(moneysmart.id) |
Saran teman saya ikuti. Saya investasikan uang Rp 1 juta untuk membeli saham Perusahaan Gas Negara, yang berkodekan PGAS, yang ditransaksikan di layar perdagangan Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchange.
Memilih karena alasan sederhana
Alasan memilih saham PGAS itu sederhana. Setiap hari melihat tabung gas dan hampir setiap rumah memakai gas untuk keperluan memasak. Maka kebutuhan gas atau permintaan pasar tidak akan pernah berhenti atau berkurang.
(kaltim.prokal.co) |
Maka saya putuskan membeli saham PGAS di harga Rp 2.250 untuk setiap lembarnya. Saat itu saya membeli 4 lot, satu lot berisi 100 lembar saham. Artinya saya memiliki 400 lembar dan saya membayar sekitar Rp 900.000 lebih sedikit. Kelebihan harga, untuk biaya fee brooker dimana saya menjadi nasabah sekuritas.
Dengan modal kurang dari Rp 1 juta, saya memiliki 400 lembar saham. Saya berharap keesokan hari harga saham PGAS naik. Tetapi yang terjadi harga saham itu malah turun. Besoknya, harganya terus turun. Demikian besoknya lagi dan besoknya lagi.
(investing.com) |
Dengan santai dan sambil berjalan pergi. Dia menepuk lengan saya mengatakan, “Tenang Bro, harga bisa lebih dari Rp 2.500.” Tetapi esoknya harga turun terus dan terbayang kerugian ada di depan mata.
Hal itu membuat saya malas untuk melihat perkembangan terakhir harga saham PGAS. Empat hari kemudian, saya baru sempat melihat harga saham PGAS. Ternyata harganya pernah naik sampai Rp 2.300.
(bumn.go.id) |
Saat kembali memperhatikan pergerakan harga, boro-boro harga naik. Harga saham saya malah terus turun dibawah Rp 2000 bahkan harga saham PGAS menjadi Rp 1.500.
Berbekal keyakinan membaca profil perusahaan, informasi atau berita ekonomi dan saran teman. Serta mulai rajin membaca informasi ekonomi dan keuangan di MoneySmart.id. Saya tidak terburu-buru menjualnya. Selang beberapa hari kemudian, harga saham PGAS mulai merangkak naik.
(republika.co.id) |
(dreamstime,lantaibursa,beritasatu,gofreedownload) |
Memilih karena saran MoneySmart.id
Pengalaman itu mendorong saya mencari informasi terkait pergerakan saham salah satunya di rubrik investasi MoneySmart.id. Pengalaman memang guru paling baik. Apalagi setelah menemukan artikel-artikel menarik terkait investasi saham.
#MoneySmartMenginspirasi saya untuk fokus pada saham-saham BUMN lewat tulisan berjudul, "Ini Dia 20 Saham BUMN di Indeks BUMN 20. Apa Aja?"
(moneysmart.id) |
Saya juga merasa aman dengan dana saya manakala memilih saham BUMN sebagaimana informasi yang disampaikan dalam artikel tersebut.
Satu hal yang patut dan perlu saya perhatikan adalah pesan di bagian akhir artikel itu. Kalau boleh saya kutip bunyinya seperti ini, “Itulah hal-hal yang mesti diperhatikan jika kamu ingin membeli saham BUMN. Intinya, jangan asal beli mentang-mentang ini adalah BUMN.”
(inews.id) |
Terimakasih MoneySmart.id atas artikel-artikelnya terkait investasi khususnya tentang pasar saham atau pasar modal. #MoneySmartMenginspirasi saya untuk memperhatikan saham-saham BUMN lainnya seperti Aneka Tambang (ANTM), Waskita Karya (WSKT), Wijaya Karya Beton (WTON), Wijaya Karya (WIKA) Dan PP Properti (PPRO) serta ELSA atau Elnusa.
(kontan.co.id) |
Dan siapa tahu kisah #MoneySmartMenginspirasi menjadi semakin komplit dan selalu ada cuan bagi saya. Sehingga dapat menginspirasi pembaca lain. Amin.
Saya juga menabung saham pada 2 Bumn yg salah satunya masuk di LQ45 dan karena Moneysmart saya jadi tau ada saham bumn yg masih murah :)
BalasHapusWah, saya baru satu dan itu sudah di jual. Doain menang biar bisa beli saham BUMN lagi.wkwkwkwk
HapusMakasih sudah mampir mbak.
Wah jadi agak paham tentang saham setelah membaca artikel ini, terima kasih.
BalasHapusTerimakasih dapat sedikit membantu.
HapusHari ini,6 mei lagi ngincar saham BUMN ,lagi ada discount alias turun. Murah murah tp tetep selektif.
Salam.