Selasa, 28 Agustus 2018

Memanah untuk Indonesia Raya

Memanah untuk Indonesia Raya
(www.rossgazzette.com)
Tangan kanan menarik anak panah yang terhubung dengan tali busur. Dalam waktu bersamaan mengangkat busur yang ada di tangan kiri. Mencoba meluruskan tangan kiri sejajar dengan bahu.  Agar dapat melihat target sasaran  dengan lingkaran warna kuning atau lewat ujung anak panah. 
Badan harus berdiri tegak. Jarak antara kedua kaki tidak begitu dekat dan juga tidak terlalu lebar. Cari posisi senyaman mungkin bagi kaki, agar mapan dan mapan saat menopang aktivitas memanah sasaran yang diam.
Tetapi, tidak perlu buru-buru melepas anak panah. Sambil membidik target berupa lingkaran warna-warni. Ada warna kuning, merah, biru, hitam dan putih. Perhatikan goyangan rumput atau lambaian pohon, untuk mengetahui kemana arah angin bertiup. Supaya dapat memperkirakan kecepatan hembusan angin. Apakah dapat mempengaruhi kecepatan dan arah anak panah.
(www.kursrupiah.net)
(www.kursrupiah.net)
Anak panah belum jadi dilepaskan. Tangan kiri tidak lagi lurus dengan bahu tetapi lurus dengan badan sambil memegang busur panah serta anak panah. Tangan kanan memegang pinggang menikmati tiupan angin yang cukup kencang. Sambil menunggu angin berlalu.
Kemampuan memanah saya tidak seperti yang Robin Hood atau Arjuna. Mendekati sasaran saja sudah merupakan prestasi yang luar biasa bagi saya yang mencoba memanah dengan alat panah tradisional.
Walau tradisional, perlengkapan alat panah ini sudah lebih dari lumayan menurut ukuran saya. Jadi teringat masa kecil, jika meminta dibelikan alat panah tradisional ke orangtua, merupakan permintaan yang mustahil dikabulkan waktu itu.
(wwww.kerajinanindonesia.com)
(wwww.kerajinanindonesia.com)
Untuk memenuhi keinginan memanah seperti aksi Robin Hood di film atau seperti suku Indian yang mahir melepaskan panah sambil naik kuda. Kami, anak-anak sepermainan membuat panah yang busur dan anak panahnya terbuat  dari bambu. Target sasarannya bukan hewan liar di gurun tetapi ayam peliharaan tetangga.
Berlari-lari mengejar ayam tetangga sambil membawa panah, terasa seperti suku Indian yang garang, yang tidak takut pada apapun dan siapapun. Manakala anak panah melesat dari busur dan mengenai sasaran, ayam tidak mati. Cuma terkejut sambil mengeluarkan suara keras dan berlari.
"Keok.... Keok.....Keok.....!!!" atau
"Petok.... Petok....Petok......Petok.......!!!"
Ketika kami berhenti mengejarnya, ayam itu berhenti berlari juga, sambil masih sempat menengok kebelakang mengawasi atau seolah mengejek kami kalau mereka tidak terluka. Sebab ada satu ayam habis dikejar malah diam dan mengeluarkan kotoran.
(www.id.aliexpress.com)
(www.id.aliexpress.com)
Namun tidak lama kemudian , "anak-anak gerombolan suku Indian" yang gagah berani memburu ayam ini. Bubar, lari ke berbagai arah karena sang pemilik ayam berteriak. "Hayooooo........". 
Melihat film Robinhood atau film-film yang mempertontonkan kepiawaian suku Indian dalam memanah. Atau lewat buku-buku  cerita dan komik yang menggambarkan kepandaian memanah tokohnya.  Terbayang diri ini menjadi kesatria.
Terbayang bagaimana Arjuna dapat memanah dengan sangat tepat. Srikandi yang dapat membidikkan puluhana anak panah dalam waktu bersamaan. Atau Karna (Karno) mempunyai anak panah yang dapat mengejar Gatotkaca saat terbang . Anak panahnya bagaikan peluru kendali yang mampu mengejar dan hancurkan pesawat tempur yang mempunyai kecapatan super.  
(www.merdeka.com)
(www.merdeka.com)
Masa itu mengingatkan bagaimana Indonesia di tahun 1988 bangga memperoleh medali perak di ajang pesta olahraga Olimpiade Seol, Korea Selatan. Walau meraih perak, prestasi tiga Srikandi Indonesia yang diwakili Lilies Handayan, Nurfitriyana dan Kusuma Wardhani merupakan medali pertama Indonesia selama  36 tahun keikutannya di pesta olahraga ini.
Masa kecil pula yang membuat Presiden Indonesia, Joko Widodo menyenangi olahraga panahan. Dalam sebuah kesempatan Presiden RI bercerita bagaimana ketertarikannya pada alat panah.
(www.flickr.com)
(www.flickr.com)
(www.publicreport.com)
(www.publicreport.com)
Semasa kecil di Solo, Jokowi kerap melewati lapangan olahraga Manahan, Solo. Tempat beberapa atlit panahan melakukan latihan. Menurut penuturannya, Jokowi selalu menyempatkan diri untuk melihat orang berlatih memanah. 
Akhirnya muncul rasa suka akan cabang olahraga panah. Namun karena harga peralatan yang cukup mahal, keinginan untuk memiliki alat panah diurungkannya. Baru setelah menjadi presiden keinginan masa kecil tersebut terpenuhi. Halaman belakang Istana kepresidenan di Bogor menjadi saksi beberapa kali Jokowi berlatih memanah. (www.cnnindonesia)
Panahan menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan dalam ajang pesta olahraga Asean Games. Dibuka secara resmi pada tanggal 18 Agustus 2018 di Gelora Bung Karno Jakarta. Di cabang Panahan Indonesia hanya menargetkan satu medali emas.
(www.kahyangan.com)
(www.kahyangan.com)
(www.liputan6.com)
(www.liputan6.com)
Atlit-atlit Indonesia yang berjuang untuk membidik satu target medali emas ada Riau Ega Agatha dan Diananda Choirunisia. Mereka menjadi harapan utama  agar Indonesia membidik dengan tepat satu emas sebagai target capaian di cabang olahraga ini.
Target itu nampak terlalu sedikit namun itulah kemampuan kita saat ini. Pembinaan dan pelatihan serta upaya meningkatkan minat dan bakat atlit panahan generasi muda sedang dan terus berjalan. Beberapa sekolah telah memasukkan kegiatan ekstrakurikuler  panahan dalam kurikulum sekolahnya.
Hal itu memberikan petunjuk nyata adanya kesatuan semangat, menyatukan energi bersama dalam upaya meraih prestasi di bidang olahraga panahan. Lomba-lomba panahan jenis tradisional mulai giat dilaksanakan di beberapa daerah. Harapannya memunculkan dan menjaring atlit tingkat daerah agar dapat berprestasi di tingkat internasional, seperti tiga srikandi Indonesia yang memanah medali perak di ajang pesta Olimpiade Seol.
(www.slemankab.go.id)
(www.slemankab.go.id)
Anak-anak seakarang tidak perlu lagi mengejar ayam tetangga untuk merasakan sensasi saat memanah. Atau seperti masa kecil Jokowi yang hanya bisa menonton dari luar lapangan, saat orang berlatih memanah.
Anak-anak jaman sekarang memiliki kesempatan untuk mencoba dan berlatih memanah serta mengikuti berbagai pertandingan atau kejuaraan memanah di daerahnya. Semangat atau energi edukatif perlu disatukan dengan semangat memperoleh prestasi  dari para atlit dan pelatih olahraga panah untuk Indonesia Raya.
Kesempatan semakin terbuka, sebagaimana  kesempatan membidik  lingkaran target yang berwarna-warni. Warna kuning menjadi pilihan atau target utama karena nilainya paling tinggi. Kemudian ada warna merah, biru, hitam dan warna putih nilainya paling rendah dalam hitungan skor.
kisspng.com
kisspng.com
Perhatikan saat orang memanah. Ada proses yang menarik. Ada daya tarik tersendiri untuk dilihat. Dari mengambil anak panah, menyatukan dengan busur, merentangkan tangan manakala membidik sasaran dan saat melepaskan anak panah ke sasaran atau target.
Hati-hati dengan daya tarik proses seseorang memanah. Bisa jadi anda terkena panah asmara yang dilepaskan Cupid, dewa Asmara yang tidak pernah meleset bidikannya. Wajar jika terpesona dengan Robin Hood atau kecantikan Susan salah satu tokoh di film Narnia, The Lion, the Witch and the Wardrobe.
realclearreligion.org
realclearreligion.org
Atau  terpesona  prestasi dan penampilan Riau Ega Agatha dan Diananda Choirunisia sehingga sealalu memberi semangat saat mereka dan teman-temannya bertanding. Mari satukan semangat dan energi kita untuk prestasi Indonesia raya. 

Tulisan ini terpanah juga di www.kompasiana.com/koin1903

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Itsmy blog

 It's my mine