Rabu, 12 Desember 2018

Lipatan, Ikatan, dan Tarikan Dab Anto sampai Huston, Texas

Lipatan, Ikatan, dan Tarikan Dab Anto sampai Huston, Texas
Shibori dari Yogya karya Dabanto (Foto: Ko In

Selembar kain putih polos dibentangkan di lantai rumahnya. Dilihat dan diamati barang sejenak. Tatapannya tajam ke atas kain putih. Sesekali kepalanya meleng ke kiri dan ke kanan. Solah melihat gambar di atas selembar kain katun. 
Tak lama kemudian matanya berbinar seperti memperoleh insiprasi atau ide akan kain katun putih dari jenis primisima. Tangannya mulai melipat sebagian kain, ditekan. Ditekuk , kemudian diikat kuat dengan karet atau benang. Bahkan adakalanya dengan rafia. Beberapa kali tangannya mengambil karet untuk mengganti karet gelang yang putus karena saking kerasnya dia mengikat.
Belum seluruh kain terlipat, Anto pindah ke ujung atau sisi kain yang lain. Dilipat, ditekan, diikat dan beberapa bagian ada yang dijahit dengan tangan. Setelah itu ditarik kuat-kuat.
Kain katun diikat, dijepit dan ditarik (Foto: Dabanto)
Kain katun diikat, dijepit dan ditarik (Foto: Dabanto)
Tenaga dikerahkan, agar ikatan tidak mudah lepas. Tidak heran jika karet atau benang  yang digunakan sering putus.
Ikatan harus kuat
"Ikatannya harus kuat, biar saat dicelup ke dalam cairan pewarna. Ikatan tidak kendor  dan lepas. Sekaligus untuk memberikan efek pola tertentu , sehingga warna dapat menyerap ke bagian yang kita inginkan. Dan supaya tidak masuk ke bagian yang tidak kita inginkan" jelas Arief Andrianto.
Saya hanya terdiam, sambil memagang dagu melihat tangannya terus melipat dan mengikat kain putih. Saya tidak memiliki gambaran sama sekali apa yang nanti nampak di atas selembar kain putih itu. Jujur saya bingung saat itu.
Sayang, rasa penasaran saya tidak terjawab sebab saat saya berkunjung ke rumahnya. Anto belum segera membuka lembaran kain yang telah diberi pewarna. Saat itu cuaca mendung. Nampaknya Anto tidak berani mengambil risiko kain celupan pewarnanya jika dibuka dan di jemur  tidak kering.
Kain katun sudah diberi warna (Foto:Dabanto)
Kain katun sudah diberi warna (Foto:Dabanto)
Anto demikian panggilan akrabnya. Pengrajin shibori dari Yogya yang belum lama menggeluti seni melipat,mengikat dan mewarnai kain. Atau lebih dikenal dengan shibori atau jumputan. Tetapi dalam soal karya atau produk jangan ditanya hasilnya. Ternyata mampu menarik tidak sedikit orang untuk membeli dan memesan karya-karyanya.
Kerja keras melipat,mengikat dan menarik sampai Huston
Orang yang tertarik dengan karyanya tidak hanya dari sekitar Yogya tetapi ada dari Kalimantan dan Papua. Alasan mereka memakai busana atau kemeja shibori karya Anto, untuk dipamerkan kepada kerabat, kenalan dan kolega di daerahnya. Sebab karya shibori Anto memiliki kekhasan dibanding karya shibori lainnya.
Bahkan shibori hasil kerja keras Anto dengan  melipat, mengikat, menjepit, menjahit dan menarik serta sentuhan seni dalam mewarnai kain. Memikat seseorang yang tinggal di Huston, Texas, Amerika Serikat untuk memesan sejumlah shibori karyanya. Tidak tanggung-tanggung 31 lembar kain shibori atau jumputan,  dalam satu bulan mesti Anto kirim ke Huston.
Selama ini Anto mempercayakan pengiriman lewat JNE. Saya bertanya mengapa memilih JNE. Menurut Anto yang memiliki brand produk atau karya dengan nama "Dabanto". Karena saat melakukan pengiriman, dirinya dapat memantau sampai dimana barang kirimannya. Sehingga dapat memberi tahu costumernya sebagai upaya menjaga kepercayaan dan menjaga relasi.
Foto : JNE.co.id
Foto : JNE.co.id
Rumah produksi dab Anto  terletak di Jl. KH. Agus Salim 26 Yogyakarta. Tidak jauh dari Kraton Yogya kira-kira 500 meter jaraknya.
Jika berkunjung ke Kraton atau Taman Sari Yogya dengan bus. Biasanya bus parkir di terminal khusus bus wisata Ngabean. Selanjutnya jalan kaki atau naik becak menuju ke Kraton melewati  Jl. KH. Agus Salim. Salah satu rumah di jalan tersebut,  rumah produksi Shibori karya Arief Adrianto dengan brand "Dab Anto" berada.
Brand Shibori Dabanto (Foto: Dabanto)
Brand Shibori Dabanto (Foto: Dabanto)
"Dab" itu bahasa slank remaja Yogya yang sempat populer tahun 1980an, yang diambil dari huruf Jawa "Ho no co ro ko" yang sudah dibolak balik dengan rumus tertentu. Sehingga kata "dab" itu sebenarnya berarti  "mas".
Anto mengaku belajar kerajinan tekstil shibori hanya coba-coba atau iseng karena ditawari ada pelatihan Shibori. Saya sempat ditunjukkan karya pertamanya. Muka Anto seolah berusaha menutupi rasa malu karena karya pertamanya  jauh dari kata sempurna.
Karya pertama Dabanto (Foto: Ko In)
Karya pertama Dabanto (Foto: Ko In)
Shibori karya Dabanto (Foto:Ko In)
Shibori karya Dabanto (Foto:Ko In)
Shibori teknik dye resist, teknik yang menggabungkan lipat, ikat, tekan atau jepit, jahit dan tarik pada kain. Awalnya dari Jepang. Untuk memanipulasi bentuk supaya warna tidak menyerap ke beberapa bagian kain. Teknik ini hampir sama dengan teknik jumputan di Indonesia. Bedanya, setiap  teknik shibori memiliki nama khusus yang memiliki arti tersendiri.
