(Foto:the street.com) |
Perubahan harga di pasar saham tidak lepas dari berbagai faktor.
Dari internal, eksternal, regional sampai global. Menjadi pelaku pasar tidak dapat
mengabaikan isu global yang sedang menjadi perhatian para pelaku bisnis dan ekonomi.
Tidak sedikit kebijakan memiliki pengaruh terhadap pergerakan harga saham-saham
di pasar modal. Entah saham tersebut memiliki keterkaitan langsung atau tidak.
Dunia ini seperti tidak terpisahkan, masing-masing saling terhubung.
Demikian pula menjelang pengumuman hasil pertemuan the Fed pada tanggal 21 dan 22
September 2021. Apalagi pergerakan harga pasar saham akhir-akhir ini cenderung sideway,
walau ada beberapa pelaku pasar yang dapat menggali keuntungan .
Berbagai aspek kehidupan manusia menjadikan beberapa sektor kehidupan
saling berhubungan walau terpisah jarak, waktu dan kepentingan. Lalu bagaimana kita
mesti bersikap sebagai seorang investor. Boleh jadi akan membiarkan saham-sahamnya
berfluktuasi sesuai dinamika pasar. Namun bagaimana jika target keuntungan dalam
periode waktu tertentu tidak sesuai ekspetasi.
Masa puncak kenaikkan harga sudah berakhir dan saat akan memanen
investasi ternyata harga turun bahkan jauh di bawah harga saat beli. Apakah akan
menambah target waktu dan mengurangi target jumlah keuntungan ? Iya kalau sesuai
perkiraan kalau tidak. Ini risiko investasi.
Bagaimana dengan mereka yang memposisikan diri sebagai investor
dengan target keuntungan jangka pendek ? Melakukan trading harian. Menghadapi naik
turunnya harga dengan perubahan yang sangat cepat dan memacu adrenalin. Kelompok
ini lebih beruntung atau lebih berisiko ?
Semua jelas memiliki sisi positif dan negatif. Tetapi bukan pelaku
pasar saham jika tidak berusaha meminimalkan risiko. Pengalaman dan jam terbang
serta semangat untuk terus belajar, biasanya akan memberi hasil yang lebih positif.
Nah, bagaimana posisi para pemegang saham menghadapi pengumuman
the Fed di pekan depan ? Menunggu, membiarkan
dananya tertanam di saham pilihan ? Atau untuk sementara keluar dulu, dengan menjual
saham-sahamnya dan memegang cash money guna menghindari kemungkinan turunnya harga
? Kemudian baru masuk lagi jika kecenderungan harga mulai naik ?
Tetapi bagaimana jika harga berbalik arah atau malah ketinggalan
kereta karena harga-harga sudah naik tinggi ke bulan.
Inilah pasar, boleh tidak menyebutnya dengan seni bertransaksi
?
Hari ini masih weekend. Saatnya berlibur atau malah menguatkan
keputusan dan persiapan yang lebih matang dalam menghadapi pasar minggu depan ?
Membuka-buka kembali berbagai catatan, melihat grafik dan angka-angka. Bolak-balik mencari berita di situs terpercaya ataupun yang abal-abal. Dan tidak lupa menghitung kekuatan dana di rekening tabungan.
Yang penting happy aja lah, apapun keputusannya, ada Tapering atau tidak. Ekonomi AS semakin kencang, bukan kencang lari. Tapi semakin kencang mengikat ikat pinggangnya. Bisa masa bodoh ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar