(Mekanika.com) |
Kemajuan teknologi mendorong produsen bahan bakar berusaha membuat bensin semakin ramah lingkungan dan menjadikan mesin kendaraan awet atau tahan lama. Kendaraan bermesin saat ini masih mengandalkan energi fosil sebagai bahan bakarnya.
Walau teknologi sedemikian maju, mampu membuat gas buang pembakaran mesin kendaraan tidak terlihat secara kasat mata dan tidak berbau. Namun pembakaran energi fosil di dalam mesin kendaraan masih tetap menyisakan sisa-sisa pembakaran atau kotoran, yang dapat mempengaruhi performa mesin.
Sebagaimana kayu yang dibakar tetap akan meninggalkan abu walau bentuknya tidak kasar namun jika terlalu sering bergesekan dengan kulit dapat menimbulkan iritasi kemudian luka. Demikian pula dengan mesin kendaraan kesayangan anda.
Sisa pembakaran dari energi fosil akan menempel di dinding mesin sehingga membuat mesin cepat pnas akibat gesekan. Mengganggu kinerja mesin, yang berujung pada menurunnya usia ketahanan mesin.
Sisa pembakaran berupa partikel kotoran, lama-kelamaan mengendap menjadi kerak. Dan dapat membuat goresan di mesin kendaraan. Mempengaruhi kinerja dan menjadikan tidak optimal sekaligus tidak efisien.
(rpmsuper.wordpress.com) |
Sebersih dan sebening apapun bensin atau bahan bakar terbuat dari energi fosil, tetap menghasilkan sisa pembakaran berupa partikel tipis yang menempel di mesin kendaraan. Awalnya seperti jelaga tetapi jika mesin bekerja terus menerus, melahap jalan beraspal maka pertikel tersebut akan menumpuk di mesin sehingga mengganggu kinerjanya.
Dari waktu ke waktu jelaga tersebut menjadi endapan, kerak atau karak di mesin. Di komponen utama sistem pembakaran. Di katup masuk mesin utama atau injektor. Hal ini sangat mengganggu, yang dapat menurunkan kemampuan mesin. Performanya menjadi tidak maksimal, cepat panas dan tentunya mengurangi masa pakai mesin.
(Shell.co.id) |
Shell berhasil menemukan teknologi DYNAFLEX. Teknologi yang di terapkan di bahan bakar V-Power produksi Shell, mampu mengendalikan endapan kotoran pada komponen utama sistem bahan bakar. Bahkan memaksimalkan energi bahan bakar, lebih efisien. Meningkatkan performa dan ikut menjaga usia mesin, supaya masa pakainya lebih lama.
Ciri dan kelebihan dari kendaraan masa kini lebih modern. Mesin yang lebih kecil namun menghasilkan daya yang tinggi. Sebab menggunakan teknologi baru seperti direct fuel injection dan turbo charging yang membantu performa kendaraan dan lebih efisien dalam mengonsumsi bahan bakar.
Namun sekali lagi bahan bakar dari fosil tetap memiliki kelemahan berupa sisa endapan yang bercokol di mesin. Shell V-Power dengan formula DYNAFLEX mengandung tiga kali lebih banyak molekul yang dapat membersihkan partikel-partikel sisa pembakaran supaya tidak terlalu banyak mengendap. Sehingga dapat mengurangi gesekan mesin sampai 80%.
Melindungi mesin dan menjaga mesin kendaraan kesayangan tetap awet. Dengan kata lain Shell V-Power meningkatkan efisiensi dan performa mesin. Jangan heran jika mobil balap Formula 1 Ferrari mengonsumsi bahan bakar yang sama.
Karena Shell V-Power dengan formula DYNAFLEX mengandung tiga kali lebih banyak molekul pembersih di bensinnya.
Boleh jadi para ilmuwan Shell berhasil menciptakan formulasi DYNAFLEX di V-Power, tidak lepas dari pengalamannya melakukan penelitian dan pengembangan terhadap bahan bakar mesin lebih dari 100 tahun. Pengalaman memang guru paling baik dan tiada terkira harganya.
Seorang blogger membuktikan dengan mencoba memakai Shell V-Power di motornya. Ternyata V-Power dengan formula DYNAFLEX memang menjaga efisiensi dan performa mesin dari endapan kotoran bahan bakar energi fosil.
eisengan seorang netizen tidak tanggung-tanggung dengan mencoba memakai tiga jenis bahan bakar di waktu yang berbeda. Salah satunya Shell V-Power dengan mesin motor yang sama kapasitas mesin 115 cc, dengan jarak tempuh sekitar 100 kilometer.
(Cicakkreatip) |
Setiap kali sebelum dan sehabis memakai salah satu bensin, dia bongkar motornya. Kelakuan netizen satu ini patut dapat like. Hasilnya mesin yang memakai bensin Shell V-Power dengan teknologi DYNAFLEX membuat mesin motor lebih terjaga kebersihannya.
Tulisan ini sudah mampir di www.kompasiana.com/koin1903
Tulisan ini sudah mampir di www.kompasiana.com/koin1903
Tidak ada komentar:
Posting Komentar