Saat menekan, menjepit, mengikat menggunakan media bantu dengan seperti stick kayu es krim. Terkadang dengan uang logam atau kelereng. Yang merupakan pengembangan teknik mengikat shibori. Bahkan Anto memanfaatkan serutan es batu untuk membuat pola-pola yang unik.
Standar dan improvisasi karya Dabanto (Foto: Ko In)
Standar dan improvisasi karya Dabanto (Foto: Ko In)
"Serutan es batu dimasukkan ke dalam plastik. Diselubungi kain putih kemudian diikat. Saat es  mencair, serapan kain terhadap warna akan membuat pola yang unik dan menarik," jelasnya dengan penuh antusias.
Berani dengan mix warna
Pemberian warna pada teknik shibori selama ini cenderung menggunakan warna dasar  sehingga hasilnya terkesan monoton. Kurang memiliki daya tarik. "Tidak ngejreng. Aku gak suka yang ngedoff. Aku mencoba bermain warna sementara pengrajin lain tidak berani. Dan ketika mereka melihat hasilnya. Mereka ingin belajar teknik tersebut," ujar Anto .
"Eye catching mungkin istilahnya, dab Anto,"  saya mencoba menimpali.
Saya bingung menjelaskan ke mereka, lanjut Anto. Karena itu hanya berdasar keberanian mencoba-coba dalam teknik pemberian warna. Keluar dari warna-warna dasar yang pakem. Berani mencampur dua warna atau lebih. Hasilnya memberikan pola tersendiri dan ternyata itu lebih menarik.
Bermain dengan kreativitas (Foto; Ko In)
Bermain dengan kreativitas (Foto; Ko In)
"Bukan hanya mencelupkan ke dalam pewarna. Tetapi kadang ada yang di tuang ke atas kain yang sudah dilipat dan diikat. Hasilnya pun tidak akan perisis sama. Sebab saat menuangkan, tergantung banyak sedikitnya tuangan pewarna. Ukurannya hanya lewat  perkiraan," tambah Anto.
Kemampuan kain meresap warna tergantung pada kekuatan lipatan dan ikatan kain. Kekuatan jepitan lipatan dan ikatan juga tergantung pada kekuatan tenaga manusia. Semakin sering mengingkat dan lama biasanya semakin lemah kekuatan ikatannya.  
Shibori cerah karya Dabanto (Foto:Ko In)
Shibori cerah karya Dabanto (Foto:Ko In)
Mixing selera karya shibori Dabanto (Foto: Ko In)
Mixing selera karya shibori Dabanto (Foto: Ko In)
Teknik shibori yang umum, biasanya menggunakan satu warna. Tidak berani mix, memadukan dua warna atau lebih. Jika semua melakukan hal sama maka tidak ada ciri khasnya. Untuk itu Anto terus menerus berimprovisasi dengan warna supaya menghasilkan karya yang lebih menarik.
Bukan berarti apa yang dilakukan tidak mengandung risiko. Kegagalan merupakan kawan bagi orang yang berani mencoba dan berusaha meraih sukses.
Anto menceritakan saat mencoba menemukan warna-warna baru untuk shiborinya. Anto mengaku pernah megalami kegagalan. Dari 27 lembar kain shibori yang diproduksi, gagal 5 lembar. Setiap lembarnya berukuran 250 sentimeter kali 100 sentimeter.
Cerah dan gembira karya Dabanto (foto: Ko In)
Cerah dan gembira karya Dabanto (foto: Ko In)
Namun demikian Anto tidak menyerah. Kain tersebut menjadi bahan percobaan menemukan motif atau pola, termasuk warna baru. Kreativitas serta berani berimprovisasi nampaknya menjadi keunggulan tersendiri bagi dab Anto yang selalu berusaha menemukan hal baru.
JNE menjaga relasi Dabanto dengan customer
Kegigihan nampak dari cara bercerita awal mula mengenal shibori. Setelah mendapat pelatihan bagaimana membuat shibori, tiga bulan kemudian Anto mencoba memberanikan diri untuk memproduksi. Bulan kelima Anto malah  sudah menjadi trainerdalam beberapa acara pelatihan pembuatan shibori. Saat ini, tidak jarang dirinya menjadi tempat dan tujuan untuk diminta timbang saran oleh pengrajin shibori lainnya.
Armada JNE di lapangan (Foto:Ko In)
Armada JNE di lapangan (Foto:Ko In)
Dengan kekuatan dan berani mencoba lewat lipatan, ikatan, jepit dan tarikan karya Anto sudah sampai Huston, Texas Amerika Serikat. JNE menjadi biro jasa pengiriman kepercayaan Anto. Apalagi aplikasi MY JNE dapat diunduh lewat playstore. Sehingga sebagai pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),  Anto dapat melakukan pengecekan biaya atau tarif pengiriman di seluruh Indonesia dan luar negeri.
Fitur My Shipment di aplikasi MY JNE membantu Anto memantau sampai dimana barang kirimannya, jika dapat order kirim ke luar negeri. Mengingat usaha Anto merupakan gabungan antara pekerjaan seni dan bisnis kepercayaan.
Dari Dabanto, kain shibori (Foto: Ko In)
Dari Dabanto, kain shibori (Foto: Ko In)
Anto lebih mementingkan kualitas karya daripada mengejar kuantitas. Produknya dijamin tidak luntur dan kainnya dipilih dari kain katun primisima. Biasa dipakai sebagai bahan batik berkualitas .
Menutup obrolan siang  itu, rumahnya yang tidak jauh dari alun-alun Utara Yogya. Dab Anto berharap di tahun baru 2019, memiliki stok kain banyak, mempunyai pewarna banyak dan memiliki galery .
Sebelum pulang, saya mendapat bingkisan isinya selembar kain shibori karya dab Anto. Warnanya biru. Warna favorit saya. Cihuiiii....... Tahun baru punya baju baru. Terimakasih dab......
 Tentang Dabanto ada juga di www.kompasiana.com/koin1903

