta Christie. Nama JK Rowling  tidak asing dengan Harry Potter. Menjadikan Inggris seperti berada di seberang jalan.

Tiba-tiba dirimu menoleh, ke arahku sambil melepaskan senyum, yang  mendarat  tepat di mataku yang membuat hati terus terikat denganmu. Menyadarkanku  tentang rencana kita bertemu di Nottingham, Inggris. Sekaligus mengingatkanku senyummu seperti panah Robin Hood karya Paul Cresswick.
“ Ah..., ini penulis keberapa  yang dimiliki Inggris.”

Ada apa dengan Nottingham?
Di Nottingham banyak tempat yang eksotis yang patut dikunjungi. Demikian pula dengan legendanya Robin Hood, seolah nyata sehingga ingin sekali kami berdua mengunjungi hutan Sherwood.

Dalam karya Paul Cresswick berjudul Robin Hood, Kisah Legendaris Penguasa Sherwood. Hutan ini menjadi tempat tinggal Robin Hood dan pengikutnya. Salah satu hutan tertua  yang masih bertahan di Inggris sekaligus  menjadi saksi cinta antara Robin Hood  dengan Lady Marrion.

Hutan yang terletak di Nottinghamshire dapat dikunjungi  di bulan  April sampai Oktober, buka dari pukul 10.00 sampai 17.00. Sementara bulan November sampai Maret buka pukul  10.30 sampai pukul 16.30. Ada baiknya datang ke hutan ini saat musim panas. Saat berlangsungnya festival  Robin Hood dimana para turis akan mengenakan pakaian karakter Robin Hood dan teman-temannya.
Untuk itu kami berjanji ketemu di Nottingham.


Mengunjungi hutan Sherwood tidak lengkap jika tidak melihat dengan mata kepala sendiri pohon Oak yang umurnya konon antara 800 sampai 1000 tahun. Masyarakat sekitar hutan Sherwood meyakini pohon Oak itu merupakan rumah Robin Hood

 Pohon setua itu tentu telah menjadi  saksi cerita hidup banyak orang dan kami ingin pohon Oak menjadi saksi juga untuk cinta kami. Ehm.....


Di bawah kota Nottingham banyak gua yang memiliki cerita tersendiri pada tiap jamannya. Gua-gua baru masih sering ditemukan. Ini yang membuat kota Nottingham berbeda dengan kota-kota lainnya di Inggris. Terhitung sekitar 800 buahgua  ada di kota ini.

Saat Eropa dilanda Wabah Hitam  atau Black Death yang menelan 25 juta jiwa. Di Inggris sendiri jatuh korban sekitar 100 ribu orang meninggal. Penduduk kota Nottingham yang meninggal akibat wabah tersebut relatif sedikit.
Hal ini tidak lain karena gua-gua yang ada saat itu menjadi tempat saluran pembauangan limbah industri tekstil, yang menjadi primadona waktu itu. Sehingga tikus enggan bersarang di gua-gua.

Eksotisme gua bawah tanah, di atasnya berdiri rumah penduduk, toko dan jalan semakin terasa manakala berubah fungsi menjadi  restoran atau cafe. Bayangkan ada gua yang usianya sekitar 200 tahun terletak di bawah tempat babershop atau potong rambut.

Gua adalah simbol rongga atau ada yang kosong. Adakalanya perlu dibiarkan sebagai sirkulasi tetapi ada juga yang perlu diisi. Supaya lebih kuat pondasi bangunan di atasnya. Namun tidak demikian dengan kota Nottingham walau banyak rongga di bawahnya, kota ini tetap kokoh.

Seperti cinta sepasang kekasih yang kokoh walau masing-masing ada kekosongan atau kekurangan tetapi mereka saling mengisi.
“Have nice trip, Honey. And take care...” doaku sambil terus melihat punggungmu yang mulai berbaur dengan banyak orang.


Warna-warni bunga di Arberotum Nottingham menjadi pilihanmu yang ingin menikmati keindahan tanaman yang ditata secara apik bahkan diawasi oleh tenaga ahli khusus untuk menjaga kelestarian tanaman yang terletak di Waverley Street, Nottingham.

Taman yang dibuka resmi pada tahun 1852 yang mengoleksi lebih dari 800 pohon dari 65 spesies, beberapa diantaranya berasal dari koleksi asli tanaman pada abad ke -19. Pembangunan taman ini tidak lepas dari keinginan pemerintah kota Nottingham yang menginginkan jaringan hijau di sekitar kotanya.

Taman itu dapat berfungsi untuk relaksasi, kontemplasi, pembelajaran, olahraga dengan udara yang bersih . Maka tidak heran jika Arbetorum Nottingham memiliki koleksi yang langka serta kaya akan berbegai jenis tanaman.

Menikmati keindahan bunga dan dan daun yang berwarna-warni mengingatkan dirimu dan warna kesukaanmu.  You make may world so colorful , Hon.


Melihat bangunan tua Nottingham Castle mengingatkan pada salah satu bidang catur. Orang sering menyebutnya benteng. Sisa bangunan Kastil  Nottingham ini nampak gendut. Tidak terbayangkan bagaimana bagunan utuhnya yang pasti lebar dan luas karena yang tersisa tinggal gerbang yang telah direnovasi.

Tidak jauh dari gerbang tersebut nampak jembatan dan menara yang sebenarnya menjadi satu bagian dari gerbang Kastil Nottingham. Kastil yang dibangun pada abad ke -17 menjadi saksi bisu sejarah manis dan pahitnya raja-raja yang berkuasa  di Nottingham.

Cerita hidup itu berwarna-warni. Ada keberanian, rendah hati, suka menolong, belajar, kontemplasi dan ada kenangan atau sejarah. Nottingham menjadi pilihan karena ada sesuatu yang abadi.  Cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Itsmy blog

 It's my mine