Sabtu, 18 Agustus 2018

Sate Ratu Jogja, Bumbu Rahasianya Cinta?

Sate Ratu Jogja, Bumbu Rahasianya Cinta?
Bakar sate (Foto: Ko In)
Cinta selalu menghadirkan sesuatu yang baik. Seperti keramahan dan perasaan hangat manakala berinteraksi dengan orang yang dirinya dipenuhi dengan rasa cinta dan kasih sayang. Wajahnya selalu menebar senyum dan menggambarkan rasa percaya diri.
Sebagaimana Kjogs (penulis Kompasiana Jogja) yang mendapat undangan dari Fabian Budi Saputro pemilik sekaligus pengelola Sate Ratu yang terletak di Jogja Paradise Food Court. Kira-kira enam kilometer dari Titik Nol yang berpusat di ujung Selatan Malioboro.
Tidak secara bersamaan kami tiba di Sate Ratu Yogya, Sabtu sore itu. Kedatangan kami  satu persatu, di sambut  senyum ramah Budi, diantara kepulan asap yang berbau khas sate, dengan aroma daging bakarnya yang menggelitik perut dengan rasa laparnya.
Sate Ratu, terkenal sampai kemana-mana (Foto:Ko In)
Sate Ratu, terkenal sampai kemana-mana (Foto:Ko In)
Berkali-kali kami diminta masuk ke warungnya, namun sayang untuk menyia-nyiakan melihat asap menari-nari di depan warung Satu Ratu, yang berada di dalam komplek Jogja Paradise Food Court. Sayang membiarkan  aroma khas saat daging ayam dibakar di bawa terbang angin yang cukup sedang bertiup sore di bulan Agustus.
Siapa sangka usaha kuliner sate ini merupakan transformasi dari warung angkringan Ratu. Dan siapa sangka warung yang nampak sederhana, dengan atap terbuat dari anyaman bambu. Orang Jawa menyebutnya "pyan", dikenal banyak wisatawan mancanegara.
Pengunjungnya silih berganti, tidak kalah ramai jika dibandingkan dengan kios di sekelilingnya yang bergaya kekinian. Dengan ciri warna menyolok, banyak lampu dan kaca di dindingnya agar nampak dari luar atau dapat dilihat dari luar. Tidak demikian halnya dengan Sate Ratu.
Warung Sate Ratu (Foto;Ko In)
Warung Sate Ratu (Foto;Ko In)
Sekali lagi, siapa sangka warung sederhana Sate Ratu dengan menu unggulan Sate Ayam Merah dan Sate Lilit atau Lilit Basah menjadi  favorit tamu-tamu yang kebanyakan adalah turis mancanegara. Semua itu tidak lain karena keramahan, yang tergambar dari senyum ramah Budi yang ditemani istrinya, Maria Watampone yang cekatan menyiapkan pesanan.
Lebih dari limapuluh bangsa atau negara asal turis manca negara yang sudah mampir dan merasakan menu utama Sate Merah. Sate ayam yang tidak seperti sate pada umumnya dengan bumbu kacang atau bumbu kecap. Bumbunya apa....?
Aih....nampaknya Budi tidak blak-blakan menyebutkan, namun yang jelas ada cabe yang membuat sate ini nampak kemerahan. Apalagi direndam dalam bumbu tersebut kurang lebih tiga jam, tidak heran jika rasanya merasuk dalam daging ayam. 
Sate Ayam Merah (Foto: Ko In)
Sate Ayam Merah (Foto: Ko In)
Maria Watampone (Foto: Ko In)
Maria Watampone (Foto: Ko In)
Sampai-sampai sejumlah turis manca, tercatat sudah lebih dari dua ribu tiga ratus, yang menyempatkan diri mampir ketemu Budi. Ehm, maksudnya mencicipi Sate Merah buatan Budi. 
Sementara sate lilitnya, yang tanpa tusuk karena dipersiapkan dalam bentuk blox atau kotak untuk mengantisipasi jika Sate Merah habis. Budi tidak menginginkan tamunya kecewa maka sate lilit atau Lilit Basah sebagai alternatif pilihan.
Lilit basah atau sate lilit basah adaptasi dari sate lilit Bali karena tidak menggunakan tusuk dari bambu atau dari batang serai. Lilit basah terbuat dari campuran daging cincang dengan bumbu an dibentuk kotak. Kesannya menjadi lebih praktis dan enak dipandang.
Sate Ayam Merah kesukaan wisatawan manca (Foto:Ko In)
Sate Ayam Merah kesukaan wisatawan manca (Foto:Ko In)
Lilit Basah (Foto: Ko In)
Lilit Basah (Foto: Ko In)
Sajian Lilit Basah sebab ada acar timun, sedikit kuah yang rasanya pedas, gurih dan sedikit asin. Serta taburan bawang goreng yang semakin menambah selera karena aromanya.
 Cita rasa makanan yang enak bukan hanya terletak pada bahan apa saja yang diolah. Tetapi bagaimana mengolah semua bahan tersebut dengan rasa. Perasaan gembira merasa dipenuhi dengan cinta, kasih sayang, perhatian dan merasa nyaman adalah salah satu unsur yang membuat sebuah makanan terasa enak dan nikmat.
Apakah Sate Merah dan Lilit Basah merupakan perwujudan dari itu semua? Sesekali kami melihat canda dan saling perhatian pasangan suami istri Fabian Budi Saputro dan Maria Watampone saat berinteraksi dengan tamu-tamunya.
Maria melayani pengunjung (Foto:Ko In)
Maria melayani pengunjung (Foto:Ko In)
Bahkan ketika Kjogs meminta untuk foto bersama,  Maria selintas nampak bingung berjalan cepat ke arah dapur untuk mematut diri. Kemudian ditanggapi suaminya, yang membuat siapa saja yang mendengarnya tersenyum.  
Demikian pula saat foto berdua dengan istrinya, Budi seperti  kehilangan kata-kata hanya bisa senyum-senyum. Padahal  koko Budi sering  menyelipkan bahan candaan saat menjelaskan sejarah Sate Ratu kapada Kjogs.
Cinta suami istri ini, mungkin salah satu resep tidak tertulis dari Sate Ratu Jogja. Jatuh bangun selalu berama. Senang dan sedih dilalui bersama. Ramai atau sepi  pengunjung selalu mereka nikmati dalam kebersamaan. Sesekali terselip ucapan dengan nada yang menggambarkan rasa syukur keluar dari mulut Budi. 
Budi dan Maria (Foto: Ko In)
Budi dan Maria (Foto: Ko In)
"Tidak ada hari tanpa tamu di Sate Ratu," ucapnya dalam seolah mewakili kerja kerasnya selama ini dalam usaha kuliner dari warung Angkringan Ratu menjadi warung Sate Ratu. Apalagi Budi menyadari dirinya tidak memiliki dasar pengetahuan usaha kuliner semacam ini.
Asap bakaran sate ayam seolah mengiyakan kata-kata Budi dengan memenuhi warungnya. Asap sate menjadi teman setia Budi selain istrinya. Selalu menunggu kedatangan tamu dari sekitar pukul 11:00 sampai pukul 21:00 setiap Senin sampai Sabtu. Maaf, Minggu tutup.
Sore bakar sate (Foto: Ko In)
Sore bakar sate (Foto: Ko In)
Malam bakar sate (Foto: Ko In)
Malam bakar sate (Foto: Ko In)
Maaf, asap bakaran sate ayam merah terbang sampai ke warung dan kios tetangga. Entah sampai kemana terbangnya asap tipis putih itu? Asap sate seolah mengabarkan keberadaan Sate Ratu yang berada di Jogja Paradise, Food Court Jl. Magelang Km. 6 Yogya sampai kemana-mana. Buktinya mereka yang tinggal dari berbagai belahan benua yang sama atau beda, menyempatkan diri untuk lunch atau supper di warungnya Budi.
Malam semakin dingin, angin yang bertiup membuat weekendwaktu itu nampak kurang bersahabat. Tidak bosan-bosannya angin membawa hawa dingin, sesekali tangan menyilangkan di dada. Walau jam tangan masih menunjukkan disekitar angka tujuh. Nampak Budi masih sibuk membakar sate untuk memenuhi pesanan Sate Ayam Merah dari sepasang turis mancanegara.
Tiada hari tanpa tamu (Foto: Ko In)
Tiada hari tanpa tamu (Foto: Ko In)
Kapan kamu lunch atau supper disana? Siapa tahu ketemu saya. Eh, bukan. Tapi ketemu turis cantik atau tampan. 
Yang jelas dalam waktu dekat ini saya akan ke Sate Ratu lagi. Masih ngarep ketemu dirimu. Karena disana ada inspirasi cinta Budi Saputro dan Maria Watampone.


Satenya juga ada di www.kompasiana.com/koin1903  


Generasi Millenial, antara Rebranding Koperasi dan Filosofi Metamorfosis



Generasi Millenial, antara Rebranding Koperasi dan Filosofi Metamorfosis
(Foto: www.pinterest.ei)
Panta rhei kai uden menei. Semuanya mengalir dan tidak ada sesuatu yang tinggal menetap. Seperti sebuah sungai, semuanya terus berubah. Menurut Herakleitos, filsuf kelahiran Yunani melihat alam semesta dengan segala isinya tidak ada yang tetap, selalu berubah dari waktu ke waktu.
Herakleitos, hidup sekitar tahun 500 sebelum Masehi, memaknai  yang ada di dunia ini adalah perubahan. Esensi hidup adalah perubahan itu sendiri. Terus bergerak tidak ada yang tetap. Jika tidak berubah maka makna hidup dan keberadaannya patut dipertanyakan.
Manusia selalu terlibat dalam tiap perubahan termasuk pikiran serta cara pandang terhadap hidup dan kehidupan merupakan bagian dari dinamika hidup itu sendiri. Seperti air sungai yang terus bergerak atau mengalir. Nampak sama namun sejatinya air itu tidak tetap. Berganti dari waktu ke waktu.
(Foto: www.jurnaltoddopuli.wordpress.com)
(Foto: www.jurnaltoddopuli.wordpress.com)
Koperasi mesti tangguh, berkaca dari koperasi Restauran Indonesia
Hidup manusia itu dinamis tidak lepas dari kegiatan ekonomis, ingin hidup makmur dan sejahtera. Untuk mencapainya, bangsa ini telah mengaturnya dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1, "Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan".
Pada bagian penjelasan menyebutkan bahwa produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat itu yang utama bukan kemakmuran orang-seorang. Oleh sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi.
(Foto:www.suara.com)
(Foto:www.suara.com)
Koperasi sangat strategis karena menjadi soko guru perekonomian nasional. Posisinya dipertegas dengan kehadiran UU no 25 tahun 1992 tentang  Perkoperasiaan. Dalam perjalanannya, dinamika keberadaan koperasi belum begitu terasa bahkan seolah mengalami stagnasi atau kemandegan dalam kurun waktu tertentu. Jika bergerak terkesan hanya jalan di tempat .
Walau jumlahnya ribuan, kontribusi koperasi di Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto Nasional (PDB) tahun 2014 hanya 1,71 persen. Padahal jumlahnya mencapai 209.488 unit koperasi.  
Tahun 2016 jumlah koperasi naik menjadi  212.135 unit, kontribusi terhadap PDB juga naik sebesar 3,99 persen. Setahun kemudian kontribusi itu kembali naik jadi 4,48 persen walau jumlah koperasi turun menjadi 153.171 unit. Penurunan jumlah ini karena sebagian koperasi ditutup sebab tidak aktif dan melanggar ketentuan.
(Foto:www.tangselpos.co.id)
(Foto:www.tangselpos.co.id)
(Foto:www.kapuas.info)
(Foto:www.kapuas.info)
Walau mengalami pertumbuhan dalam kontribusi PDB, penutupan sejumlah koperasi merupakan salah satu upaya mengembalikan citra koperasi. Bukan lagi sebagai alat kepentingan politik dan bukan lembaga sekedar ada dan minim makna serta manfaat.
Nampaknya kualitas menjadi pilihan. Kuantitas atau jumlah bukannya tidak penting tetapi keberadaan koperasi yang sekedar papan nama akan memperburuk citra koperasi. Koperasi mesti tangguh terhadap setiap perubahan dan tantangan jaman yang begitu cepat dan dinamis.
(Foto:Ko In)
(Foto:Ko In)
Koperasi menurut, Mohammad Hatta, menentang segala paham yang berbau individualis dan kapitalis. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada kepentingan individu atau golongan sendiri. Selain itu koperasi mendidik sikap untuk menolong diri sendiri.
Hatta peletak dasar ekonomi kerakyatan Indonesia menyebutkan bahwa koperasi itu anasir pendidikan ekonomi dan moral yang kuat karena berdasar pada solidaritas atau setia kawan dan keinsyafan akan harga diri.
(Foto:Ko In)
(Foto:Ko In)
Mereka yang pernah menjadi korban panasnya politik di tanah air membuktikan bahwa lewat koperasi, solidaritas dan harga diri terhadap martabat bangsa dapat mereka jaga. Walau mereka berada bermil-mil jauhnya dari tanah air.
Bertolak dari kesadaran agar mampu bertahan hidup di Paris, Prancis sebagian anak-anak negeri yang teralienasi secara politis, mendirikan SCOP Fraternite Restaurant Indonesia. SCOP singkatan dari Societe Cooperative d'Ouvries Pour la Production atau Badan Koperasi Kaum Buruh Untuk Usaha Produktif.
Mengapa koperasi menjadi pilihan? Menurut JJ. Kusni salah  satu pendiri Restauran Indonesia, hal itu bertolak  dari ide kebersamaan menolak individualisme dan koperasi  merupakan alat yang mampu menggugah solidaritas kemanusiaan dan keadilan.
(Foto:www.catatanbaskoro.wordpress.com)
(Foto:www.catatanbaskoro.wordpress.com)
Dalam bukunya  "Membela Martabat Diri dan Indonesia, Koperasi Restoran  Indonesia di Paris", JJ. Kusni menjelaskan bentuk koperasi menunjukkan semangat dan usaha bersama secara kolektif untuk bersama-sama mengatasi persoalan mereka demi kehidupan manusiawi bersama.

Membandingkan bentuk usaha koperasi dengan bentuk ekonomi yang saat ini dominan, yang kapitalistik seperti menentang arus. Namun dalam kenyataan, sistem kooperatif dengan menerapkan hukum-hukum umum ekonomi tetap bisa bertahan dan berkembang dalam berbagai bidang usaha sebagai sistem paralel dengan sistem kapitalis. (JJ. Kusni, Membela Martabat Diri dan Indonesia)


Koperasi Restoran Indonesia yang lebih dikenal dengan sebutan Restauran Indonesia, hadir di era millenial, kelahirannya dibidani oleh para intelektual yang usianya tidak lagi muda karena  alasan utama mencoba untuk bertahan hidup di negeri perantauan Prancis. Kini koperasi itu tetap eksis walau usianya sudah mencapai kepala tiga, 35 tahun.
Keberadaanya mestinya mampu membuka mata bagi siapa saja bahwa sistem usaha berbentuk koperasi tidak dapat dipandang remeh.
Berbeda dengan kenyataan di negeri sendiri bagaimana tidak mudah melepas bayang-bayang sebagian koperasi di Indonesia yang nampak kusam, kotor dan tidak menarik. Kegiatan usahanya seolah-olah sebatas simpan pinjam, menjual alat tulis kantor (ATK) dan foto copy. Belum lagi imej yang kurang dinamis, hanya untuk  generasi old, kurang ramah, terkesan ketinggalan jaman dan tidak visionable bagi generasi millenial.
(Foto:www.dayanaikap.blogspot.com
(Foto:www.dayanaikap.blogspot.com
(Foto:www.ksukencanamakmurcabangbrondong.blogspot.com)
(Foto:www.ksukencanamakmurcabangbrondong.blogspot.com)
Generasi millenial, koperasi dan rebranding
Generasi millenial lahir antara tahun 1980 sampai 2000an. Usianya berkisar antara 18 sampai 38 tahun. Lahir dalam masa dimana teknologi komunikasi mengalami kemajuan yang cukup pesat. Mereka lahir hampir bersamaan dengan lahirnya televisi berwarna, handphone dan internet. Maka tidak heran jika generasi ini lebih trampil dalam memanfaatkan teknologi komunikasi.
(Foto:www.udgtv.com)
(Foto:www.udgtv.com)
Sebagian orang mengganggap generasi millenial spesial. Berbeda dengan generasi sebelumnya, khususnya  yang berkaitan dengan teknologi. Namun akan menjadi lebih spesial jika generasi ini dapat mengaplikasikan kemajuan  teknologi komunikasi dengan dunia nyata bukan hanya sebatas di dunia maya.
Beberapa ciri generasi millenial memiliki beberapa kekurangan dan keunggulan yang dapat dimanfaatkan demi kebaikan koperasi. Seperti:
Pertamagenerasi millenial generasi yang akrab dengan teknologi komunikasi, tindakan dan pola pikirnya cenderung mengarah ke hal yang instant atau langsung jadi dan serba cepat jadi atau tersaji. Ditandai dengan kehadiran SMS atau short massage serviceemail, chatting, medsos serta game online dan akrab dengan internet.
(Foto:www.limbarup.wordpress.com)
(Foto:www.limbarup.wordpress.com)
Ditangan generasi millenial, keberadaan koperasi mestinya lebih eksis dengan menjadikan koperasi sebagai warga netizen yang mampu di akses oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Sehingga koperasi semakin mudah dikenal, menarik dan dipahami dengan bantuan kemampuan generasi millenial yang akrab teknologi komunikasi.
Kedua, generasi millenial memiliki sikap terbuka terhadap gagasan atau ide baru. Gagasan yang segar, yang akrab dengan situasi kondisi kekinian merupakan kelebihan generasi millenial. Tidak ada salahnya generasi ini ikut dilibatkan dalam merebornkoperasi lewat perubahan tampilan logo, merek atau cap koperasi supaya lebih kelihatan menarik dan eyecatching.
Generasi millenial perlu mendapat peran. Diminta mengeluarkan idenya untuk menata bagaimana tampilan atau lay out toko atau kantor koperasi supaya menarik, lebih akrab dan bersahabat bagi siapa saja. Ide-ide futuristik untuk kopersi dari genersi millenial sangat ditunggu .
(Foto:www.edupaint.com
(Foto:www.edupaint.com
(Foto:www.acnu.org.cu)
(Foto:www.acnu.org.cu)
Ketiga, generasi millenial generasi yang dinamis. Melibatkan generasi ini dalam memikirkan bagaimana koperasi kedepannya merupakan langkah bijak. Dinamika sosial serta kultur generasi ini begitu cepat, melibatkan mereka artinya menjadi  generasi millenial sebagai bagian dari dinamika atau perubahan koperasi.
Jangan sampai koperasi tertinggal jauh dibelakang mereka bukan karena koperasi tidak mampu mengimbangi pola pikir  generasi millenial tetapi hanya karena tidak melibatkan semangat yang dimiliki generasi millenial. Koperasi mesti memiliki sifat generasi millenial yang dinamis.
Keempat sifat generasi millenial cenderung individualis. Mereka  kerap sibuk sendiri dengan perangkat gadgetnya, seolah menjadi  sosok yang asosial. Lepas dan tercabut dari lingkungan.  Menjadi kurang peduli dengan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Tidak sedikit yang menyebut generasi ini adalah generasi tunduk, karena tahan menunduk berjam-jam melihat layar gadget atau telpon pintar.
(Foto:Ko In)
(Foto:Ko In)
Generasi ini seolah olah hidup dalam dunianya sendiri , dunia yang maya, dunia yang bukan sesungguhnya. Untuk itu mereka perlu disadarkan kembali bahwa hidup itu adalah nyata. Lingkungan sekitarnya adalah kehidupan nyata yang memerlukan peran dan keterlibatan generasi millenial agar lingkungan sosialnya menjadi lebih baik.
Caranya dengan melibatkan mereka dalam aktivitas nyata. Koperasi memiliki peran dalam pembentukan karakter generasi millenial agar mereka menjadi generasi yang tangguh serta memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah disekitarnya .
Koperasi membutuhkan generasi millenial. Demikian sebaliknya generasi millenial perlu diajari bagaimana hidup bersosialisasi, berinteraksi secara nyata dengan sesama manusia. Terlibat secara nyata dalam berbagai bentuk aktivitas yang dapat dirasakan secara fisik. Ada komunikasi verbal. Ada sapaan yang bersahabat dan ada kelembutan dan ada saling tatapan satu dengan lainnya sebagai bentuk penghargaan akan kehadiran.
(Foto:www.angelsfarum.wordpress.com)
(Foto:www.angelsfarum.wordpress.com)
Koperasi dapat mengisi kekurangan tersebut karena salah satu sifat koperasi adalah demokrasi. Kebersamaan merupakan suatu hal yang utama, tetap menghargai pendapat orang lain dan menjunjung kebebasan berekspresi tanpa harus mengganggu kepentingan orang lain.
Terlibat dalam koperasi artinya terlibat secara sosial mengembalikan hakekat diri manusia sebagai mahluk sosial, mahluk yang tidak dapat lepas dari kelompoknya. Sekaligus mengembalikan kesadaran generasi millenial bahwa dirinya tidak mungkin mencabut dirinya dari lingkungannya dengan asyik menyendiri bersama perangkat komunikasi modernnya.
Kelima, generasi millenial cenderung tidak sabar mengikuti proses. Semuanya ingin serba cepat dan instant. Kerap melupakan tahapan, gemar mencari jalan pintas. Padahal tidak selamanya jalan pintas dan sesuatu yang serba cepat itu baik. Tidak jarang segala sesuatu yang dikerjakan secara instant lemah dalam kualitas walau unggul dalam kuantitas.
(Foto:www.awesomebabes.webcam)
(Foto:www.awesomebabes.webcam)
Koperasi sudah lama tertinggal jauh, sedikit lambat mengikuti perkembangan budaya ilmu pengetahuan serta teknologi. Namun bukan berarti koperasi tidak ada atau mati suri. Koperasi masih eksis walau tidak sepopuler dengan aktivitas ekonomi lainnya. Koperasi tetap bertahan karena dalam dirinya ada kualitas, meletakkan dasar asas kebersamaan  dan kekeluargaan sebagai pondasi.  
Generasi millenial perlu belajar  dan terlibat dalam proses rebranding koperasi. Koperasi memang tidak populer tetapi dengan keterlibatan mereka koperasi dapat populer dan menjadi lebih berkualitas. Sebab generasi millenial memiliki beberapa kelebihan yang diperlukan koperasi. Sementara koperasi  mampu menutupi kelemahan yang ada pada generasi millenial.
Koperasi dan generasi millenial perlu bekerjasama. Tidak cukup menjadikan koperasi populer tetapi perlu membuatnya sebagai pilihan kegiatan ekonomi  nasional yang mampu mensejahterakan setiap anggotanya. Pesan itu jelas disebutkan dalam UU Koperasi no. 25 tahun 1992.
(Foto:www.kompas.com)
(Foto:www.kompas.com)
Tujuan koperasi menjadikan anggotanya atau masyarakat sejahtera. Tidak hanya secara finansial tetapi sejahtera mengarah pada meningkatnya kualitas hidup. Menjadikan anggota koperasi lebih terdidik dan berpengetahuan, memiliki sikap jujur dan mampu mandiri dalam menghadapi berbagai kesulitan jaman.
Keterlibatan generasi millenial dalam rebranding, reposisi, rebornterhadap koperasi akan menumbuhkan rasa kedekatan antara satu dengan yang lainnya. Tidak kenal maka tidak sayang kata pepatah.
Rebranding dan filososifi metamorfosis
Dari yang tidak dekat menjadi dekat. Dari yang kurang peduli menjadi peduli. Dari yang kurang sejahtera menjadi lebih sejahtera. Hal itu merupakan bentuk perubahan. Menjadi lebih baik itu artinya berubah. Kedekatan dan saling mengenal adalah kata kuncinya.
(Foto:www.iamwire.com)
(Foto:www.iamwire.com)
Sebagaimana dalam melakukan rebranding terhadap koperasi. Rebranding bukan sekedar merubah merek, logo, cap perusahaaan atau institusi. Dalam rebranding mesti ada kedekatan, merasakan adanya ruh, semangat  atau spirit dari perusahaan atau institusi yang dimaksud.
 Menurut dosen Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Dr. Sumbo Tinarbuko, brandsesungguhnya bagian dari kehidupan. Brand harus hidup dan ia harus menjadi kata kerja bukan kata benda.
Dalam pengamatan Sumbo Tinarbuko, tidak sedikit orang yang memahami brand itu sama dengan merek. Padahal merek itu sekedar nama dan nama itu memberi jarak dengan obyek yang diberi nama.
(Foto:www.bukukita.com)
(Foto:www.bukukita.com)
Manakala ada jarak dari situ tidak ada kedekatan. Branding produk memerlukan kedekatan sebagaiamana koperasi dan generasi millenial perlu membangun kedekatan agar tercipta saling keterlibatan. Sehingga memunculkan ruh, semangat  atau spirit baru dari koperasi .
Oleh karena itu konsep rebranding koperasi yang mendekatkan pada generasi millenial adalah konsep yang:
  • Melibatkan, artinya saling bertukar ide dan gagasan. Menjadikan koperasi bukan sekedar obyek kajian atau benda yang sekedar obyek garapan. Koperasi sejatinya bagian dari generasi millenial itu sendiri yang harus dikembangkan agar memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Bukan untuk generasi old atau generasi nowsaja. Tetapi semua generasi termasuk generasi new atau generasi future harus ikut merasakan manfaatnya.
  • Saling mengisi, setiap generasi memiliki kekurangan serta kelebihan. Manakal  terjadi transisi jaman atau alih generasi, terdapat pergeseran  nilai. Tidak sedikit  nilai lama tergantikan dengan nilai yang baru. Koperasi dan generasi millenial mesti saling mengisi guna mendapatkan ketangguhan.
  • Bernilai, rebranding dapat bertahan lama. Bukan berati tidak lekang dimakan jaman. Rebranding mesti memperhatikan maksud dan tujuan. Untuk itu koperasi mesti memperhatikan kondisi jamannya. Jaman milik generasi millenial berciri dinamis, cepat dan populis tanpa harus meninggalkan ciri nilai yang universal.
  • Sadar proses, siapapun yang terlibat dalam rebrandingmesti menyadari perlunya proses. Apakah itu generasi millenial atau koperasi itu sendiri. Mengembalikan atau menaikkan citra serta imej koperasi membutuhkan waktu serta proses, sebagaimana ulat membutuhkan waktu dan proses saat akan berubah menjadi kupu-kupu.
Bertapa, puasa dengan menjadi kepompong bagi ulat bukan akhir dari hidupnya tetapi awal sebuah proses untuk menjalani hidup baru. Metamorfosa atau perubahan adalah esensi hidup. Ada proses yang harus dijalani. Mau tidak mau, harus.
Keluar dari cangkang kepompong dengan cara menggigit atau memakan sedikit demi sedikit sebagian cangkang. Bagian dari proses lain yang harus dijalani ulat untuk menjadi kupu-kupu agar memiliki sayap yang indah.
(Foto:www.hipwee.com)
(Foto:www.hipwee.com)
Namun bagi manusia yang melihat hal itu mungkin terlalu lama dan muncul rasa iba. Ingin membantu ulat agar segera cepat keluar dari kepompong dan menjadi kupu-kupu agar dapat segera terbang bebas dengan sayapnya yang indah
Manusia memiliki keinginan serba cepat, mencari mudahnya,  mendapat hasil dengan menempuh jalan pintas. Termasuk dengan "menolong" proses kelahiran kupu-kupu dari cangkang kepompongnya.
Namun setelah "menolong" kupu-kupu tidak dapat terbang karena  badannya masih terlalu gendut dan sayapnya belum terbentuk sempurna. Kecil, rapuh, tidak warna-warni. Hingga akhirnya mati.
Perubahan atau rebranding terhadap simbol atau logo perusahaan dan lembaga sarat dengan nilai filosofi tentang metamorfosis. Ada waktu, ada proses bagi ulat menjadi kupu-kupu. Dalam setiap waktu, ada perubahan.
Koperasi mesti menjalani dinamika yang mengarah pada kematangan brand supaya proses rebranding menjadikan koperasi lebih berwarna-warni dengan aneka kegiatan usahanya. Koperasi bukan semata-mata brand tetapi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia.
(Foto:www.ilmupengetahuan.org)
(Foto:www.ilmupengetahuan.org)
(Foto:Ko In)
(Foto:Ko In)
Rebranding koperasi di era millenial bukan akhir perubahan namun awal dari perubahan, semuanya terus mengalir, mengarah dan menjadi  koperasi yang lebih baik. Agar dapat memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat dari waktu ke waktu. Serta membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur.
Diolah dari berbagai sumber. 
Ttg koperasi bisa di baca di www.kompasiana.com/koin1903

Selasa, 26 Juni 2018

Bulog Bersolek

Bulog Bersolek
(www.kontan.co.id)
Nama memiliki arti penting bagi setiap orang. Nama menunjukkan identitas,  jati diri serta  kekhasan untuk memudahkan dalam mengenal atau membedakan satu dengan yang lainnya. Citra diri tidak jarang tergambar dari nama.
Gambaran tentang diri sendiri atau sesuatu, menyangkut orang atau sebuah produk. Termasuk barang atau jasa menjadi mudah dipahami atau diidentifikasi jika memiliki nama, cap atau merek. Badan urusan logistik (Bulog) menyadari pentingnya nama atau brand sebagai upaya untuk menaikkan citra dan memberi nilai lebih pada produk-produknya. 
Sebagai perusahaan Badan Umum Milik Negara (BUMN), Bulog melakukan berbagai  pembenahan dalam tubuh organisasinya agar perusahaan ini dapat memberi keuntungan bagi negara. Capaian laba rugi yang fluktuatif di tiap tahunnya, menjadi tantangan sekaligus mendorong Bulog untuk kreatif melakukan berbagai terobosan usaha supaya dapat meningkatkan target pendapatan. 
(www.cakrawala.co)
(www.cakrawala.co)
Bulog menyadari pentingnya strategi komersial dalam upaya memperoleh laba. Untuk itu Bulog menghadirkan produk pangan unggulan untuk dijual di tengah-tengah masyarakat. Lewat merek dagang "Kita".
Bulog komersial untuk kita
Bukan hal yang tabu jika Bulog memposisikan diri sebagai organisasi yang mengupayakan memperoleh profit, laba atau pendapatan dengan berjualan. 
Produk dengan brand "Kita" seperti beras, gula, minyak goreng, daging, tepung atau terigu serta beberapa produk lain diantaranya cabe, ikan, kedelai dan jagung.
Tidak mudah bagi "Kita" untuk menarik perhatian di tengah-tengah produk sejenis yang sudah terlebih dahulu ada secara luas di pasar atau di masyakat dengan beraneka macam merek. 
(www.ilmu-ekonomi-id.com)
(www.ilmu-ekonomi-id.com)
Bulog memperhatikan beberapa hal terkait dengan penggunaan merek atau branding produk. Supaya kehadirannya mampu bersaing dengan produk sejenis lainnya. Sekaligus mengabarkan keberadaannya. Tidak hanya produk dengan brand "Kita" tetapi juga eksistensi Bulog itu sendiri.
(www.bulogbanyumas.com)
(www.bulogbanyumas.com)
Pertama, cap "Kita" pilihan Bulog memberi makna identitasterkait dengan produk. Nama "Kita" memudahkan konsumen atau masyarakat dalam mengingat, mencari dan mengenali produk-produk keluaran Bulog.  
Kedua, pilihan kata "Kita", memiliki arti kebersamaan antara saya dan anda. Sebagaimana gambaran tentang produk-produknya seperti  "Beras Kita" dan "Terigu Kita". Disamping bermakna menghadirkan kedekatan, tidak ada jarak antara anda dan saya. Sekaligus menjadi yang pertama. Sehingga produk Bulog pantas menjadi pilihan utama dan pertama dibandingkan produk lain.
(www.youtube.com)
(www.youtube.com)
Ketiga, dalam tiap kemasan produknya disertai dengan gambar yang menunjukkan ciri khas jenis produk Bulog. Memudahkan dalam memilih serta membedakan dengan yang lain. Disamping untuk menghindari pemalsuan dan brand atau merek "Kita" tercatat dilembaga terkait sehingga memiliki dasar hukum yang kuat.
Dalam tiap kemasannya, memiliki warna dan tulisan berbeda dengan tambahan kata "Kita" dibelakang  tiap-tiap jenis produk keluaran Bulog. Ada gambar lingkaran yang mengelilingi bahan dasar produk disertai dengan pita.
Seperti batang tebu untuk gula dengan tulisan "Manis Kita", lingkaran dan pita berwarna hijau tua. "Beras Kita" warna hijau dengan gambar padi dan daunnya. Pohon kelapa sawit dengan pita dan lingkaran warna merah untuk "Minyak Goreng Kita". Demikian pula dengan produk lainnya seperti daging dan tepung terigu.
(www.picbear.club dan www.bulogbanyumas.com)
(www.picbear.club dan www.bulogbanyumas.com)
Keempat, dengan brand "Kita" Bulog memiliki mimpi menjadikan produknya sebagai acuan standar pangan berkualitas. Harganya murah dibanding merek lain, mudah diperoleh atau didapat. Sekaligus aman dan sehat jika dikonsumsi karena sudah melewati uji laboratorium.
Gambaran positif tentang produk  akan terus terbangun sejalan dengan manfaat serta keuntungan yang dirasakan masyarakat jika membeli produk-produk Bulog. Apalagi jika sudah membandingkan dengan produk lain dan merasakan keunggulannya.
Bulog, hadir di sekitar kita dengan  pengembangan sistem distribusi
Barang-barang produksi Bulog murah dan mudah didapat karena menerapkan strategi kreatif dalam pendistribusian barang lewat kerjasama dengan masyarakat. Walau sudah memiliki pengalaman tahunan dalam pendistribusian bahan pangan. Bulog tidak berpuas diri. Bulog mengembangkan cara-cara yang inovatif dalam mendistribusikan bahan pangan pokok.
(www.kontan.co.id)
(www.kontan.co.id)
Cara pertama melalui Rumah Pangan Kita (RPK). Rumah sebagai tempat tinggal sekaligus  fungsi menjaga ketersediaan bahan pangan yang dijual dengan harga murah. Syarat menjadi RPK  juga mudah sehingga tidak sedikit orang ingin menjadi bagian dari sistem distribusi  produk-produk Bulog. 
Caranya, cukup datang ke kantor divisi regional Bulog dengan membawa copy kartu identitas, surat izin dari kelurahan dan copy nomor pokok wajib pajak (NPWP) serta mengisi formulir.
Siapkan pula tempat atau sebagian ruang yang ada di rumah untuk meletakkan dan menjual produk Bulog. Pihak Bulog akan melakukan survei lokasi guna memastikan dalam satu Rukun Warga (RW) di kampung belum ada RPK lainnya.  
(www.socimage.net)
(www.socimage.net)
Jika mendapat persetujuan maka cukup dengan modal Rp 5 juta, Bulog akan mengirim beras 160 kg, gula 200 kg dan minyak goreng 60 liter. Ditambah banner, X-banner dan flyer sebagai media promosi dan informasi. 
Kehadiran RPK membuat produk Bulog, berupa bahan pokok pangan menjadi  mudah didapat karena ada di sekitar kita. Cukup berjalan kaki untuk membeli beras atau gula karena yang jualan tetangga kita sendiri. Jam layanannya tidak kaku seperti di mini market atau toko waralaba. Kapan pun membutuhkan tinggal ketuk pintu rumah tetangga. 
"Tok.... Tok..... Tok....."
"Pagi bu El......... mau beli gula dan minyak goreng....."
Keberadaan "Kita" menjadikan Bulog kini serasa bukan hanya milik petani. Kehadiran Bulog kala itu, dirasa hanya saat masa panen saja dengan cara membeli gabah di koperasi unit desa (KUD). Namun kini masyarakat kota ikut pula  menikmati kehadiran Bulog di kampungnya, di kampung kita. Kampung anda dan saya, lewat produk-produk "Kita".
(www.youtube.com)
(www.youtube.com)
Melalui produk "Kita", Bulog mereformasi diri sebagai badan usaha milik negara yang ikut menyejahterakan rakyat. Membuat masyarakat mudah dalam mencari produk Bulog, yang harganya murah dan terjaga kualitasnya. 
Harga barang komiditas yang dikeluarkan Bulog kompetitif karena dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi atau HET dari Bulog. Walau murah terdapat  jaminan bahwa barang Bulog itu sehat dan layak edar. Sebagaimana semboyan Bulog mudah, murah dan sehat.
Kedua, Bulog sedang mempelajari dan merencanakan efektivitas dalam menggunakan alat modern Global Positioning System (GPS) guna mengaplikasikan technology point of sales. Lewat sistem ini Bulog akan lebih mudah dan cepat mengetahui letak RPK dan memonitor stok atau ketersediaan produk.
Kelebihan sistem ini diantaranya,
  • Mampu menganalisa data penjualan, berapa banyak item yang telah terjual yang dapat digunakan untuk menyesuaikan order  pebelian selanjutnya.
  • Dapat menganalisa rekapitulasi order atau pemesanan sehingga membantu dalam mengambil keputusan pesanan untuk memperkirakan adanya pelanggan atau pembeli musiman.
  • Meningkatkan ketepatan atau akurasi harga produk yang di jual di masyarakat.
Pengalaman bertahun-tahun menangani masalah logistik pangan merupakan modal tersendiri bagi Bulog untuk melakukan pengembangan usaha lewat brand "Kita". Bulog sangat mengerti bagaimana mangatur sistem masuk keluarnya barang yang disimpan dalam gudang.
Bulog memahami bagaimana menjadikan barang atau produk pangan simpanannya tetap awet, nampak manis, cantik dilihat dan sehat untuk dikonsumsi karena berdasar hasil uji laboratorium.
Tidak sedikit masyarakat yang kurang tepat dalam menilai produk pangan dari tampilan. Produk yang kelihatan putih, bersih selalu dimaknai sebagai produk yang baik. Padahal belum tentu. Ada beberapa produk pertanian atau pangan yang tampilannya tidak menarik namun rasa serta kualitasnya super dan sehat.
(www.twitter.com)
(www.twitter.com)
Gula contohnya, gula dengan tampilan butirannya agak merah kecoklatan sebenarnya lebih manis rasanya daripada gula yang kelihatan putih bersih.
Bulog memahami tuntutan tampilan dari masyarakat atau konsumen. Bulog terus mencari berbagai cara untuk mengembalikan tampilan tanpa mengurangi kualitas dan kelayakan untuk dikonsumsi. Misalnya,  dengan menggunakan mesin untuk reproses, supaya beras dapat dipoles ulang sehingga tampilannya menjadi kelihatan lebih baik dan menarik konsumen. 
(www.bukalapak.com)
(www.bukalapak.com)
Bulog sudah bersolek. Siapa yang tahan dengan kecantikannya. Masih belum tergoda...?
"Ibu-ibu..., hati-hati jika tiba-tiba bapak menjadi lebih rajin membeli "Manis Kita" di RPK tetangga walau persediaan gula pasir di rumah masih cukup."
"Bercanda, Bu...."

Bulog juga ada di www.kompasiana.com/koin1903

"Shaking Hand with" Bank Ganesha

."Shaking Hand with" Bank Ganesha(www.sribu.com)

Bank yang aman itu bank yang memberi jaminan kepastian serta tanggungjawab akan dana atau barang berharga milik nasabah. Bukan dengan melihat banyaknya cabang serta megahnya gedung. Tetapi mengetahui orang-orang dibalik layar bank tersebut.

Bank Ganesha, baru saja berulang tahun ke 26, tepat 30 April lalu. Memiliki segudang pengalaman dalam menghimpun dana. Lewat tabungan, deposito, giro sampai menyalurkan kredit bagi masyarakat yang membutuhkan. Termasuk bagaimana memberi layanan maksimal untuk transaksi ekspor, impor dan valuta asing.
Bank ini berhasil membukukan laba bersih di tahun 2017 sebesar Rp 51,1 miliar. Atau naik 30 persen dibanding tahun sebelumnya. Pengalaman menjadi salah satu faktor pendukung kinerja Bank Ganesha.  Bandingkan tahun 2016 laba bersihnya setelah dipotong pajak Rp 39,2 miliar.
(www.bankganesha.co.id)
(www.bankganesha.co.id)
Demikian halnya dengan pendapatan operasional yang naik 38 persen menjadi Rp 247,8 miliar di tahun 2017. Ini menunjukkan Bank Ganesha merupakan bank yang sehat. Apalagi rasio kecukupan modalnya mencapai 30 persen, jauh dari persyaratan minimum yang disyaratkan Bank Indonesia sebesar 8 persen.
Sosok Bank Ganesha
Prestasi serta pengalaman Bank Ganesha  menjadi salah satu pertimbangan. Bagaimana bank ini memberi rasa aman bagi calon nasabah atau nasabah. Untuk menyimpan dana serta barang berharganya. Ditambah bank ini sudah tercatat di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dapat dipastikan dana nasabah aman tersimpan di Bank Ganesha. 
Siapa orang dibalik Bank Ganesha ? Keberhasilan tersebut tidak lepas dari langkah strategi bisnis bank ini dalam mengembangkan usahanya. Dibawah kendali Surjawaty Tatang, Bank Ganesha mengalami pertumbuhan usaha yang positif. 
Presdir Bank Ganesha, Surjawaty Tatang ( Foto: www.youtube.com)
Presdir Bank Ganesha, Surjawaty Tatang ( Foto: www.youtube.com)
Waty, panggilan akrab Presdir Bank Ganesha, memegang jabatan itu sejak tahun 2015. Pengalamannya yang malang melintang di dunia perbankan dengan berbagai posisi. Pernah mendapat penghargaan sebagai  Vice President termuda di Asia dari Bank of Amerika pusat. Menjadi semacam pondasi bagi kemajuan Bank Ganesha.
Dalam kurun waktu satu tahun kepimpinannya, Waty melakukan beberapa perbaikan dan gebrakan. Hasilnya, Bank Ganesha memperoleh pendapatan sebesar Rp 180 miliar atau naik 58 persen  dibanding tahun sebelumnya. Laba bersihnya naik sampai 619 persen. Capaian luar biasa ditangan kendali seorang ibu yang memiliki dua orang anak. Postur tubuhnya yang ramping seolah menunjukkan kinerjanya yang cekatan.
Bagaimana kinerja Bank Ganesha ? Semua itu ditunjukkan dengan perolehan pendapatan dan perputaran dana yang membawa Bank Ganesha meraih berbagai pengharagaan. Diantaranya sebagai  Best Banking Award tahun 2017 dalam kategori Out standing Financial Performance. The Best CEO Bank, Bank Terbaik di Indonesia dan penghargaan  Indonesia Corporate Social Responsibility  untuk kategori Perusahaan terbaik di Bidang CSR tahun 2018.
(www.bankganesha.co.id)
(www.bankganesha.co.id)
(www.bankganesha.co.id)
(www.bankganesha.co.id)
Apa  sebenarnya Bank Ganesha itu. Hingga memperoleh banyak prestasi.
Tahun 2016, Bank Ganesha tercatat di Jakarta Stock Exchange (JSE) atau Bursa Efek Indonesia dengan kode BGTG. Share terbesar saham Bank Ganesha dipegang oleh PT. Equity Development Investment Tbk. Kemudian UOB Kay Hian Singapore, BNP Paribas Wealth Managemet Singapore dan sisanya dipegang oleh masyarakat.
PT. Equity Develoment awalnya merupakan perusahaan sewa guna usaha namun terus mengalami pertumbuhan bisnis yang cukup maju, hingga akhirnya memperluas usaha kegiatannya di bidang pembiayaan konsumen.  
Equity Development melakukan diversivikasi usaha hingga berhasil mengakuisisi sejumlah perusahaan yang bergerak dibidang jasa keuangan. Seperti perusahaan pembiayaan, asuransi jiwa, asuransi kerugian, pialang asuransi dan sekuritas, biro adminstrasi efek dan modal ventura. Kepemilikan saham perusahaan ini di Bank Ganesha  mencapai 29.86 persen.
(www.bankganesha.co.id)
(www.bankganesha.co.id)
Sebesar 12,42 persen saham Bank Ganesha dimiliki perusahaan perbankan global yang bermarkas di Singapura, UOB Kay Hian Holding Limited. Perusahaan bergerak dalam layanan manajemen kekayaan pribadi, investasi perbankan, manajemen investasi, layanan broker dan penelitian keuangan.
Kemudian sebanyak 8,13 persen saham dimiliki oleh BNP Paribas Wealth Managemet Singapore yang berkantor pusat di Paris dan London. BNP Paribas merupakan marger dua lembaga keuangan Banque Natonale de Paris merger dengan Paribas yang menjadikannya bank terbesar keempat  di dunia berdasarkan asset yang dimiliki.   
Dana atau harta kekayaan anda pasti aman jika disimpan di Bank Ganesha, setelah mengetahui siapa pemilik mayoritasnya dan siapa yang menjadi komandan dan bagaimana menangani bank ini. Mereka adalah orang-orang yang memiliki pengalaman dan kemampuan dalam bidangnya. So, no doubt about it.  
Produk dan layanan
Bank Ganesha memiliki orang-orang  mumpuni yang mengelola dana anda. Banyak pilihan bagaimana anda akan menyimpan dana atau barang berharga di bank ini. Atau bagaimana menggunakan jasa keuangan berupa pinjaman atau kredit demi kelancaran dan pengembangan usaha.  
(www.bankganesha.co.id)
(www.bankganesha.co.id)
Tabungan salah satu produk Bank Ganesha, setiap jenis tabungan memiliki kelebihannya masing-masing. Tinggal pilih, yang jelas menguntungkan dan memudahkan serta mendukung akitivitas sehari-hari manakala melakukan kegiatan terkait masalah dana atau keuangan.
Ada tabungan Ganesha MAPClub, tabungan Ganesha Savingplus, tabungan Ganesha Pelajar, tabungan Ganesha Dollar dan tabungan Ganesha Payroll. Sementara untuk Tabunganku, setiap bank mempunyai produk ini sebagai upaya pemerintah mendorong masyarakat gemar menabung. Di Bank Ganesha , program Tabunganku memiliki keuntungan lebih bagi nasabah.
Jika buku Tabunganku rusak atau hilang, gratis biaya penggantian buku tabungan. Tabungan ini sekaligus mengedukasi masyarakat khususnya anak-anak untuk gemar menabung, dengan saldo awal Rp 20.000, sudah memiliki rekening. Selanjutnya dapat menabung dengan saldo Rp 10.000.  
(www.bankganesha.co.id)
(www.bankganesha.co.id)
Salah satu produk tabungan Bank Ganesha yang cukup menarik bagi para pekerja atau perusahaan adalah Tabungan Ganesha Payroll. Tabungan ini memiliki fungsi sebagai tabungan atau rekening pembayaran gaji karyawan bagi kantor yang telah menjalin kerjasama dengan Bank Ganesha.
Manfaat Tabungan Ganesha Payroll, memudahkan perusahaan dalam melakukan pembayaran gaji karyawan . Ada cash back untuk biaya ATM, terdapat fitur produk, tidak perlu melakukan setoran awal dan tetap mendapat ATM serta bebas biaya adminstrasi.
(www.bankganesha.co.id)
(www.bankganesha.co.id)
Deposito produk Bank Ganesha lainnya. Untuk simpanan deposito, Deposito Ganesha memberikan keuntungan maksimal karena suku bunganya kompetitif.
Depoisito Ganesha memberi pilihan ke nasabahnya untuk menginvestasikan kembali bunga deposito atau transfer ke rekening Giro Ganesha atau Tabungan Ganesha. Serta dapat ditarik setiap saat dan memungkinkan dibuka atas nama dua orang pribadi atau joint account.
Kelebihan lain dari Deposito Ganesha dapat menjadi jaminan kredit. Disamping itu bunga depositonya dapat ditransfer ke rekening lain atau untuk menambah pokok simpanan. Serta dapat menentukan sendiri  pilihan mata uang serta dapat diperpanjang otomatis dengan fasilitas Automatic Roll Over.
(www.piclizard.com)
(www.piclizard.com)
Bank Ganesha berhasil memperoleh berbagai macam prestasi dalam kurun waktu yang singkat. Hal itu tentu tidak lepas dari layanan yang maksimal sehingga memberi kepuasan nasabah serta keinginan masyarakat untuk mencoba dan menikmati pelayanan yang memuaskan dari Bank Ganesha. 
Bank Ganesha memberi beberapa fasilitas seperti ATM, e-statement dan safe depositbox. Layanan pinjaman Kredit Penghasilan Tetap (KPT), Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil serta kartu kredit. 
(www.bankganesha.co.id)
(www.bankganesha.co.id)
KPT dari Bank Ganesha merupakan layanan yang membantu dan memberi kemudahan bagi karyawan  dalam memenuhi kebutuhan meningkatkan menjaga kualitas hidup seperti untuk biaya pendidikan, wisata rohani atau rawat inap rumah sakit.
Supaya tetap sehat dompet dan rekening tabungan anda, jangan lupa jaga kesehatan.
Kredit Bank Ganesha diminati masyarakat terlihat dari dana yang disalurkan. Catatan akhir Desember 2017 Bank Ganesha telah menyalurkan kredit sebesar Rp 2,90triliun atau naik menjadi 20 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,42 triliun. 
Orang berminat atau tertarik menyimpan dana serta barang berharga di bank tidak lain karena pertimbangan keamanan. Bank Ganesha memberi garansi keamanan  di ruang penyimpanan selama 24 jam  terhadap barang berharga yang disimpan dengan safe deposit box seperti emas dan surat berharga. Sebagai lapis pengamanan menggunakan sistem kunci ganda. 
(www.bankganesha.co.id)
(www.bankganesha.co.id)
Untuk menyewa  safe deposit box syaratnya mudah. Cukup membuka tabungan atau giro, jangan lupa fotocopy identitas untuk perorangan. Untuk perusahaan sertakan kopi akte pendirian  serta surat kuasa jika diperlukan. Ukurannya dapat dipilih sesuai kebutuhan penyewa.
Produk dan layanan Bank Ganesha lainnya  bancassurance.Layanan asuransi untuk nasabah Bank Ganesha yaitu asuransi Pro Whole Life dan Flexi Safe LinkBancassurance, layanan bank dalam menyediakan produk asuransi untuk memberi perlindungan dan produk investasi yang memenuhi kebutuhan finansial jangka panjang nasabah.
Mengingat masa depan itu penuh dengan ketidak pastian maka perlu asuransi untuk melidungi diri akan kebutuhan finansial di masa akan datang.
(www.glintz.id)
(www.glintz.id)
Perkenalan dengan Bank Ganesha rasanya tidak cukup disini. Tidak cukup saling jabat tangan atau shaking hand with Bank Ganesha, sambil bertegur sapa.
Saya, Ko In..."
" Ganesha....."
Mengunjungi  dan bertukar sapa serta diskusi di dunia maya lewat www.bankganesha.co.id, bisa membuat lebih dekat dan akrab. Karena masih ada E-Channel dengan Bangga, G-online dan G-moneyfast balance dan masih banyak lagi. Jangan lupa ada gamesnya juga.
Sebab Bank Ganesha itu bank yang berusaha menjadi terbaik. Selalu menciptakan inovasi berkelanjutan dan berkesinambungan. Menghargai perbedaan guna membangun kerjasama yang solid karena tujuan bersama bank ini adalah memperoleh target secara maksimal. 

Yang ini ada juga di www.kompasiana.com/koin1903




Itsmy blog

 It's my mine