Kamis, 15 Juli 2021

Pahami Rule Di Pasar Saham

(Foto: screenshoot IDX)

Banyak aturan / rule yang mesti dipahami saat ikut bermain di pasar saham atau pasar bursa. Bukan hanya tentang kapan tanggal atau hari jatuh tempo harus membayar setelah membeli saham. Bagaimana memesan saham IPO dan kapan hasil penjualan saham, dananya masuk ke rekening dana nasabah. 

Bukan hanya aturan tetapi juga berbagai macam risiko bila membeli saham IPO. Corporate saham yang kita melakukan right issue, stock split atau warrant. Banyak aturan main yang mesti dipahami guna meminimalisir kerugian yang berpotensi terhadap investasi kita. Pahami bahwa bermain saham itu berisiko.

Lalu kapan kita mulai berinvestasi jika aturan begitu banyak, mesti dibaca dan dipahami ? Pengalaman adalah guru paling bijak dan mahal. Sebagaimana bayi yang belajar berdiri dan berjalan. Dia belajar dari kegagalan. Kegagalan tidak meyurutkannya untuk mencoba dan mencoba. Ada orang yang tidak mampu berdiri atau jalan hanya karena pernah gagal mencoba berdiri dan berjalan ?

Bagaimana memaknai terlibat dalam jual beli saham seperti bayi belajar berdiri dan berjalan ?
Renungkan analogi bayi belajar berdiri dan berjalan untuk terampil bertransaksi di pasar bursa. Pasar saham nampak instant tetapi untuk mampu bertahan di pasar ini butuh proses. Diantaranya membutuhkan pengalaman dan waktu.

Bagaimana rasanya jika memiliki saham ALLO di harga tinggi. Tiba-tiba harganya dipangkas cukup besar nilai rupiahnya. Atau saat ikut berburu saham DCII di harga tinggi karena saham ini meroket harganya dan banyak diburu para investor. Tiba-tiba beredar pemilik saham DCII ini berstatus gadai. Celakanya lagi, sejak 17/6/2021 saham DCII menerima suspensi dari BEI (Bursa Efek Indonesia).

(Foto :screenshoot Kontan)

Coba tengok pergerakan harga saham DCII yang meroket jauh tinggi 14.000 persen. Dari harga Rp 420/saham saat penawaran umum (IPO) di bulan Januari 2021 menjadi Rp 59.000/saham di bulan Juni 2021.

Menggiurkan ?
Ingat semua ada risiko jika bermain di pasar bursa atau pasar saham. Risiko memang tidak sebesar di pasar valuta asing atau forex. Namun namanya risiko tetap risiko, yang penting happy . Happy trading.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Itsmy blog

 It's my mine