Melindungi Saksi dari Serangan Balik

Melindungi Saksi dari Serangan Balik
(Foto : www.boomee.co)
Orang cenderung menutupi kesalahan daripada memperbaiki atau meminta maaf. Memilih melakukan kesalahan lain dengan mengancaman, menekan, intimidasi atau lakukan kekerasan ke orang yang mengetahui tindak kejahatannya.
Siapapun menabrak pengguna jalan lain dari belakang saat lampu pengatur lalulintas menyala merah jelas sebuah kesalahan. Jika anda ditabrak dari belakang pasti terkejut, kaget, shock .
Mobil jenis SUV dengan plat hitam nomor, ** 1** menabrak saya saat berhenti karena lampu merah di persimpangan jalan. Membuat saya kaget dan shock.
Belum hilang rasa terkejut. Saya lihat pengemudi, potongan rambut cepak. Badan  atletis, diam. Tidak menunjukkan rasa bersalah. Apalagi isyaratkan penyesalan atau berusaha minta maaf. Malah melotot dan pasang muka garang.
Dengan menahan emosi, saya mendekati pintu mobil. Kaca mobil terbuka dan belum sempat saya mengeluarkan sepatah katapun, pengemudi langsung marah menunjukkan seolah saya yang salah.  
Setelah berdebat, saya minta pengemudi ke kantor Polsek terdekat. Saya ceritakan duduk perkaranya. Petugas menyarankan supaya diselesaikan baik-baik, sambil menjelaskan kalau pengemudi mobil salah karena sudah menabrak saya yang berhenti di lampu merah.
Namun si pengemudi bertahan dan merasa dirinya benar. Petugas dengan nada datar dan sikap manis memberi penjelasan kalau tindakan pengemudi salah. Walau disampaikan berulang-ulang menabrak dari belakang saat lampu merah itu salah. Pengemudi masih tetap ngeyel.
Memanfaatkan badan tegap dan rambut cepak, pengemudi seolah ingin menunjukkan kuasa di depan petugas dengan harapan dapat menutupi kesalahannya.
Saya minta kartu anggota untuk mengetahui identitasnya. Tampang garangnya mulai berubah. Sambil menjelaskan kalau dirinya tidak memiliki kartu identitas yang saya maksud. Pengemudi itu mengeluarkan ID Card dari sebuah kantor, sambil berkata, "Saya driver, baru tiga bulan bekerja...".
Rasanya gemes, marah, kesal campur jadi satu. Nada suaranya tidak setegas sebelumnya, duduknya berubah tidak lagi membusungkan dada. Saya menghela nafas panjang, sementara petugas mulai bersikap tegas kepada pengemudi yang menabrak saya .
Singkat  cerita saya maafkan perbuatannya. Saat akan meninggalkan kantor Polsek. Saya jabat tangannya. Saya terkejut, tangannya terasa dingin dan basah oleh keringat.
Hanya 25 persen yang melapor
Pengalaman itu mengingatkan apa yang disampaikan ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Abdul Haris Semendawai di Yogya, akhir Oktober. "Dari sekian ribu catatan kejahatan yang terjadi, hanya 25 persen yang melaporkan ke penegak hukum karena korban banyak memilih diam. Jika lapor, korban takut akan dapat intimidasi atau serangan balik lain."
(Foto: slide LPSK)
(Foto: slide LPSK)
Nampaknya intimidasi dan serangan balik menjadi pola dari sebagian pelaku kejahatan atau orang yang berbuat salah sebagaimana yang saya alami. Walau peristiwanya cuma kecelakaan ringan.  
Bayangkan bagaimana dengan orang melakukan kesalahan atau kejahatan, skala dan kualitas pelanggaran hukumnya lebih besar. Berusaha menutupi kesalahannya manakala saksi atau korban, menuntut keadilan.
Bukan hanya intimidasi atau ancaman. Tidak tertutup kemungkinan korban atau saksi "dihilangkan" supaya pelaku merasa "aman". Orang cenderung menutupi kesalahan dengan menghilangkan saksi atau korbannya.
Menyadari pentingnya saksi dan upaya penegakkan hukum secara transparan dan berkeadilan. Negara membentuk LPSK pada 8 Agustus 2008 sebagai mandat dari UU no 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.
(Foto: Slide LPSK)
(Foto: Slide LPSK)
Indonesia meratifikasi United Nations Convention Againts Corruption (UNCAC). Negara yang menandatangani, wajib melaksanakan ketentuan dalam Konvensi PBB Antikorupsi, salah satunya memberi perlindungan kepada saksi atau ahli termasuk kepada keluarga atau orang dekat mereka.
Tugas LPSK memberi jaminan keamanan kepada para saksi atau korban tindak kejahatan. Bukan hanya fisik tetapi juga pendampingan hukum, menyediakan rumah penampungan atau tempat tinggal sementara. Bahkan membiayai pengobatan saksi atau korban dari sakit akibat tindak kejahatan oleh pelaku atau kelompok pelaku.
Tujuannya agar korban atau saksi dapat memberikan keterangan kepada polisi dan bersaksi di pengadilan supaya hukum dapat ditegakkan.
Serangan balik
Jumlah orang yang meminta perlindungan dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Kenaikan itu jika boleh diterjemahkan artinya masyarakat mempercayai tugas dan kinerja LPSK.
(Foto: Slide LPSK)
(Foto: Slide LPSK)
Masyarakat menginginkan kasus hukum atau tindak kejahatan dapat diproses dan disidangkan. Angka tersebut bermakna perlunya tindakan berjaga-jaga jika menjadi saksi, apabila mendapat serangan balik dari pelaku kejahatan dan orang-orang dari kelompoknya.
Tidak sedikit saksi atau korban awalnya melaporkan tindak pidana, kemudian statusnya berubah menjadi tersangka dan terdakwa. Cerita ini kerap terdengar walau prosentasenya perlu penelitian lebih lanjut.
Perubahan status itu membuat masyarakat kurang nyaman, yang membuat orang enggan menjadi saksi. Hal ini dimanfaatkan pelaku kejahatan dengan menggunakan pasal pencemaran nama baik, untuk melakukan serangan balik.
Ketua LPSK, Abdul Haris (Foto: Ko In)
Ketua LPSK, Abdul Haris (Foto: Ko In)
Dalam beberapa kasus, hal ini membuat keberanian dari saksi atau korban menjadi surut. Apalagi jika ancaman dilakukan oleh kelompok dari pelaku kejahatan yang mendapat dukungan kekuasaan secara ekonomis serta politis.
Guna menegakkan keadilan dan ketertiban LPSK perlu mendorong masyarakat berani melapor dan bersaksi jika mengetahui ada tindak kejahatan. 
Srseorang akan mendapat sanksi bila menolak panggilan sebagai saksi sebagaimana diatur dalam KUHP dan KUHAP . Namun jangan sampai hal itu menjadikan orang takut, kemudian memilih diam.
Optimalisasi Perlindungan
Untuk itu LPSK tidak cukup hanya mendorong masyarakat menjadi saksi. Tetapi perlu memberi rasa aman serta nyaman, bebas dari tekanan dan rasa takut, sehingga berani bersuara.
(Foto; slide LPSK)
(Foto; slide LPSK)
Pertama, LPSK perlu melakukan kampanye terus menerus dan bersinergi dengan lembaga lainnya. Agar muncul awarnes atau kepedulian masyarakat akan pentingnya menjadi saksi, manakala melihat atau mengetahui tindak kejahatan. Sebab pelaku kejahatan tidak dapat diperiksa atau disidang jika tidak ada saksi.
Kedua, bentuk kampanye tidak cukup menyebarkan slogan atau tulisan di media massa dan media sosial. Tetapi harus lebih dekat dan bertatap muka dengan masyarakat. Sebab tidak sedikit masyarakat yang memiliki pengalaman buruk dengan lembaga penegak hukum dan peradilan.
Sebagian ada yang takut menyampaikan pendapat dan pertanyaan secara terbuka terkait sistem peradilan dan perlindungan saksi atau korban. Tidak ada salahnya LPSK lebih meningkatkan kemampuan untuk banyak mendengar.
LPSK banyak mendengar (Foto:Ko In)
LPSK banyak mendengar (Foto:Ko In)
Ketiga, melakukan edukasi secara sistematis dan terencana. Supaya kata "hukum","polisi", "pengadilan" bukan menjadi kata yang menakutkan jika memang tidak melakukan kesalahan.
LPSK harus berupaya merubah mindset masyarakat bahwa saksi tidak serta merta mudah menjadi tersangka atau terdakwa. Sebab LPSK selalu membangun komunikasi antara saksi atau korban dengan penegak hukum. 
Menjadi saksi itu berjasa, berkontribusi dalam menegakkan keadilan serta ketertiban. Oleh karena itu perlu edukasi berkelanjutan, diantaranya melakukan kerjasama dengan lembaga sosial kemasyarakatan.
Menjadikan kata "saksi" akrab di masyarakat, lewat berbagai bentuk kegiatan  yang dapat meningkatkan kepedulian masyarakat. Seperti nonton bareng film Witness yang dibintangi Harrison Ford atau film sejenis kemudian mendiskusikan.
(www.google.com)
(www.google.com)
Keempat, membuka cabang atau kantor LPSK di daerah-daerah sebagai bentuk dukungan nyata untuk masyarakat yang sadar menjadi saksi. Penegakkan hukum dan penegakkan keadilan lemah karena lemahnya pengawasan.
Kehadiran LPSK di daerah setidaknya meningkatkan kinerja aparat penegak hukum untuk tidak mencoba bermain mata dengan pelaku kejahatan, yang ujung-ujungnya akan menekan saksi dan korban. Pendampingan sangat dibutuhkan saksi atau korban,agar dirinya merasa aman saat bersaksi.
(www.tirto.id)
(www.tirto.id)
Kelima, LPSK perlu lebih gencar mengampanyekan Hak Saksi dan Korban. Sebagaimana tertuang dalam Pasal 5 UU nomer 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.
Diantaranya menyebutkan, saksi atau korban bebas dari pertanyaan yang menjerat bahkan mendapat  restitusi, pemberian kompensasi, bantuan medis, rehabilitasi psikologis dan psikososial .
(Foto: slide LPSK)
(Foto: slide LPSK)
Demikian pula pasal 10 ayat satu yang tegas menyebutkan saksi, korban dan pelapor tidak dapat dituntut secara hukum baik pidana maupun perdata atas laporan, kesaksian yang akan, sedang atau telah diberikannya.
Siapapun pimpinan LPSK yang baru, harapannya lembaga ini dikenal komitmennya dalam melindungi saksi dan korban. Sehingga akan lebih banyak orang yang berani bersaksi atau bersuara terkait adanya pelanggaran hukum.

Jadi saksi ini di www.kompasiana.com/koin1903

Rabu, 28 November 2018

Paxel, Manisnya Pengalaman Antarkan Kebaikan

Intan Saraswati (Foto : Ko In)

Pengalaman adalah guru paling baik kata orang bijak. Pengalaman membuat orang belajar dari kesalahan serta kekurangan dan terus mengembangkan apa yang telah diperoleh atau didapat supaya menjadi lebih baik dan lebih baik. 

Pengalaman mengesankan sewaktu pertama kali menerima paket dari saudara. Rasanya sungguh menyenangkan. Karena merasakan dan mengetahui apa yang namanya paket, kiriman berupa barang. Bukan seperti menerima surat yang bentuknya kecil dan tipis. Sungguh peristiwa yang tidak pernah terlupakan.

Peristiwa itu mengingatkan kebaikan saudara, yang saat ini berada “di sana”. Dimana hampir semua orang mengetahui  tetapi tidak ada yang tahu alamat pastinya secara lengkap. Andai ada yang tahu, saya akan minta tolong Paxel untuk mengirim marchendise sebagai bentuk ucapan terimakasih saya atas kebaikan saudara saya yang pernah mengirimi saya mainan mobil-mobilan .
Terimakasih juga Paxel (Foto:Ko In) 

Saya yakin kiriman akan sampai sebab pengalaman mendapat kiriman lewat Paxel dari seorang rekan menunjukkan tanggungjawab Paxel untuk mengantarkan barang sampai rumah.  Salah satunya saya dapat memantau sampai dimana paket yang ditujukkan untuk saya. Bahkan saat dalam perjalanan ke rumah pun saya dapat mengetahui.

Semua itu dapat dilihat lewat aplikasi Paxel yang dapat di download dengan mudah. Bahkan saat saya tidak di rumah dan rumah kosong, kurir atau hero Paxel sudah menelpon  saya untuk memastikan keberadaan saya.  Apakah ada di rumah atau sedang di luar rumah.

Jangan khawatir dengan orang yang memiliki niat jahat saat anda berada di luar rumah. Sebab nomor panggilan dari kurir atau hero Paxel sama dengan nama dan pemilik nomor telpon yang tercantum dalam aplikasi Paxel. Sehingga kita dapat mengantisipasi jika ada yang mengaku dari Paxel tetapi nomornya tidak sesuai dengan yang tertera di aplikasi Paxel.
Tok....tok....tok....... Paket Paxel (Foto:Ko In) 

Aplikasi Paxel (Foto:Ko In)

Demikian pula saat paket sampai yang diterima oleh tetangga. Kurir atau hero Paxel akan meminta tandatangan dan memfoto penerima paket kemudian di upload di applikasi Paxel sesuai dengan account yang kita miliki.

Rasanya senang setelah mendapat pemberitahuan jika paket dari teman telah sampai di rumah. Eh, di tetangga. Dengan demikian saya dapat memberitahu teman yang mengirimkan paket jika paket sudah sampai namun belum saya buka karena saya baru berada di luar rumah.
Mengantarkan kebaikan memang tidak boleh ditunda-tunda.

Paxel antarkan kebaikan dan kepercayaan
Di tangan dingin orang-orang berpengalaman Paxel tidak hanya mengantarkan paket atau barang. Paxel mengantarkan kebaikan serta kepercayaan yang kita miliki kepada orang-orang yang kita cintai atau kepada sahabat serta rekan kerja dan bisnis.

Intan Saraswati dengan pengalaman dan pernah memiliki usaha logistik, mengantarkannya ke Paxel karena Intan melihat ada sebuah kelebihan yang dimiliki Paxel dibanding perusahaan sejenis lain.

“Bekerja yang membuat impact buat orang banyak itu berasa banget,” jelas perempuan cantik ini.
Intan in action (Foto: Ko In)

Intan menjelaskan dirinya ingin memperoleh pekerjaan yang memberikan value lebih besar, yang bekerja dengan senang dan dapat membantu orang banyak. Valuenya terletak pada usaha meningkatan kesejahteraan orang dimana kurir atau hero di Paxel mendapat perlakuan beda jika dibandingkan dengan kurir dari perusahaan lain.

Kurir atau hero membantu pergerakan Usaha Kecil Menengah atau UKM. Mereka membawa barang banyak banget dari usaha miliki ibu-ibu karena tidak dapat membawa sendiri sebab masih harus mengasuh anak-anaknya yang masih kecil. Dengan demikian kita bisa membantu mereka, jelas Intan Saraswati Chief Happiness Hero  Paxel.

Bukan secara kebetulan jika warna dominan brand Paxel warna ungu banyak digemari perempuan sebagaimana disampaikan Alexander Zulkarnain, Brand Happiness Hero Paxel. Saat melihat aktivitas di sosial media, yang memberi like dan comment kebanyakan perempuan.

Zulkarnain menambahan warna ungu merupakan  warna yang ekskluif, bahkan luxury  atau mewah yang menarik banyak orang. Sedangkan warna kuning yang ada di brand Paxel menunjukkan tampil beda tetapi tidak sombong.
Paxel move (Foto: Ko In) 

Paxel memiliki perbedaan dibandingkan perusahaan lain seperti nampak yang dilakukan oleh kurir atau hero. Bryant Christanto Co Funder Paxel, mendapat cerita langsung dari salah satu customernya. Apa yang dilakukan kurir atau hero Paxel menghapus pengalaman buruk dan rasa marah seorang ibu terkait layanan Paxel waktu itu.

Singkat cerita ibu itu marah kepada kurir atau Hero dan merasa dirugikan. Omzet usaha onlinenya sekitar Rp 10 ribu namun harus menanggung kerugian Rp 30 ribu. Sebab ada satu item barang kirimannya tidak ada dalam paket. Si pengirim hanya seorang ibu rumah tangga yang melakukan usaha sambilan di rumah secara on line sambil menunggu dua anaknya yang berusia  tiga tahun dan bayi.

Hero atau kurir Paxel kemudian mengganti uang senilai harga barang yang tidak ada dalam paket, langsung dari dompetnya sendiri. Si ibu menjadi merasa tidak enak, melihat ketulusan kuris. Apalagi hero atau kurir, saat menyerahkan uang pengganti mengatakan, “saya tidak tahu kenapa sampai barang ibu tidak ada. Tetapi itu hanya alasan saja dan saya sebagai pengantar bertanggungjawab terhadap kiriman ibu”.
Yang pertama (Foto:Ko In)

Manakala bertemu dengan Bryant di sebuah kesempatan, ibu itu menceritakan pengalamannya dan sejak itu dirinya berjanji tidak akan menggunakan jasa pengiriman lain selain Paxel. Karena melihat ketulusan, tanggungjawab serta kedisiplinan hero Paxel

Walau sebenarnya kerugian customer diganti oleh perusahaan atau kantor tetapi yang menjadi perhatian ibu itu adalah ketulusan kurir atau hero. “Kami belajar dari kejadian itu. Nilainya kecil hanya Rp 30 ribu. Tetapi sekecil apapun perbuatan baik apalagi dilakukan dengan tulus tidak pernah kecil artinya. Walau kami mengcover kerugian sampai Rp 10 juta,” tegas Bryant   

Sekali lagi pengalaman menunjukkan  sebagai guru paling baik. Pengalaman memberi pelajaran bagi banyak orang.

Hebatnya Pengalaman
Pengalaman pula yang mengantarkan Johairi Zein berniat mendirikan Paxel. Perjalanan hidup spiritualnya tidak lepas dari berbagai pekerjaan dan bisnis yang telah digeluti. Sejak muda belajar jualan majalah kemudian bekerja di perhotelan. Pernah pula bergabung diperusahaan logistik milik asing.
Johari Zein (Foto:Ko In) 

Dari tempat itu Zein belajar kemudian memiliki keinginan untuk mendirikan perusahaan logistik sendiri. Jatuh bangun telah dilalui, mendirikan usaha kemudian dibeli orang dan membangun usaha kembali.

Pengalaman itu yang mengantarkannya pada sebuah keinginan atau mimpu untuk memiliki perusahaan yang mumpuni di bidang logistik, khususnya di tanah air. Bukan hanya ekspedisi tetapi meliputi juga pergudangan, traking, cargo dan transpotasi.

Saat ini Zein memiliki beberapa usaha lain diluar logistik. Perusahaan dengan brand  Omiyago bergerak di bidang kemasan atau packaging untuk membantu UKM. Brand Gorilla sebuah usaha terkait media yang tujuannya membantu para komikus dan pelukis. Sedangkan Collase upaya Zein untuk membantu para musikus. Sementara brand Alliens membantu arsitek dengan desain yang bagus untuk perusahaan asing.
Benang merah Paxel (Foto:Ko In) 

Benang merah dari semua perusahaannya itu termasuk Paxel adalah keinginan untuk membantu. Mengapa membantu? Semua itu tidak lepas dari pengalaman spiritual kehidupan Johari Zein dengan Sang Pemberi Hidup. Pengalaman memang guru paling baik.

Jumat, 23 November 2018

Enam Hal yang Buat Dunia Digital Seru

Seru di era digital (Foto:Ko In)

         Waktu terus berjalan ke depan. Tidak dapat terulang atau kembali. Waktu abai dengan segala peristiwa. Mengabadikan peristiwa atau sesuatu yang apa adanya, natural dan tidak terulang dari lensa kamera. Memberi tantangan sekaligus menyenangkan dan mudah karena dukungan teknologi digital.
Alat-alat digital seperti kamera membuat aktivitas memotret mengambil gambar untuk video atau foto menjadi lebih murah dan mudah. Kualitasnya tidak kalah. Cenderung semakin baik jika dibandingkan dengan kamera jaman dahulu yang ukurannya besar serta berat.
Dunia digital memudahkan menyalurkan bakat, kegemaran dan hobi untuk sebagian orang yang berkaitan dengan komunikasi. Fotografi, merekam sebuah peristiwa dalam gambar untuk melihat, mengenang bahkan mempelajari moment kehidupan.
Hunting (Foto:Ko In) 

Fotografi dan teknologi digital, memberikan banyak manfaat dan kemudahan. Hidup menjadi semakin seru. Hobi memotret peristiwa menjadi semakin mudah dan murah. Dengan perangkat atau peralatan fotografi seukuran saku dapat merekam, mengabadikan dan menyimpan sebuah peristiwa yang tidak terulang untuk kedua kalinya.
Seru karena dapat membawa tawa, canda serta kegembiraan bagi siapa saja. Seru dapat mengajak setiap orang untuk belajar tentang apa saja bukan sebatas ilmu serta pengetahuan. Tetapi juga tentang kesantunan dan kerendahan hati.
Istirahat (Foto:Ko In) 

Menangkap moment seru saat seseorang atau kawan gembira. Menjadikannya sebagai kado saat dirinya sedih dengan harapan mengembalikan kegembiraan serta keceriaan. Seperti yang tertangkap dalam foto atau gambar diam waktu itu.  
Saat ini adalah era yang serba cepat ditandai dengan teknologi digital. Cepat untuk mengembalikan rasa sedih kepada kegembiraan. Cepat membalikkan kegagalan. Bangkit dan berusaha kembali. Agar dapat menjalani hidup lebih berarti. Sejatinya hidup itu bukan pada capaian keberhasilan atau kegagalan. Tetapi bagaimana kita dengan berjiwa besar dan rendah hati menerima itu semua.

Era digital seru tapi jangan saru
Era digital membuat hidup semakin lebih mudah. Mudah pula untuk belajar. Mudah untuk memperoleh sesuatu yang menyenangkan, yang seru, yang membuat semua gembira, yang menjadikan hati seperti terbang ke atas awan. Namun tidak melupakan kaki tetap harus berpijak di bumi. Menjadi seru adalah hak setiap orang. Tetapi seru yang saru, itu tidak diharapkan dan diingikan. Apalagi seru membuat haru. Jangan sampai.
Seru dan baru (foto:Ko In)

Haru, seru, saru, baru semua dapat tertangkap oleh kamera. Sinematography dan fotgrafi dengan perangkat digital menjadi mudah dipelajari. Useless atau mudah digunakan oleh siapa saja, serta lebih tahan lama atau awet dan efisien bilamana disimpan.
Teknologi digital menjadikan sebagian peralatan elektronik terkait komunikasi dan hiburan menjadi murah dari sisi harga. Bentuknya lebih ramping dan ringan, kemampuan penyimpanan data lebih besar dan hemat energi. Memungkin setiap orang untuk berkreasi, mengembangkan daya imajinasinya menjadi sebuah karya baru, yang dapat membuat decak kagum.

Serunya era digital
Dari sisi fotografi atau sinematografi banyak kelebihan yang dimiliki dengan perkembangan teknoligi digital. Sebab membuat hal-hal seru, diantaranya;
Pertama, mudah dalam menggunakan atau mengoperasikan. Sehingga tidak memerlukan pengetahuan khusus untuk mempelajarinya. Selama memiliki kamera, semua orang dapat belajar secara mandiri atau otodidak dengan sistem trial and error.
Berebut (foto:Ko In)

Kedua, harga semakin terjangkau. Kamera dengan berbagai tipe serta jenis mudah ditemukan. Beberapa smartphone memiliki dukungan kamera yang kualitasnya tidak kalah dengan kamera khusus fotografi.
Persaingan membuat produsen bersaing dalam menawarkan kecanggihan teknologi, fitur, kemampuan dari produk yang ditawarkan sehingga harga kompetitif. Disamping inovasi produknya sehingga memungkinkan konsumen atau masyarakat memiliki banyak pilihan dalam mendukung aktivitasnya Baik yang produktif, sekedar hobby atau untuk kepentingan edukasi dan lainnya.
Ketiga, dari sisi bentuk menjadi lebih ramping, stylish. Teknologi baru mendukung penampilan supaya lebih fashionable. Menghemat ruang sehingga memberi kesan praktis dan dinamis bagi mereka yang menggunakan alat atau benda tersebut.
Keempat, teknologi digital mendukung dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan menjadi lebih cepat. Dunia digital memangkas jarak dan waktu sehingga memungkinkan untuk mengerjakan kegiatan lain yang produktif.  
Era digital cepat menangkap momentum (foto Ko In)

Era digital memberikan nilai tambah atau kelebihan kepada sejumlah perangkat komunikasi modern. Fungsi kamera tidak hanya sebatas mengabadikan sebuah momen atau merekam sebuah peristiwa. Atau sarana membuat film yang menggambarkan angan-angan dalam bentuk harapan, refleksi, kontemplasi atau dokumentasi.
Kehadiran internet yang berpijak pada sistem digit menjadikan semuanya lebih mampat dan efisien. Sewa hosting murah. Cuma Rp 8.000 per bulan. Jarak terasa menjadi lebih pendek karena dengan mudah berkomunikasi dengan orang yang berada jauh keberadaannya.
Waktu menjadi lebih singkat dalam mengerjakan sebuah produk karena teknologi digital memungkinkan untuk mengerjakan itu semua dengan tenaga atau sumberdaya manusia yang lebih sedikit.
Seru dengan teknologi digital (foto:Ko In)

Namun bukan berarti era digital dan era internet menjadikan orang terasing atau teralienasi dengan dunia sekelilingnya. Seseorang mudah terhubung dengan bagian dunia lain tetapi jangan sampai lupa bahwa kakinya tetap berpijak di bumi. Terdapat realitas yang membutuhkan sapaan dan tatap muka.

          Semakin seru dengan perjumpaan
Era digital menjadi semakin seru jika pelakuknya mampu mengkombinasikan antara yang tradisional berupa sapaan atau tatap muka dengan yang modern dan digital walau hanya di dunia maya. Dunia bayang-bayang. Ada tetapi tidak nyata maka disebut maya.
Bukan hanya menjadikan alat digital sebagai barang konsumtif untuk memenuhi nafsu menunjukkan eksistensi, lewat aneka macam postingan kemudian membagikan kebanyak orang.
Kehidupan yang maya menjadi seru jika kemampuan perangkat digital mendapat dukungan sikap yang arif dalam menggunakan media sosial. Menjadikan dunia digital sebagai lahan yang produktif dalam pengertian yang luas.
Semua seru (foto:Ko In)

Tidak sebatas bertambahnya pendapatan secara ekonomi tetapi juga pendapatan jejaring dalam arti sosial, persahabatan yang sejati, saling peduli.Berbagi itu tidak sebatas share, berbagi tetapi setelah itu tidak ada berbekas.
Berbagi artinya memberikan sesuatu sesuai kebutuhan dan kapasitas. Memberi apa yang mampu diberikan. Memberi atau membagi dengan niatan yang tulus supaya yang mendapatkan ilmu pengetahuan, makanan, uang, nasehat atau pesan menjadi lebih berdaya, berkembang kemampuannya. Menjadi manusia yang cerdas, arif dan rendah hati.
Belajar berbagi (foto:Ko In)

Era digital tidak cukup sebatas alat tetapi memerlukan wadah yaitu dunia baru. Dunia maya, dunia yang seolah-oleh nyata.Adanya dalam pikiran atau angan-angan. Dunia yang tidak dapat ditinggali tetapi semua orang dapat tinggal disana secara gratis, kapan pun sesuai kehendak atau keinginannya.
Kelima era digital adalah kemampuan berbagi kepada sesama untuk bersama lebih sejahtera, lebih berpengetahuan, lebih bijak dan bersama membangun masyarakat yang adil sejahtera dan sentosa lahir batin.
Lewat yang tidak nyata, dibantu dengan alat-alat dengan dukungan teknologi digital orang berusaha mewujudkan dalam realitas. Sebab gagasan, pikiran atau ide menjadi seru bila sudah mewujud dalam bentuk yang dapat dirasakan, dilihat, disentuh dan didengar oleh indera.
Maya dan realita (foto:Ko In)

Era digital tidak lepas dari media, komunikasi sangat penting. Era digital membuat kehidupan menjadi lebih seru. Kelebihan keenam dari era digital terletak pada cara berkomunikasi, yang semakin kaya dan banyak ragam. Memungkinkan setiap orang untuk mengekspresikan diri dengan ciri dan kekhasannya.
Komunikasi tidak selamanya dalam bentuk dialog, tatap muka. Mengeluarkan suara atau kata-kata. Sebab gambar diam atau gambar bergerak adalah bagian dari dialog. Namun tetap harus menyadari bahwa hakekat manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan perjumpaan dengan sesamanya.

Perjumpaan bukan sekedar copy darat.
Nenek moyang kita mengajarkan bagaimana pentingnya sebuah perjumpaan. Bukan sebatas copy darat atau bertemu. Perjumpaan dalam makna luas. Kata, tulisan atau simbol-simbol tidak jarang susah dicari padananya.
Belajar dari masa lalu (foto:Ko In)

Stiker, ikon dan lambang lainnya yang marak di media sosial saat ini merupakan bentuk pengembangan cara berkomunikasi yang pernah ditinggalkan jejaknya di dalam dinding gua-gua, daun, batu dan yang lainnya oleh nenek moyang kita.
Pesan mereka jelas. Apa yang pernah mereka lakukan terulang kembali. Manusia tidak dapat hidup hanya di dalam gua. Harus keluar dari gua menyapa alam, menyapa kehidupan. Manusia tidak dapat hidup di dalam kamar asyik dengan laptop atau gadgetnya.
Komunikasi dan perjumpaan (foto:Ko In) 

Manusia tidak dapat acuh dengan orang yang duduk di sebelahnya. Orang tidak cukup share di dunia maya lewat medsos untuk menunjukkan kepedulian dan eksistensinya. 
Jika dompet milik orang yang ada disampingya jatuh. Mengabadikan dalam gambar atau kata-kata dengan harapan netizen memberikan tanggapan. Viral supaya pesannya sampai kepada pemilik dompet. 
Hidup di era digital memang seru tetapi mesti paham, konteks, ruang dan waktu. Memahami prioritas dan jati diri sebagai mahluk sosial.
Bukan mahluk yang sosial di dunia medsos saja. Di dunia maya, dunia bayang-bayang. Ada hanya dalam angan-angan. Keseruan hidup di era digital perlu mewujud dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sapaan, berjumpaan dan nyata dalam kehidupan yang mengenal panas, dingin, sakit secara fisik dan sakit secara hati. 
Ada tawa dan canda dalam ruang dan waktu yang sama. Tidak dipisahkan oleh jarak serta ruang, apalagi kepedulian. Mau seru-seruan di dunia digital? Bingung cara membuat blog? Agar bisa eksis atau jadi artis.  Klik saja tulisan yang berwarna pink.



Itsmy blog

 It's my mine