(Foto: gofreedownload.net) |
Mendidik anak bukan sebatas mengajarinya agar dapat berbicara lancar dan jelas. Dapat menyanyi, menghitung angka dari satu sampai sepuluh atau mengenalkan berbagai macam jenis warna dan nama-nama hewan atau binatang.
Membiasakan anak supaya cuci tangan dan kaki usai bepergian, merupakan cara lain keluarga dalam mendidik anak untuk mengerti pentingnya kebersihan dan kedisiplinan.
Itu salah satu didikan atau ajaran
orang tua, yang saya ingat dan masih saya lakukan hingga hari ini. Selalu cuci tangan dan kaki ketika sampai di rumah.
Lamat-lamat masih saya ingat ucapan dan bimbingan ibu yang selalu mengajak saya
untuk cuci tangan dan kaki manakala sepatu dan jaket sudah dilepas dan ditanggalkan.
Mendidik dan mengajar anak usia dini artinya menanamkan nilai-nilai dalam hati dan menjadikannya sebagai kebiasaan baik. Agar anak memiliki kemampuan untuk selalu bertindak disiplin, peduli, suka menolong, bersikap welas asih terhadap semua mahluk disepanjang hidupnya.
(klikdokter.com) |
Keluarga memiliki kewajiban untuk menjadikan anak sebagai sosok yang memiliki pendirian. Berkarakter, memahami dan menyadari manfaat melakukan
tindakan baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari tanpa merasa takut
menjadi beda. Apalagi saat melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang, di
tengah kerumunan orang yang minim kepedulian dan kebaikan .
Peran keluarga
Agar didikan atau ajaran-ajaran tersebut tertanam dan menjadi bagian yang tak terpisahkan. Keluarga memiliki peran besar dalam meletakkan benih nilai serta perilaku baik dalam diri anak.
Ada enam peran keluarga agar
didikan atau ajaran terpatri dalam hati dan pikiran anak selama hidupnya. Ajaran itu sebagai berikut :
Pertama, memiliki
sikap hangat. Anak balita dalam hidupnya masih tergantung kepada orang-orang
yang ada di sekitarnya. Sikap hangat dan ramah kepada anak akan memberikan rasa
aman serta nyaman padanya, sehingga
memudahkan untuk menanamkan ajaran atau didikan yang baik.
Kehangatan yang dibutuhkan
seorang anak biasanya ada di orang terdekat yang setiap hari dijumpai. Keluarga adalah sumber kehangatan. Mereka mengobarkan kehangatan itu lewat kasih sayang dan cinta ayah dan ibu serta anggota keluarga
lainnya.
(clipart.com) |
Kedua, murah ajakan.
Dengan mengajak anak melakukan tindakan atau perbuatan baik, anak mendapatkan pengalaman. Merasa menjadi bagian atau dalam sebuah
peristiwa yang baginya mungkin sesuatu yang baru.
Dengan
melibatkan lewat ajakan artinya mengakui eksistensi anak sebagai bagian dari
rentetatan kejadian di dunia. Anak merasa diajak untuk ambil bagian dalam
melakukan sesuatu. Apalagi setelah itu, mendapat pujian. Dalam memorinya akan tertanam kesan tentang
sesuatu yang baik dan menyenangkan. Sebagaimana pengalaman saya untuk selalu
diajak cuci tangan dan cuci kaki sesampainya di rumah usai bepergian.
(fotosearch.co.za) |
Ketiga, memberi contoh. Terkadang ajakan lewat kata-kata kurang mempan untuk anak-anak.
Apalagi saat anak memiliki banyak maunya atau sedang ngambek karena suasana hatinya
memang lagi tidak sebagaimana mestinya karena suatu hal. Entah sakit atau
karena keinginannya tidak dituruti.
Contoh
atau teladan dari orang dewasa atau anggota keluarga menjadi ajaran serta
didikan yang paling baik. Anak usia dini adalah anak dalam masa
pertumbuhan yang gemar meniru. Tanpa harus banyak kata, orang tua atau
anggota keluarga lainnya dapat memberikan contoh baik tentang banyak hal kepada anak.
Salah satu
yang saya alami dan selalu saya ingat. Ayah atau ibu selalu ke kamar mandi setelah bepergian. Ayah jarang sekali mengingatkan saya
untuk membersihkan tangan dan kaki saat sampai di rumah setelah pergi keliling
kota, dari tempat saudara, makan bersama di warung soto langganan. Namun ayah selalu yang pertama ke
kamar mandi untuk cuci tangan dan kaki.
(gerry.id) |
Sementara
ibu tidak pernah lupa mengingatkan saya dengan kata-kata saktinya. “Sepatu di
lepas, terus cuci tangan dan kaki.” Jika ayah sudah selesai dari kamar mandi,
ibu selalu tahu kapan kamar mandi kosong. “Ayo cepat lepas sepatu, kamar
mandi sudah kosong. Cuci tangan kaki,” ujarnya sambil meletakkan tas atau
barang bawaan lainnya. Sambil memberi kesempatan saya lebih dahulu ke kamar mandi.
Keempat,
menjaga kebersamaan. Manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Membutuhkan orang lain untuk mengenal dan mengembangkan dirinya sendiri. Dalam
kebersamaan ada kesempatan untuk saling membagi pengalaman, saling belajar
dan memberi dukungan untuk menjadi lebih dewasa dalam banyak hal.
Lewat
kebersamaan dalam keluarga, anak-anak belajar langsung tentang arti saling
menjaga, melindungi, berbagi dan saling peduli antara satu dengan anggota keluarga lainnya.
(graphicriver.net) |
Kebersamaan
tidak cukup diajarkan lewat bahasa lisan atau tulisan. Keterlibatan merupakan
cara mudah untuk memberikan pemahaman makna atau nilai yang terkandung dalam
kebersamaan. Keluarga mesti meluangkan waktu khusus untuk
bersama. Sesibuk apa pun anggota keluarga, mereka harus bersama dalam kurun
waktu tertentu.
Keluarga
adalah model masyarakat terkecil. Setiap anggota harus saling memiliki rasa
hormat antara satu dengan yang lainnya. Dari dalam keluarga, respect dapat diajarkan lewat hal-hal sederhana dalam aktivitas keseharian di rumah.
Peran kelima keluarga, menumbuhkan dan menjaga sikap hormat terkait pendidikan untuk anak usia dini. Mengucapkan salam saat datang atau akan pergi
meninggalkan rumah sejatinya merupakan praktek akan kesantunan. Selaligus
menghargai keberadaan orang lain.
Rumah atau
keluarga adalah tempat yang selalu menjadi tujuan untuk pulang setelah sibuk
melakukan akivitas. Sebagaimana hewan atau binatang yang memiliki naluri untuk
selalu pulang ke kandang atau sarangnya. Setiap anggota keluarga
harus saling menghormati dan menghargai akan kehadiran anggota keluarga lainnya.
Selalu ada rasa rindu, manakala salah satu anggota keluarga belum atau tidak ada di rumah. Rasa hormat dapat tumbuh dengan sendirinya jika masing-masing anggota keluarga tertanam rasa saling memiliki dan saling mengasihi.
(Publicdomainvectors.org) |
Selalu ada rasa rindu, manakala salah satu anggota keluarga belum atau tidak ada di rumah. Rasa hormat dapat tumbuh dengan sendirinya jika masing-masing anggota keluarga tertanam rasa saling memiliki dan saling mengasihi.
Dari
keluarga sikap hormat dapat dibangun dengan mengenalkan sikap toleransi dan
berbagi. Menghargai keberadaan orang lain adalah cara awal dalam membangun tumbuhnya sikap saling menghormati satu dengan
yang lainnya.
Menunggu
ayah keluar dari kamar mandi, menjadi didikan sederhana lain dalam memaknai budaya antri dan menghargai orang lain. Karena ayah selalu menjadi orang yang pertama saat melepas sepatu atau sandal sesampai di
rumah, usai bepergian.
Saya masih ingat karena saya termasuk paling lama dalam melepas sepatu. Saat sampai di rumah biasanya langsung duduk dilantai yang dingin sambil menyadarkan punggung di pintu atau dinding rumah.
(gofreedownload.net) |
Saya masih ingat karena saya termasuk paling lama dalam melepas sepatu. Saat sampai di rumah biasanya langsung duduk dilantai yang dingin sambil menyadarkan punggung di pintu atau dinding rumah.
Tidak
heran ibu selalu mengingatkan. Saya bergegas
melepas sepatu. Selain takut kena marah juga karena menyadari pengaruhnya sosok ibu saat saya masih kecil. Jika tanpa ada
ibu siapa yang mengasuh dan menjaga saya setiap harinya. Rasa hormat ikut tumbuh dan berkembang dalam diri.
Peran
keenam keluarga yaitu memberi kebebasan anak untuk berkembang. Anak dalam usia dini
merupakan sosok mahluk yang tumbuh, yang ingin mengenal dan belajar tentang banyak hal. Kewajiban orang tua atau anggota keluarga lain untuk mengawasi dan mengarahkan anak. Bukan mengekang apalagi membatasi.
(kissing.com, clipartlibrary.com, attachmax.com) |
Anak perlu
diberi tawaran dan ditunjukkan jalan yang baik, terkait apa yang dikerjakan dan pilihan apa yang ingin dilakukan. Bebaskan mereka berkreasi dan
mencoba banyak hal selama tidak membahayakan dirinya sendiri. Sebab usia mereka belum
mampu untuk berpikir secara kompleks. Oleh karena itu anak, khususnya di usia dini
perlu mendapat dampingan dari keluarga.
Keluarga
harta paling berharga
Tidak tepat menyerahkan begitu saja tanggung jawab pendidikan anak kepada lembaga atau institusi pendidikan. Keberadaan lembaga pendidikan yang dilengkapi dengan sarana prasarana modern, serta tenaga pengajar yang profesional . Tidak dapat menggantikan peran utama keluarga dalam memberikan pendidikan, khususnya kepada anak usia dini.
Keluarga
memiliki peran besar dalam pembentukan kepribadian anak. Keluarga adalah lahan
subur tempat bertumbuhnya cinta, kasih sayang dan rasa aman, nyaman serta damai
yang diperlukan bagi setiap orang. Semangat saling menjaga dan melindungi,
perasaan hangat bersama orang lain pertama kali dikenal dan dirasakan di keluarga.
Dari
keluarga anak belajar untuk pertamakali tentang arti ketulusan, kepedulian,
saling menghargai dan toleransi lewat tindakan orang tua atau anggota keluarga
lainnya. Keluarga adalah model pembelajaran dan pendidikan yang mudah karena
dilihat dan dirasakan kebermanfaatannya oleh anak.
(appletreebsd.com) |
Lembaga
pendidikan seperti Apple Tree Pre-School BSD mengaplikasikan
kebutuhan anak usia dini di keluarga ke dalam kelas. Agar anak merasa nyaman, hangat dan bebas mengekspresikan diri di bawah pengawasan tenaga profesional.
Tetapi keluarga tidak dapat menyerahkan begitu saja tanggungjawab pendidikan, khususnya anak usia dini ke Apple Tree Pre-School BSD. Dan tidak dapat memindahkan fungsi dan tugas keluarga ke tangan pengajar yang profesional.
Tetapi keluarga tidak dapat menyerahkan begitu saja tanggungjawab pendidikan, khususnya anak usia dini ke Apple Tree Pre-School BSD. Dan tidak dapat memindahkan fungsi dan tugas keluarga ke tangan pengajar yang profesional.
Kerjasama
antara keluarga dan Apple Tree Pre-School BSD mungkin dilakukan dalam rangka membangun karakter anak. Tetapi bukan berarti menyerahkan sepenuhnya proses pendidikan ke lembaga atau institusi pendidikan.
Adolph Kolping, aktivis sosial dan kemanusiaan dari Jerman mengatakan, keluarga adalah hal pertama manusia temukan dalam kehidupannya dan hal terakhir yang ia genggam dalam tangannya. Sekaligus hal paling berharga yang dimiliki.
Maka jangan sekali-kali meninggalkan arti penting sebuah keluarga. Bukankah begitu #appletreebsd ?
Adolph Kolping, aktivis sosial dan kemanusiaan dari Jerman mengatakan, keluarga adalah hal pertama manusia temukan dalam kehidupannya dan hal terakhir yang ia genggam dalam tangannya. Sekaligus hal paling berharga yang dimiliki.
Maka jangan sekali-kali meninggalkan arti penting sebuah keluarga. Bukankah begitu #appletreebsd ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar