Sabtu, 15 Desember 2018

Terselamatkan oleh Anggur Merah

(Foto: Ko In)

Waktu itu saya berada di gedung perpustakaan Grhatama Pustaka Yogya untuk mengembalikan buku, sekalian istirahat barang sejenak setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan mengunjungi beberapa tempat.

Setelah meminjam kunci loker dan saat memasuki ruang penyimpanan tas. Tiba-tiba saya merasakan sesuatu yang tidak seperti biasanya pada di tubuh. Melihat sekeliling terasa aneh. Jalan seolah tidak menapak tanah,  berasa seperti melayang.

Namun kondisi saya sadar dapat melihat kaki menepel di lantai. Buru-buru saya mencari kursi terdekat. Minum air putih, saya terbiasa membawa air putih kemanapun pergi. Saya melihat sekeliling nampak lain dari biasanya, padahal saya kerap mengunjungi perpustakaan ini paling tidak satu minggu sekali.

Perasaan aneh
Waktu itu saya tidak merasa pusing, tangan dan kaki tidak kesemutan. Dalam hati, saya merasa takut dengan kondisi tubuh saya. Saya mencoba memijat-mijat jari, telapak tangan dan lengan. Sesekali saya cubit kulit saya. Bukan apa-apa, hanya untuk menjaga agar saya tetap sadar dan mungkin naluri untuk survive yang muncul dari bawah sadar saat mengalami  kejadian atau peristiwa tidak diinginkan.
(Foto:Ko In)

Masih dalam posisi duduk sambil bersandar dan tas saya  letakkan di samping kursi. Saya teringat hasil pemeriksaan asam urat, gula darah serta koleseterol  beberapa hari lalu. Untuk kadar gula darah dan asam urat semuanya normal. Kolesterol yang tinggi. Tidak lagi cukup tinggi tapi tinggi.

Tenaga medis yang memeriksa kaget dengan kadar kolesterol saya. Bahkan sampai bertanya, “Tidak pusing...?”. Saya menjawab apa adanya dengan sedikit bingung dan bertanya-tanya dalam hati, “Tidak.”

Spontan saya bertanya berapa batas normal kadar kolesetrol. Petugas medis yang meriksa saya mengatakan dua ratus. Sementara kadar kolesterol saya mendekati dua kali liat angka normal. Saya bingung dan saya merasa sehat-sehat saja waktu itu.

Tenaga medis itu kembali  bertanya, “Pusing atau pegal di leher dan bahu...?” Saya jawab tidak tapi tiga atau empat hari lalu memang pegal tapi sekarang sudah hilang, jawab saya apa adanya.
(Foto: pixabay)

Perbincangan beberapa hari lalu itu membuat otak saya bekerja, mencoba menghubungkan berbagai potongan-potongan aktivitas  sehari-hari saya serta makanan yang biasa saya konsumsi. Sepertinya memang ada yang salah dengan kondisi tubuh, pikir saya saat masih duduk terdiam di salah satu kursi di gedung Grhatama Pustaka.

Kembali saya mencoba mengingat apa yang saja yang baru saya alami. Saya mencoba berdiri. Pandangan saya tentang situasi sekeliling mulai normal dan seperti yang saya kenal seperti biasa, sebagaimana saya kenali.

Setelah mengembalikan buku, saya menunju ke rak buku yang berisi tentang kesehatan. Pertamakali  saya cari adalah buku dengan judul yang mengandung kata kolesterol, stroke dan jantung.
(Foto:Ko In) 

Tanda-tanda yang mengkhawatirkan
Mengapa ? Sebab dari cerita beberapa kenalan dan membaca informasi di internet  atau grup WhatsApp mesti waspada dengan gejala seperti yang saya alami.

Pandangan kabur dan sulit berjalan karena keseimbangan badan atau istilah medis sistem koordinasi terganggu. Kemudian muncul perasaan mual. Ini yang sangat saya takutkan.

 Apa yang saya khawatirkan memang benar. Apa yang saya alami merupakan bagian dari gejala-gejala awal serangan stroke ataupun jantung. Saya hanya terdiam, takut dan perasaan berkecamuk lainnya.

(Foto: Pixabay)
Sambil membolak-balik halaman, saya mencari informasi juga lewat internet. Mencari informasi tentang makanan yang dapat menurunkan kadar koleterol dengan cepat.

Saya ketik kata “buah" dan "kolesterol”, muncul banyak informasi tentang buah yang dapat menurunkan kolesterol. Salah satu yang cepat menurunkan kolesterol adalah anggur merah.

Mengonsumsi anggur merah secara rutin menurut sejumlah penelitian dapat melancarkan peredaran darah ke otak karena mengandung revesratol. Otak membutuhkan darah sebagai sumber oksigen dan zat gizi agar otak dapat bekerja dengan baik. Sebuah penelitian di Jerman menyebutkan revesratol membantu memperkuat daya ingat.

Yang sedikit menghibur saya, ternyata anggur memiliki khasiat menyeimbangkan kadar kolesterol dengan kandungan saponinnya. Zat ini dapat menangkap kelebihan kolesterol dalam tubuh sebelum diserap ke dalam darah. Seimbangnya kadar kolesterol menjauhkan diri dari kemungkinan terkena serangan  jantung.

Segera saya mencari penjual buah terdekat. Setelah bertanya pegawai perpustakaan, ternyata letak penjual buah cukup jauh. Khawatir akan kondisi tubuh, saya pelan-pelan menuju tempat yang dimaksud dengan mengendarai sepeda motor.
(Foto: Ko In)

Bersyukur saya mencapai kios penjual buah, tanpa banyak tanya saya membeli satu kilogram anggur merah. Saat itu harganya Rp 35.000 per kilonya. Kemudian minta ijin untuk istirahat dan numpang duduk sambil menjelaskan kondisi tubuh yang kurang sehat.

Sambil istirahat saya mulai memakan anggur merah satu persatu. Saat tidak ada pembeli, penjual buah mengajak ngobrol dan bicara tentang banyak hal. Sampai akhirnya penjual itu cerita jika memiliki masalah yang sama,  kadar kolesterolnya tinggi.

Hampir satu jam saya berada di kios buah. Tidak terasa anggur merah yang saya beli sudah ringan untuk dijinjing. Badan terasa lebih hangat, lebih enak, ringan, pandangan menjadi lebih jelas. Pikiran mudah fokus.

Waktunya untuk pamit dan tidak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih. Ibu penjual buah beserta anak dan cucunya melepas saya pergi dengan pesan singkat, "Hati-hati".
(Foto:Pixabay)

Hari itu merupakan hari yang tidak akan pernah saya lupa. Sejak itu saya menjadi lebih rutin  olahraga setiap harinya walau hanya sekitar 30 menit. Serta selau sedia anggur merah di lemari pendingin.

Rutin makan anggur merah
Walau sering makan buah anggur merah bukan berarti bebas dan sekehendak hati makan berbagai jenis makanan. Kini saya mulai mengurangi gorengan, menghindari sayur yang diolah dengan santan. Lebih baik sayur dikukus daripada di rebus apalagi digoreng, seperti sayur oseng.

Anggur merah kini menjadi semacam cemilan wajib setiap hari. Terkadang saat menunggu lampu lalulintas berwarna hijau, nyemil satu dua anggur merah. Bijinya tidak dibuang tetapi saya kunyah juga.

Buah seperti zat pembersih bagi tubuh supaya tetap sehat dan segar. Tubuh memiliki sistem peringatan dini namun terkadang kita sering mengabaikannya. Paling mudah saat BAB. Manakala susah BAB, itu pertanda tubuh kurang asupan makanan berserat yang banyak terkandung di buah serta sayuran.
(Foto: Ko In)

Walau hampir setiap hari makan anggur merah saya tidak boleh mengabaikan untuk rutin makan sayur saat makan siang. Pagi sarapan roti sementara malam jenis makanan kerap tidak terkontrol. Terkadang sulit untuk menolak ajakan teman dan permintaan dari orang tersayang untuk makan di luar.

Maka salah satu cara untuk menjaga tubuh supaya tetap bersih, sejak mengalami peristiwa aneh, terkait dengan kondisi tubuh saya saat di Grhatama Pustaka. Konsumsi buah menjadi hal wajib yang harus dikonsumsi setiap hari dan makan sayuran.

Jika rumah kita selalu disapu setiap hari untuk membersihkan debu dan kotoran. Mengapa tidak, tubuh kita dibersihkan dengan buah-buahan.

Masalahnya harga anggur merah itu tidak stabil, sering naik turun atau fluktuatif. Adakalanya sampai Rp 60 ribu per kilonya namun pernah juga murah sampai Rp 25 ribu untuk satu kilo. Tetapi jika harga stabil biasanya berkisar antara Rp 30 ribu sampai 40 ribu.
(Foto: Ko In)
(Foto:Ko In) 

Namun hal itu tidak mengurangi minat untuk mengonsumsi buah secara teratur sebab masih banyak buah yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Termasuk menjaga keseimbangan kolesterol seperti mangga, apel, peer, alpukat dan pepaya.


Rabu, 12 Desember 2018

Hati-hati dengan Bujuk Manis di Balik Kata "Mencoba"

Hati-hati dengan Bujuk Manis di Balik Kata "Mencoba"
(Foto: Ilustrasi Nasional Kompas)
Isi pesannya sederhana. Pesan itu masih tinggal di telinga walau sudah lebih dari lima belas tahun lalu diucapkan. Dan penyampai pesannya pun, mungkin jasadnya sudah bercampur dengan tanah.
"Jangan pernah mencoba," pesannya pendek dengan tatapan mata sayu. Seolah tidak ada lagi semangat hidup yang terpancar dari matanya. Badannya nampak terus menyusut dari minggu ke minggu walau masih kelihatan segar. Setiap kali bertemu, nampak semakin kurus.
Setiap kali bicara, mulutnya selalu menyampaikan ucapan penyesalan. Seperti seseorang yang masuk ke lobang sangat dalam dan tidak dapat keluar walau berbagai usaha telah dia lakukan. Lobang itu telah menjerat sisa hidupnya.
"Gak mungkin aku menyendiri. Aku butuh teman. Namun setiap kali ketemu dengan mereka. Sengaja atau tidak sengaja. Susah untuk tidak minta dan memakai," keluhnya.
Stop Narkoba (Foto: Ko In)
Stop Narkoba (Foto: Ko In)
Untuk berteman dengan lingkungan atau orang baru, selalu dilihat dengan tatapan penuh kecurigaan bahkan tidak sedikit yang sengaja menjauhinya. Deritanya seolah tidak pernah usai keluar dari bibir penyalahgunaan narkoba yang ingin lepas dari jeratan narkoba, yang membelenggu masa muda hingga akhir hidupnya.
Wajah beda artis penyalahguna narkoba(Foto: BNN Sleman)
Wajah beda artis penyalahguna narkoba(Foto: BNN Sleman)
Manisnya Bujukan
Saya bertemu seminggu sekali dalam upaya pendampingan dengan para pengguna narkoba yang ingin lepas dari perangkap serta ikatan narkoba, yang tidak tampak tapi nyata merusak kehidupannya.
Awalnya, dia kenal narkoba sebagaimana kebanyakan remaja lain. Sifat ingin tahu yang besar. Namun karena kesalahan pergaulan, kesalahan pemahaman dan minimnya pengetahuan tentang bahaya narkoba. Dia terperangkap oleh manisnya bujukan kata "Mencoba". Dari teman atau yang muncul dari keinginan diri sendiri.
Berawal dari hanya mencoba ingin merasakan dan ingin tahu. Saat itulah, hidupnya tergadaikan oleh narkoba. "Mencoba yang lain boleh. Tapi jangan sekali-kali mencoba narkoba".
sumber foto : laakarilehti.fi
sumber foto : laakarilehti.fi
Mulanya, seperti saat ingin mencoba bagaimana rasanya merokok. Setelah itu muncul sensasi yang mengakibatkan ketagihan atau kecanduan dan terus berlanjut. Sementara untuk mengakhiri dan menghindari butuh usaha serta perjuangan yang tidak mudah.
Demikian halnya dengan penyalahguna narkoba. Butuh dukungan dan bantuan dari orang-orang di sekitarnya. Bukan hanya keluarga tetapi juga lingkungan. Termasuk lingkungan studi, pekerjaan dan lingkungan sosial lainnya.
Sebab seseorang yang sudah ketagihan narkoba, dengan hanya mendengar kata yang menunjuk narkoba atau zat psikotropika lainnya. Dorongan untuk menggunakan, mengonsumsi menjadi sangat besar. Bahkan tak jarang, tidak terkendalikan. Berusaha sekuat tenaga memenuhi keinginannya dengan cara apapun. Walau segala macam cara dan bentuk penolakan sudah dicoba.
Jika gagal, maka sia-sia terapi atau upaya yang telah dilakukan untuk menjauhkannya dari napza. Harus mulai dari awal, waktu dan tenaga serta pikiran, menjadi tidak bermakna. 
Bantu mereka untuk stop narkoba (Foto:Ko In)
Bantu mereka untuk stop narkoba (Foto:Ko In)
Beberapa minggu sebelum pertemuan terakhir dengan Budi, sebut saja demikian. Dia bercerita tentang Adi (nama samaran) untuk menghargai keluarga dan temannya. Yang memahami dan mengerti usaha dari mereka, yang mencoba membantu melepaskan dari jeratan napza atau narkotika, obat psikotropika dan zat adiktif lainnya. 
"Adi, sudah meninggal mas. Lima hari lalu," kata Budi dengan nada datar. Saya terkejut mendengar kabar itu, sebab Adi setiap kali bertemu dan bercerita seolah menemukan kembali harapannya untuk sembuh. Terpancar keinginan kuatnya untuk sembuh dalam tiap kata-kata yang diucapkannya.
Adi meninggal karena HIV/Aids yang mendekam di tubuhnya. Penyakit itu diperolehnya diduga kuat saat menggunakan jarum suntik secara bergantian manakala menyalahgunakan napza.
Pesan Terakhir
Jadwal pertemuan rutin dengan Budi tiba namun dia mulai kerap tidak datang. Saya memaklumi karena tubuhnya menjadi sangat rentan dan mudah sakit-sakitan manakala berusaha melawan keinginan mengonsumsi narkoba.
Berharap ketemu Budi tiap minggunya namun berita duka yang sampai ketelinga. Budi meninggal karena over dosis. Teringat jelas pesan singkatnya saat terakhir ketemu. "Jangan pernah mencoba".
(Sumber www.updateahloo.com)
(Sumber www.updateahloo.com)
Yogyakarta tempat remaja mencari ilmu. Sifat ingin tahu masih bergelora, disalurkan lewat kegiatan edukatif yang membantu memperoleh ilmu pengetahuan sebagai bekal menapaki masa depan yang terus menerus berubah.
Ilmu dan pengetahuan mengajarkan orang untuk mengerti. Memahami tentang yang baik, yang baru, yang menakjubkan dengan cara santun dan rendah hati. Tentang yang benar atau yang salah. Suara hati menjadi nahkoda yang tidak bosan mengingatkan manakala cara pikir dan bertindak mulai keluar jalur.
Penggunaan narkotika, psikoktropika dan zat adiktif lainnya dan diatur dalam Undang-Undang tersendiri. Seperti tercantum dalam UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. 
(Foto: BNN Sleman)
(Foto: BNN Sleman)
(Foto: BNN Sleman)
(Foto: BNN Sleman)
Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Sleman, AKBP Siti Alfiah menyebutkan 30 orang meninggal setiap harinya karena overdosis, sebagaimana hasil survei dari BNN. Sementara menurut laporan badan kesehatan PBB di tahun 2017, jumlah penyalahgunaan narkoba mengakibatkan kematian 520 orang per harinya di seluruh dunia. 
Lebih khusus, Siti mencermati angka penyalahgunaan narkoba di lingkungan pendidikan yang mencapai 23,7 persen atau sekitar 800 ribu kasus.
Yogya pernah menduduki rangking ke dua  secara nasional dalam prevalensi angka penyalahgunaan narkoba di tahun 2008. Rangking tersebut tiap tahun berubah, tidak lepas dari kesigapan aparat dalam upaya melakukan pencegahan dan penanggulangan penyalah gunaan narkoba. 
Sembilan tahun kemudian, tahun 2017 Yogya berada di posisi 31, posisi tersebut perlu mendapat apresiasi karena keterlibatan banyak pihak dalam upaya meneyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba lewat berbagai usaha serta kegiatan. 
Kepala BNN Sleman (Foto: Ko In)
Kepala BNN Sleman (Foto: Ko In)
Siti mengungkapkan keprihatinannya karena saat ini para bandar narkoba telah menjadikan desa sebagai sasaran sebagai salah satu jalur masuknya narkoba. Untuk itu masyarakat desa dan pemerintahan desa harus berperan aktif dalam memerangi narkoba. 
Perlu perhatian khusus untuk daerah rawan penyalahgunaan narkoba seperti desa yang dekat dengan lokasi kampus, yang banyak mahasiswa atau pelajar.
(Foto: BNN Sleman)
(Foto: BNN Sleman)
(Foto: BNN Sleman)
(Foto: BNN Sleman)
Untuk itu Siti Alfiah berpesan agar masyarakat lebih cermat mengenali ciri-ciri orang yang menyalahgunakan narkoba. Selain dibuktikan dengan tes urine, pengamatan fisik dapat dilakukan jika melihat tanda atau gejala seperti orang yang tangannya banyak bekas sayatan atau suntikan.
Bicaranya pelo atau cadel, kebersihan dan kesehatan diri tidak terawat, sering mengurung diri di kamar mandi dan sering menghindar untuk bertemu dengan sesama anggota keluarga. Menjadi lebih emosional atau agresif. Atau menemukan alat bantu penyalahgunaan narkoba seperti jarum suntik, bong atau alat penghisap. 
(Foto: BNN Sleman)
(Foto: BNN Sleman)
Dalam kesempatan bertemu sejumlah blogger Yogya, Siti Alfiah menyebut beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Diantaranya, melakukan kampanye perilaku hidup sehat, menyebarkan informasi tentang bahaya  penyalahgunaan narkoba. Ikut berperan aktif dalam pencegahan dan menanggulangi peredaran gelap narkoba serta penyalahgunaannya.
Ikut terlibat dalam edukasi dini tentang bahaya penyalahgunaan narkoba kepada siswa, anak-anak atau anggota masyarakat lainnya di lingkungan. Baik lingkungan keluarga atau masyarakat seperti di tingkat desa atau kampung dalam kegiatan rutin bulanan seperti rapat RT atau pertemuan rutin ibu-ibu. 
(Foto: BNN Sleman)
(Foto: BNN Sleman)
Nah, sejauh mana keterlibatanmu dalam memerangi penyelahgunaan narkoba beserta peredaran gelapnya? Semuanya tidak cukup dengan mengatakan "Stop Narkoba". Tapi perlu aksi nyata, salah satunya jangan pernah mencicip atau mencoba narkoba. Karena itu bujuk rayu manisnya narkoba lewat kata "icip-icip" atau "mencoba". 

Mencoba baca artikel ini di www.kompasiana.com/koin1903 boleh boleh saja

Lipatan, Ikatan, dan Tarikan Dab Anto sampai Huston, Texas

Lipatan, Ikatan, dan Tarikan Dab Anto sampai Huston, Texas
Shibori dari Yogya karya Dabanto (Foto: Ko In

Selembar kain putih polos dibentangkan di lantai rumahnya. Dilihat dan diamati barang sejenak. Tatapannya tajam ke atas kain putih. Sesekali kepalanya meleng ke kiri dan ke kanan. Solah melihat gambar di atas selembar kain katun. 
Tak lama kemudian matanya berbinar seperti memperoleh insiprasi atau ide akan kain katun putih dari jenis primisima. Tangannya mulai melipat sebagian kain, ditekan. Ditekuk , kemudian diikat kuat dengan karet atau benang. Bahkan adakalanya dengan rafia. Beberapa kali tangannya mengambil karet untuk mengganti karet gelang yang putus karena saking kerasnya dia mengikat.
Belum seluruh kain terlipat, Anto pindah ke ujung atau sisi kain yang lain. Dilipat, ditekan, diikat dan beberapa bagian ada yang dijahit dengan tangan. Setelah itu ditarik kuat-kuat.
Kain katun diikat, dijepit dan ditarik (Foto: Dabanto)
Kain katun diikat, dijepit dan ditarik (Foto: Dabanto)
Tenaga dikerahkan, agar ikatan tidak mudah lepas. Tidak heran jika karet atau benang  yang digunakan sering putus.
Ikatan harus kuat
"Ikatannya harus kuat, biar saat dicelup ke dalam cairan pewarna. Ikatan tidak kendor  dan lepas. Sekaligus untuk memberikan efek pola tertentu , sehingga warna dapat menyerap ke bagian yang kita inginkan. Dan supaya tidak masuk ke bagian yang tidak kita inginkan" jelas Arief Andrianto.
Saya hanya terdiam, sambil memagang dagu melihat tangannya terus melipat dan mengikat kain putih. Saya tidak memiliki gambaran sama sekali apa yang nanti nampak di atas selembar kain putih itu. Jujur saya bingung saat itu.
Sayang, rasa penasaran saya tidak terjawab sebab saat saya berkunjung ke rumahnya. Anto belum segera membuka lembaran kain yang telah diberi pewarna. Saat itu cuaca mendung. Nampaknya Anto tidak berani mengambil risiko kain celupan pewarnanya jika dibuka dan di jemur  tidak kering.
Kain katun sudah diberi warna (Foto:Dabanto)
Kain katun sudah diberi warna (Foto:Dabanto)
Anto demikian panggilan akrabnya. Pengrajin shibori dari Yogya yang belum lama menggeluti seni melipat,mengikat dan mewarnai kain. Atau lebih dikenal dengan shibori atau jumputan. Tetapi dalam soal karya atau produk jangan ditanya hasilnya. Ternyata mampu menarik tidak sedikit orang untuk membeli dan memesan karya-karyanya.
Kerja keras melipat,mengikat dan menarik sampai Huston
Orang yang tertarik dengan karyanya tidak hanya dari sekitar Yogya tetapi ada dari Kalimantan dan Papua. Alasan mereka memakai busana atau kemeja shibori karya Anto, untuk dipamerkan kepada kerabat, kenalan dan kolega di daerahnya. Sebab karya shibori Anto memiliki kekhasan dibanding karya shibori lainnya.
Bahkan shibori hasil kerja keras Anto dengan  melipat, mengikat, menjepit, menjahit dan menarik serta sentuhan seni dalam mewarnai kain. Memikat seseorang yang tinggal di Huston, Texas, Amerika Serikat untuk memesan sejumlah shibori karyanya. Tidak tanggung-tanggung 31 lembar kain shibori atau jumputan,  dalam satu bulan mesti Anto kirim ke Huston.
Selama ini Anto mempercayakan pengiriman lewat JNE. Saya bertanya mengapa memilih JNE. Menurut Anto yang memiliki brand produk atau karya dengan nama "Dabanto". Karena saat melakukan pengiriman, dirinya dapat memantau sampai dimana barang kirimannya. Sehingga dapat memberi tahu costumernya sebagai upaya menjaga kepercayaan dan menjaga relasi.
Foto : JNE.co.id
Foto : JNE.co.id
Rumah produksi dab Anto  terletak di Jl. KH. Agus Salim 26 Yogyakarta. Tidak jauh dari Kraton Yogya kira-kira 500 meter jaraknya.
Jika berkunjung ke Kraton atau Taman Sari Yogya dengan bus. Biasanya bus parkir di terminal khusus bus wisata Ngabean. Selanjutnya jalan kaki atau naik becak menuju ke Kraton melewati  Jl. KH. Agus Salim. Salah satu rumah di jalan tersebut,  rumah produksi Shibori karya Arief Adrianto dengan brand "Dab Anto" berada.
Brand Shibori Dabanto (Foto: Dabanto)
Brand Shibori Dabanto (Foto: Dabanto)
"Dab" itu bahasa slank remaja Yogya yang sempat populer tahun 1980an, yang diambil dari huruf Jawa "Ho no co ro ko" yang sudah dibolak balik dengan rumus tertentu. Sehingga kata "dab" itu sebenarnya berarti  "mas".
Anto mengaku belajar kerajinan tekstil shibori hanya coba-coba atau iseng karena ditawari ada pelatihan Shibori. Saya sempat ditunjukkan karya pertamanya. Muka Anto seolah berusaha menutupi rasa malu karena karya pertamanya  jauh dari kata sempurna.
Karya pertama Dabanto (Foto: Ko In)
Karya pertama Dabanto (Foto: Ko In)
Shibori karya Dabanto (Foto:Ko In)
Shibori karya Dabanto (Foto:Ko In)
Shibori teknik dye resist, teknik yang menggabungkan lipat, ikat, tekan atau jepit, jahit dan tarik pada kain. Awalnya dari Jepang. Untuk memanipulasi bentuk supaya warna tidak menyerap ke beberapa bagian kain. Teknik ini hampir sama dengan teknik jumputan di Indonesia. Bedanya, setiap  teknik shibori memiliki nama khusus yang memiliki arti tersendiri.
Saat menekan, menjepit, mengikat menggunakan media bantu dengan seperti stick kayu es krim. Terkadang dengan uang logam atau kelereng. Yang merupakan pengembangan teknik mengikat shibori. Bahkan Anto memanfaatkan serutan es batu untuk membuat pola-pola yang unik.
Standar dan improvisasi karya Dabanto (Foto: Ko In)
Standar dan improvisasi karya Dabanto (Foto: Ko In)
"Serutan es batu dimasukkan ke dalam plastik. Diselubungi kain putih kemudian diikat. Saat es  mencair, serapan kain terhadap warna akan membuat pola yang unik dan menarik," jelasnya dengan penuh antusias.
Berani dengan mix warna
Pemberian warna pada teknik shibori selama ini cenderung menggunakan warna dasar  sehingga hasilnya terkesan monoton. Kurang memiliki daya tarik. "Tidak ngejreng. Aku gak suka yang ngedoff. Aku mencoba bermain warna sementara pengrajin lain tidak berani. Dan ketika mereka melihat hasilnya. Mereka ingin belajar teknik tersebut," ujar Anto .
"Eye catching mungkin istilahnya, dab Anto,"  saya mencoba menimpali.
Saya bingung menjelaskan ke mereka, lanjut Anto. Karena itu hanya berdasar keberanian mencoba-coba dalam teknik pemberian warna. Keluar dari warna-warna dasar yang pakem. Berani mencampur dua warna atau lebih. Hasilnya memberikan pola tersendiri dan ternyata itu lebih menarik.
Bermain dengan kreativitas (Foto; Ko In)
Bermain dengan kreativitas (Foto; Ko In)
"Bukan hanya mencelupkan ke dalam pewarna. Tetapi kadang ada yang di tuang ke atas kain yang sudah dilipat dan diikat. Hasilnya pun tidak akan perisis sama. Sebab saat menuangkan, tergantung banyak sedikitnya tuangan pewarna. Ukurannya hanya lewat  perkiraan," tambah Anto.
Kemampuan kain meresap warna tergantung pada kekuatan lipatan dan ikatan kain. Kekuatan jepitan lipatan dan ikatan juga tergantung pada kekuatan tenaga manusia. Semakin sering mengingkat dan lama biasanya semakin lemah kekuatan ikatannya.  
Shibori cerah karya Dabanto (Foto:Ko In)
Shibori cerah karya Dabanto (Foto:Ko In)
Mixing selera karya shibori Dabanto (Foto: Ko In)
Mixing selera karya shibori Dabanto (Foto: Ko In)
Teknik shibori yang umum, biasanya menggunakan satu warna. Tidak berani mix, memadukan dua warna atau lebih. Jika semua melakukan hal sama maka tidak ada ciri khasnya. Untuk itu Anto terus menerus berimprovisasi dengan warna supaya menghasilkan karya yang lebih menarik.
Bukan berarti apa yang dilakukan tidak mengandung risiko. Kegagalan merupakan kawan bagi orang yang berani mencoba dan berusaha meraih sukses.
Anto menceritakan saat mencoba menemukan warna-warna baru untuk shiborinya. Anto mengaku pernah megalami kegagalan. Dari 27 lembar kain shibori yang diproduksi, gagal 5 lembar. Setiap lembarnya berukuran 250 sentimeter kali 100 sentimeter.
Cerah dan gembira karya Dabanto (foto: Ko In)
Cerah dan gembira karya Dabanto (foto: Ko In)
Namun demikian Anto tidak menyerah. Kain tersebut menjadi bahan percobaan menemukan motif atau pola, termasuk warna baru. Kreativitas serta berani berimprovisasi nampaknya menjadi keunggulan tersendiri bagi dab Anto yang selalu berusaha menemukan hal baru.
JNE menjaga relasi Dabanto dengan customer
Kegigihan nampak dari cara bercerita awal mula mengenal shibori. Setelah mendapat pelatihan bagaimana membuat shibori, tiga bulan kemudian Anto mencoba memberanikan diri untuk memproduksi. Bulan kelima Anto malah  sudah menjadi trainerdalam beberapa acara pelatihan pembuatan shibori. Saat ini, tidak jarang dirinya menjadi tempat dan tujuan untuk diminta timbang saran oleh pengrajin shibori lainnya.
Armada JNE di lapangan (Foto:Ko In)
Armada JNE di lapangan (Foto:Ko In)
Dengan kekuatan dan berani mencoba lewat lipatan, ikatan, jepit dan tarikan karya Anto sudah sampai Huston, Texas Amerika Serikat. JNE menjadi biro jasa pengiriman kepercayaan Anto. Apalagi aplikasi MY JNE dapat diunduh lewat playstore. Sehingga sebagai pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),  Anto dapat melakukan pengecekan biaya atau tarif pengiriman di seluruh Indonesia dan luar negeri.
Fitur My Shipment di aplikasi MY JNE membantu Anto memantau sampai dimana barang kirimannya, jika dapat order kirim ke luar negeri. Mengingat usaha Anto merupakan gabungan antara pekerjaan seni dan bisnis kepercayaan.
Dari Dabanto, kain shibori (Foto: Ko In)
Dari Dabanto, kain shibori (Foto: Ko In)
Anto lebih mementingkan kualitas karya daripada mengejar kuantitas. Produknya dijamin tidak luntur dan kainnya dipilih dari kain katun primisima. Biasa dipakai sebagai bahan batik berkualitas .
Menutup obrolan siang  itu, rumahnya yang tidak jauh dari alun-alun Utara Yogya. Dab Anto berharap di tahun baru 2019, memiliki stok kain banyak, mempunyai pewarna banyak dan memiliki galery .
Sebelum pulang, saya mendapat bingkisan isinya selembar kain shibori karya dab Anto. Warnanya biru. Warna favorit saya. Cihuiiii....... Tahun baru punya baju baru. Terimakasih dab......
 Tentang Dabanto ada juga di www.kompasiana.com/koin1903

Melindungi Saksi dari Serangan Balik

Melindungi Saksi dari Serangan Balik
(Foto : www.boomee.co)
Orang cenderung menutupi kesalahan daripada memperbaiki atau meminta maaf. Memilih melakukan kesalahan lain dengan mengancaman, menekan, intimidasi atau lakukan kekerasan ke orang yang mengetahui tindak kejahatannya.
Siapapun menabrak pengguna jalan lain dari belakang saat lampu pengatur lalulintas menyala merah jelas sebuah kesalahan. Jika anda ditabrak dari belakang pasti terkejut, kaget, shock .
Mobil jenis SUV dengan plat hitam nomor, ** 1** menabrak saya saat berhenti karena lampu merah di persimpangan jalan. Membuat saya kaget dan shock.
Belum hilang rasa terkejut. Saya lihat pengemudi, potongan rambut cepak. Badan  atletis, diam. Tidak menunjukkan rasa bersalah. Apalagi isyaratkan penyesalan atau berusaha minta maaf. Malah melotot dan pasang muka garang.
Dengan menahan emosi, saya mendekati pintu mobil. Kaca mobil terbuka dan belum sempat saya mengeluarkan sepatah katapun, pengemudi langsung marah menunjukkan seolah saya yang salah.  
Setelah berdebat, saya minta pengemudi ke kantor Polsek terdekat. Saya ceritakan duduk perkaranya. Petugas menyarankan supaya diselesaikan baik-baik, sambil menjelaskan kalau pengemudi mobil salah karena sudah menabrak saya yang berhenti di lampu merah.
Namun si pengemudi bertahan dan merasa dirinya benar. Petugas dengan nada datar dan sikap manis memberi penjelasan kalau tindakan pengemudi salah. Walau disampaikan berulang-ulang menabrak dari belakang saat lampu merah itu salah. Pengemudi masih tetap ngeyel.
Memanfaatkan badan tegap dan rambut cepak, pengemudi seolah ingin menunjukkan kuasa di depan petugas dengan harapan dapat menutupi kesalahannya.
Saya minta kartu anggota untuk mengetahui identitasnya. Tampang garangnya mulai berubah. Sambil menjelaskan kalau dirinya tidak memiliki kartu identitas yang saya maksud. Pengemudi itu mengeluarkan ID Card dari sebuah kantor, sambil berkata, "Saya driver, baru tiga bulan bekerja...".
Rasanya gemes, marah, kesal campur jadi satu. Nada suaranya tidak setegas sebelumnya, duduknya berubah tidak lagi membusungkan dada. Saya menghela nafas panjang, sementara petugas mulai bersikap tegas kepada pengemudi yang menabrak saya .
Singkat  cerita saya maafkan perbuatannya. Saat akan meninggalkan kantor Polsek. Saya jabat tangannya. Saya terkejut, tangannya terasa dingin dan basah oleh keringat.
Hanya 25 persen yang melapor
Pengalaman itu mengingatkan apa yang disampaikan ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Abdul Haris Semendawai di Yogya, akhir Oktober. "Dari sekian ribu catatan kejahatan yang terjadi, hanya 25 persen yang melaporkan ke penegak hukum karena korban banyak memilih diam. Jika lapor, korban takut akan dapat intimidasi atau serangan balik lain."
(Foto: slide LPSK)
(Foto: slide LPSK)
Nampaknya intimidasi dan serangan balik menjadi pola dari sebagian pelaku kejahatan atau orang yang berbuat salah sebagaimana yang saya alami. Walau peristiwanya cuma kecelakaan ringan.  
Bayangkan bagaimana dengan orang melakukan kesalahan atau kejahatan, skala dan kualitas pelanggaran hukumnya lebih besar. Berusaha menutupi kesalahannya manakala saksi atau korban, menuntut keadilan.
Bukan hanya intimidasi atau ancaman. Tidak tertutup kemungkinan korban atau saksi "dihilangkan" supaya pelaku merasa "aman". Orang cenderung menutupi kesalahan dengan menghilangkan saksi atau korbannya.
Menyadari pentingnya saksi dan upaya penegakkan hukum secara transparan dan berkeadilan. Negara membentuk LPSK pada 8 Agustus 2008 sebagai mandat dari UU no 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.
(Foto: Slide LPSK)
(Foto: Slide LPSK)
Indonesia meratifikasi United Nations Convention Againts Corruption (UNCAC). Negara yang menandatangani, wajib melaksanakan ketentuan dalam Konvensi PBB Antikorupsi, salah satunya memberi perlindungan kepada saksi atau ahli termasuk kepada keluarga atau orang dekat mereka.
Tugas LPSK memberi jaminan keamanan kepada para saksi atau korban tindak kejahatan. Bukan hanya fisik tetapi juga pendampingan hukum, menyediakan rumah penampungan atau tempat tinggal sementara. Bahkan membiayai pengobatan saksi atau korban dari sakit akibat tindak kejahatan oleh pelaku atau kelompok pelaku.
Tujuannya agar korban atau saksi dapat memberikan keterangan kepada polisi dan bersaksi di pengadilan supaya hukum dapat ditegakkan.
Serangan balik
Jumlah orang yang meminta perlindungan dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Kenaikan itu jika boleh diterjemahkan artinya masyarakat mempercayai tugas dan kinerja LPSK.
(Foto: Slide LPSK)
(Foto: Slide LPSK)
Masyarakat menginginkan kasus hukum atau tindak kejahatan dapat diproses dan disidangkan. Angka tersebut bermakna perlunya tindakan berjaga-jaga jika menjadi saksi, apabila mendapat serangan balik dari pelaku kejahatan dan orang-orang dari kelompoknya.
Tidak sedikit saksi atau korban awalnya melaporkan tindak pidana, kemudian statusnya berubah menjadi tersangka dan terdakwa. Cerita ini kerap terdengar walau prosentasenya perlu penelitian lebih lanjut.
Perubahan status itu membuat masyarakat kurang nyaman, yang membuat orang enggan menjadi saksi. Hal ini dimanfaatkan pelaku kejahatan dengan menggunakan pasal pencemaran nama baik, untuk melakukan serangan balik.
Ketua LPSK, Abdul Haris (Foto: Ko In)
Ketua LPSK, Abdul Haris (Foto: Ko In)
Dalam beberapa kasus, hal ini membuat keberanian dari saksi atau korban menjadi surut. Apalagi jika ancaman dilakukan oleh kelompok dari pelaku kejahatan yang mendapat dukungan kekuasaan secara ekonomis serta politis.
Guna menegakkan keadilan dan ketertiban LPSK perlu mendorong masyarakat berani melapor dan bersaksi jika mengetahui ada tindak kejahatan. 
Srseorang akan mendapat sanksi bila menolak panggilan sebagai saksi sebagaimana diatur dalam KUHP dan KUHAP . Namun jangan sampai hal itu menjadikan orang takut, kemudian memilih diam.
Optimalisasi Perlindungan
Untuk itu LPSK tidak cukup hanya mendorong masyarakat menjadi saksi. Tetapi perlu memberi rasa aman serta nyaman, bebas dari tekanan dan rasa takut, sehingga berani bersuara.
(Foto; slide LPSK)
(Foto; slide LPSK)
Pertama, LPSK perlu melakukan kampanye terus menerus dan bersinergi dengan lembaga lainnya. Agar muncul awarnes atau kepedulian masyarakat akan pentingnya menjadi saksi, manakala melihat atau mengetahui tindak kejahatan. Sebab pelaku kejahatan tidak dapat diperiksa atau disidang jika tidak ada saksi.
Kedua, bentuk kampanye tidak cukup menyebarkan slogan atau tulisan di media massa dan media sosial. Tetapi harus lebih dekat dan bertatap muka dengan masyarakat. Sebab tidak sedikit masyarakat yang memiliki pengalaman buruk dengan lembaga penegak hukum dan peradilan.
Sebagian ada yang takut menyampaikan pendapat dan pertanyaan secara terbuka terkait sistem peradilan dan perlindungan saksi atau korban. Tidak ada salahnya LPSK lebih meningkatkan kemampuan untuk banyak mendengar.
LPSK banyak mendengar (Foto:Ko In)
LPSK banyak mendengar (Foto:Ko In)
Ketiga, melakukan edukasi secara sistematis dan terencana. Supaya kata "hukum","polisi", "pengadilan" bukan menjadi kata yang menakutkan jika memang tidak melakukan kesalahan.
LPSK harus berupaya merubah mindset masyarakat bahwa saksi tidak serta merta mudah menjadi tersangka atau terdakwa. Sebab LPSK selalu membangun komunikasi antara saksi atau korban dengan penegak hukum. 
Menjadi saksi itu berjasa, berkontribusi dalam menegakkan keadilan serta ketertiban. Oleh karena itu perlu edukasi berkelanjutan, diantaranya melakukan kerjasama dengan lembaga sosial kemasyarakatan.
Menjadikan kata "saksi" akrab di masyarakat, lewat berbagai bentuk kegiatan  yang dapat meningkatkan kepedulian masyarakat. Seperti nonton bareng film Witness yang dibintangi Harrison Ford atau film sejenis kemudian mendiskusikan.
(www.google.com)
(www.google.com)
Keempat, membuka cabang atau kantor LPSK di daerah-daerah sebagai bentuk dukungan nyata untuk masyarakat yang sadar menjadi saksi. Penegakkan hukum dan penegakkan keadilan lemah karena lemahnya pengawasan.
Kehadiran LPSK di daerah setidaknya meningkatkan kinerja aparat penegak hukum untuk tidak mencoba bermain mata dengan pelaku kejahatan, yang ujung-ujungnya akan menekan saksi dan korban. Pendampingan sangat dibutuhkan saksi atau korban,agar dirinya merasa aman saat bersaksi.
(www.tirto.id)
(www.tirto.id)
Kelima, LPSK perlu lebih gencar mengampanyekan Hak Saksi dan Korban. Sebagaimana tertuang dalam Pasal 5 UU nomer 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.
Diantaranya menyebutkan, saksi atau korban bebas dari pertanyaan yang menjerat bahkan mendapat  restitusi, pemberian kompensasi, bantuan medis, rehabilitasi psikologis dan psikososial .
(Foto: slide LPSK)
(Foto: slide LPSK)
Demikian pula pasal 10 ayat satu yang tegas menyebutkan saksi, korban dan pelapor tidak dapat dituntut secara hukum baik pidana maupun perdata atas laporan, kesaksian yang akan, sedang atau telah diberikannya.
Siapapun pimpinan LPSK yang baru, harapannya lembaga ini dikenal komitmennya dalam melindungi saksi dan korban. Sehingga akan lebih banyak orang yang berani bersaksi atau bersuara terkait adanya pelanggaran hukum.

Jadi saksi ini di www.kompasiana.com/koin1903

Rabu, 28 November 2018

Paxel, Manisnya Pengalaman Antarkan Kebaikan

Intan Saraswati (Foto : Ko In)

Pengalaman adalah guru paling baik kata orang bijak. Pengalaman membuat orang belajar dari kesalahan serta kekurangan dan terus mengembangkan apa yang telah diperoleh atau didapat supaya menjadi lebih baik dan lebih baik. 

Pengalaman mengesankan sewaktu pertama kali menerima paket dari saudara. Rasanya sungguh menyenangkan. Karena merasakan dan mengetahui apa yang namanya paket, kiriman berupa barang. Bukan seperti menerima surat yang bentuknya kecil dan tipis. Sungguh peristiwa yang tidak pernah terlupakan.

Peristiwa itu mengingatkan kebaikan saudara, yang saat ini berada “di sana”. Dimana hampir semua orang mengetahui  tetapi tidak ada yang tahu alamat pastinya secara lengkap. Andai ada yang tahu, saya akan minta tolong Paxel untuk mengirim marchendise sebagai bentuk ucapan terimakasih saya atas kebaikan saudara saya yang pernah mengirimi saya mainan mobil-mobilan .
Terimakasih juga Paxel (Foto:Ko In) 

Saya yakin kiriman akan sampai sebab pengalaman mendapat kiriman lewat Paxel dari seorang rekan menunjukkan tanggungjawab Paxel untuk mengantarkan barang sampai rumah.  Salah satunya saya dapat memantau sampai dimana paket yang ditujukkan untuk saya. Bahkan saat dalam perjalanan ke rumah pun saya dapat mengetahui.

Semua itu dapat dilihat lewat aplikasi Paxel yang dapat di download dengan mudah. Bahkan saat saya tidak di rumah dan rumah kosong, kurir atau hero Paxel sudah menelpon  saya untuk memastikan keberadaan saya.  Apakah ada di rumah atau sedang di luar rumah.

Jangan khawatir dengan orang yang memiliki niat jahat saat anda berada di luar rumah. Sebab nomor panggilan dari kurir atau hero Paxel sama dengan nama dan pemilik nomor telpon yang tercantum dalam aplikasi Paxel. Sehingga kita dapat mengantisipasi jika ada yang mengaku dari Paxel tetapi nomornya tidak sesuai dengan yang tertera di aplikasi Paxel.
Tok....tok....tok....... Paket Paxel (Foto:Ko In) 

Aplikasi Paxel (Foto:Ko In)

Demikian pula saat paket sampai yang diterima oleh tetangga. Kurir atau hero Paxel akan meminta tandatangan dan memfoto penerima paket kemudian di upload di applikasi Paxel sesuai dengan account yang kita miliki.

Rasanya senang setelah mendapat pemberitahuan jika paket dari teman telah sampai di rumah. Eh, di tetangga. Dengan demikian saya dapat memberitahu teman yang mengirimkan paket jika paket sudah sampai namun belum saya buka karena saya baru berada di luar rumah.
Mengantarkan kebaikan memang tidak boleh ditunda-tunda.

Paxel antarkan kebaikan dan kepercayaan
Di tangan dingin orang-orang berpengalaman Paxel tidak hanya mengantarkan paket atau barang. Paxel mengantarkan kebaikan serta kepercayaan yang kita miliki kepada orang-orang yang kita cintai atau kepada sahabat serta rekan kerja dan bisnis.

Intan Saraswati dengan pengalaman dan pernah memiliki usaha logistik, mengantarkannya ke Paxel karena Intan melihat ada sebuah kelebihan yang dimiliki Paxel dibanding perusahaan sejenis lain.

“Bekerja yang membuat impact buat orang banyak itu berasa banget,” jelas perempuan cantik ini.
Intan in action (Foto: Ko In)

Intan menjelaskan dirinya ingin memperoleh pekerjaan yang memberikan value lebih besar, yang bekerja dengan senang dan dapat membantu orang banyak. Valuenya terletak pada usaha meningkatan kesejahteraan orang dimana kurir atau hero di Paxel mendapat perlakuan beda jika dibandingkan dengan kurir dari perusahaan lain.

Kurir atau hero membantu pergerakan Usaha Kecil Menengah atau UKM. Mereka membawa barang banyak banget dari usaha miliki ibu-ibu karena tidak dapat membawa sendiri sebab masih harus mengasuh anak-anaknya yang masih kecil. Dengan demikian kita bisa membantu mereka, jelas Intan Saraswati Chief Happiness Hero  Paxel.

Bukan secara kebetulan jika warna dominan brand Paxel warna ungu banyak digemari perempuan sebagaimana disampaikan Alexander Zulkarnain, Brand Happiness Hero Paxel. Saat melihat aktivitas di sosial media, yang memberi like dan comment kebanyakan perempuan.

Zulkarnain menambahan warna ungu merupakan  warna yang ekskluif, bahkan luxury  atau mewah yang menarik banyak orang. Sedangkan warna kuning yang ada di brand Paxel menunjukkan tampil beda tetapi tidak sombong.
Paxel move (Foto: Ko In) 

Paxel memiliki perbedaan dibandingkan perusahaan lain seperti nampak yang dilakukan oleh kurir atau hero. Bryant Christanto Co Funder Paxel, mendapat cerita langsung dari salah satu customernya. Apa yang dilakukan kurir atau hero Paxel menghapus pengalaman buruk dan rasa marah seorang ibu terkait layanan Paxel waktu itu.

Singkat cerita ibu itu marah kepada kurir atau Hero dan merasa dirugikan. Omzet usaha onlinenya sekitar Rp 10 ribu namun harus menanggung kerugian Rp 30 ribu. Sebab ada satu item barang kirimannya tidak ada dalam paket. Si pengirim hanya seorang ibu rumah tangga yang melakukan usaha sambilan di rumah secara on line sambil menunggu dua anaknya yang berusia  tiga tahun dan bayi.

Hero atau kurir Paxel kemudian mengganti uang senilai harga barang yang tidak ada dalam paket, langsung dari dompetnya sendiri. Si ibu menjadi merasa tidak enak, melihat ketulusan kuris. Apalagi hero atau kurir, saat menyerahkan uang pengganti mengatakan, “saya tidak tahu kenapa sampai barang ibu tidak ada. Tetapi itu hanya alasan saja dan saya sebagai pengantar bertanggungjawab terhadap kiriman ibu”.
Yang pertama (Foto:Ko In)

Manakala bertemu dengan Bryant di sebuah kesempatan, ibu itu menceritakan pengalamannya dan sejak itu dirinya berjanji tidak akan menggunakan jasa pengiriman lain selain Paxel. Karena melihat ketulusan, tanggungjawab serta kedisiplinan hero Paxel

Walau sebenarnya kerugian customer diganti oleh perusahaan atau kantor tetapi yang menjadi perhatian ibu itu adalah ketulusan kurir atau hero. “Kami belajar dari kejadian itu. Nilainya kecil hanya Rp 30 ribu. Tetapi sekecil apapun perbuatan baik apalagi dilakukan dengan tulus tidak pernah kecil artinya. Walau kami mengcover kerugian sampai Rp 10 juta,” tegas Bryant   

Sekali lagi pengalaman menunjukkan  sebagai guru paling baik. Pengalaman memberi pelajaran bagi banyak orang.

Hebatnya Pengalaman
Pengalaman pula yang mengantarkan Johairi Zein berniat mendirikan Paxel. Perjalanan hidup spiritualnya tidak lepas dari berbagai pekerjaan dan bisnis yang telah digeluti. Sejak muda belajar jualan majalah kemudian bekerja di perhotelan. Pernah pula bergabung diperusahaan logistik milik asing.
Johari Zein (Foto:Ko In) 

Dari tempat itu Zein belajar kemudian memiliki keinginan untuk mendirikan perusahaan logistik sendiri. Jatuh bangun telah dilalui, mendirikan usaha kemudian dibeli orang dan membangun usaha kembali.

Pengalaman itu yang mengantarkannya pada sebuah keinginan atau mimpu untuk memiliki perusahaan yang mumpuni di bidang logistik, khususnya di tanah air. Bukan hanya ekspedisi tetapi meliputi juga pergudangan, traking, cargo dan transpotasi.

Saat ini Zein memiliki beberapa usaha lain diluar logistik. Perusahaan dengan brand  Omiyago bergerak di bidang kemasan atau packaging untuk membantu UKM. Brand Gorilla sebuah usaha terkait media yang tujuannya membantu para komikus dan pelukis. Sedangkan Collase upaya Zein untuk membantu para musikus. Sementara brand Alliens membantu arsitek dengan desain yang bagus untuk perusahaan asing.
Benang merah Paxel (Foto:Ko In) 

Benang merah dari semua perusahaannya itu termasuk Paxel adalah keinginan untuk membantu. Mengapa membantu? Semua itu tidak lepas dari pengalaman spiritual kehidupan Johari Zein dengan Sang Pemberi Hidup. Pengalaman memang guru paling baik.

Itsmy blog

 It's my mine