Kapan saat tepat investasi ?
Jangan tanya pada peramal.
Semua risiko sudah terlihat jelas dari gambar. Lalu tanya pada siapa ?
Berinvestasi saat harga landai kemungkinan tidak ada pergerakan. Kapan bergerak naiknya ? Jadilah tukang ramal jangan tanya peramal. Kalau sudah tahu kapan naik, peramal pasti kaya dan tidak sempat melayani anda yang terus menerus rewel menanyakan saham apa yang akan naik.
Jika peramal masih menerima bayaran dari anda. Entah itu murah atau mahal menurut anda. Bisa jadi ramalannya tidak selalu tepat.
Kok bisa ?
Jika ramalannya tepat, bukankah dia lebih baik beli sendiri daripada menerima uang jasa dari anda ? Atau dia akan dengan cuma-cuma memberi saran pada anda saham tertentu akan naik hari ini, di jam "J" dan di menit "M". Siap-siap di jual beberapa hari mendatang atau bahkan beberapa menit kemudian. Bukankah sang peramal juga ingin beli dan siapa tahu jumlahnya lebih banyak dari bayaran yang dia terima.
Atau mungkin sang peramal sedang butuh dan mengumpulkan dana untuk berinvestasi dari setiap jasa yang diberikan karena dia juga tertarik bermain saham ?
Sepertinya bukan anda bertanya pada dia, saham apa yang akan naik. Tapi seharusnya dia bertanya pada anda yang sudah lebih dahulu bermain saham. Bukankah anda lebih berpengalaman.
Beli saham saat harga sudah naik ? Kemungkinan untung atau harga masih akan naik pasti ada. Harapan setiap investor, saham yang baru dibeli segera naik harganya. Untuk segera merealisasi keuntungan.
Tapi investor pada umumnya lupa atau sengaja melupakan dan mengecil artikan saudara kembar keuntungan, yaitu kerugian.
Peramal mana yang ramalannya selalu tepat menyarankan beli di saat harga berada di titik C (lihat gambar). Bagaimana jika saat beli atau berinvestasi di titik R bukan di titik C ?
Berharap besok masih naik boleh-boleh saja. Tapi bagaimana jika realitasnya harga terus turun.
#Qtrading nya: Tidak ada kata selesai untuk belajar sebab setiap hari selalu baru. Belajar dan pahami saham yang dibeli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar